Bersaing Dengan Didi Kempot, Pengamat Politik Hendri Satrio Sebut Peluang Gibran di Pilkada Solo

Bersaing Dengan Didi Kempot, Pengamat Politik Hendri Satrio Sebut Peluang Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10/2019). 

Bersaing Dengan Didi Kempot, Pengamat Politik Hendri Satrio Sebut Peluang Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Bersaing Dengan Didi Kempot, Pengamat Politik Hendri Satrio Sebut Peluang Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo.

Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang untuk menang jika jadi mencalonkan diri di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2020.

Sebaliknya, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pun diprediksi bisa kalah jika melawan tokoh populer lain, seperti Didi Kempot.

Siswa SMA Kristen Citra Bangsa Live In di Jemaat Syalom Oehani Kabupaten Kupang

Hendri menuturkan, sebagai warga negara, Gibran berhak mengajukan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo.

Terlebih, kata dia, posisi sebagai anak Presiden membuat Gibran mendapatkan nilai lebih (spesial) di masyarakat.

"Kemudian pertanyaannya, apakah dia (Gibran) bisa menang? bisa. Sebaliknya, apakah dia bisa kalah? Tentu bisa, " ujar Hendri di Gedung Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).

Jelang Pilkada Ngada 2020, Balon Rutin Konsultasi pada KPU Ngada, Ini Penjelasan Ketua KPU

Kekalahan ini, lanjut Hendri, bisa terjadi jika Gibran melawan sosok populer di Solo atau sosok yang lebih populer daripada dirinya.

Hendri lantas mencontohkan musisi Didi Kempot, yang juga berasal dari Solo dan sangat populer di kalangan masyarakat.

"Karena itu, jika ditanya apakah bisa kalah ? Ya bisa. Oleh siapa? Tokoh yang populer, siapa itu? Didi Kempot misalnya," ungkap Hendri.

Menurut Hendri, kondisi seperti ini bisa terjadi lantaran sikap antitesis masyarakat yang kecewa dengan kecenderungan politik dinasti keluarga Jokowi.

Sebab, meski baru berniat mengajukan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo, Hendri menilai langkah Gibran sudah bisa menimbulkan sentimen politik dinasti.

"Bisa jadi kekecewaan orang Solo terhadap adanya politik dinasti ini lalu diarahkannya ke tokoh lain, misalnya nanti Didi Kempot. Orang kan berpikir, 'Ketimbang saya malas (memilih), ya sudah saya pilih Didi Kempot saja sekalian', kan bisa jadi begitu, " tambah pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi ini.

Diberitakan sebelumnya, Gibran telah menyanpaikan keseriusannya untuk maju di Pilwalkot Solo 2020.

Hal tersebut disampaikan Gibran usai menemui Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019) lalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved