Ajaib! Orang Gangguan Jiwa di Maumere Dipasung 30 Tahun, Disembuhkan 22 Jam Kencing Tak Henti
Ajaib! orang gangguan jiwa di Maumere dipasung 30 tahun, disembuhkan 22 jam kencing tak henti
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Ajaib! orang gangguan jiwa di Maumere dipasung 30 tahun, disembuhkan 22 jam kencing tak henti
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Gervasius Bala (45), warga Desa Tanaduen, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Pulau Flores hadir diantara peserta pertemuan `Aku Juga Ingin Sehat,' yang digelar Biara Kamilian di Aula St. Camilus Social Center, Kampung Misir, Kelurahan Madawat, Kota Maumere.
Gervas Bala, salah seorang dari 30-an orang dengan gangguan jiwa ( OGDJ) yang telah mengalami kesembuhan menghadiri pertemuan diikuti sanak keluarga OGDJ, Dinas Kesehatan dan Komunitas Kasih Insanis (KKI) Maumere.
• Devi Hermin Ndolu: PDIP Malaka Utamakan Bakal Calon yang Mau Berpasangan dengan Kadernya
Tak tampak dari sekitar 100 orang lebih peserta pertemuan,kalau sebagian peserta pertemuan itu mantan OGDJ.
Gervas Bala, duduk dia di kursinya menyimak setiap diskusi yang disampaikan narasumber. Entah dia paham atau tidak, namun dia tampak diam berdampingan dengan keponakannya, Mekson.
Mekson, menuturkan pamanya (Gervas Bala) dipasung 30-an tahun sejak usia remaja.
• Fransiskus Sebut Warga Antusias Manfaatkan Tax Amnesty, Berikut Ulasannya!
Ia menyampaikan terima kasih kepada para pater dan frater Biara Kamilian yang mendampingi pamannya sehingga sedikit sembuh dan dilepas pasungnya sekitar 30-an tahun.
Ia menuturkan, pamanya mengalami gangguan jiwa karena dipukul di bagian dahi oleh orang-orang yang memiliki ilmu hitam.
Sejak dipukul itu, kondisi paman berubah dratis. Ia menjadi agresif dan kasar.
Pada saat Gervas mengalami gangguan jiwa, kata Mekson, sanak keluarga meminta bantuan kepada dukun mengobatinya.
Gervas yang terus memberontak akhirnya diberi makan undur-undur (ule ukung, dalam Bahasa Sikka).
Mekson menduga, pemberian undur-undur kepada Gervas membuat kondisi Gervas seperti saat ini. Ia lebih menjadi pendiam dan kurang bersemangat.
Ketika menjadi OGDJ, Gervas dikunjungi keluarga besar Kamilian dan diberkati Pater Andi (Pater Suparman Andi, MI), Pater Rektor Seminari Tinggi St.Kamilian) di rumah.
Seketika itu, Gervas mengalami kesembuhan. Pihak biara telah mendirikan rumah ukuran 3x4 meter dengan fasilitas kamar mandi, WC dan tempat tidur.
"Ketika diberkati (paman) saya kencing dari pukul 06.00 (18.00 Wita) sampai pukul 02.00 Wita dini hari. Kecingnya terus-menerus. Herannya, bau kencing tidak terasa bau amis. Seperti air biasa saja," ujar Mekson.