Warga Pandawai Sumba Timur Ini Masih Pakai Meteran Listrik dari Tetangga, Ini Penyebabnya

Warga Kecamatan Pandawai Sumba Timur ini masih pakai meteran listrik dari tetangga, ini penyebabnya

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Robert Ropo
Rumah milik Marselina 

Warga Kecamatan Pandawai Sumba Timur ini masih pakai meteran listrik dari tetangga, ini penyebabnya

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Marselina seorang warga asal Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur hingga saat ini belum memiliki metern listrik tersendiri di rumahnya.

Marselina bersama keluarganya masih menggunakan meteran milik tetangga mereka atau over spaning untuk menerangi rumah mereka dan juga aktifitas lainya. Masih menggunakan materan listrik milik tetangga bukan karena unsur kesengajaan namun karena ketidakmampuan atau belum punya cukup uang untuk pemasangan meteran listrik.

Penyesuaian Tarif BPJS Kesehatan Mulai 1 Oktober 2019

Marselina kepada wartawan, Rabu (30/10/2019) mengaku, ia belum memasang meteran listrik dari PT. PLN karena ketiadaan biaya untuk pemasangan meteran listrik.

Selain itu, kata Marselina, karena tidak memiliki meteran listrik sendiri tentu pemaikanan arus sangat hemat. Apalagi kebutuhan mereka terkait arus listrik tidak banyak hanya untuk menerangi rah mereka pada malam hari saja.

"Belum ada metern listrik PLN sendiri, bukan karena sengaja, tapi memang karena belum ada uang mau pasang. Selain itu pemakaian arus listrik juga tidak banyak hanya untuk pakai untuk lampu guna penerangan malam hari dan juga cas handphone anak-anak saja,"kata Marselina.

Keluarga Korban Duga Proses Hukum Kematian Nimrod Tameno Jalan di Tempat

Sementara itu terkait pulsa listrik, kata Marselina, pengisian pulsa sistem giliran atau gonta ganti itu juga tergantung ada uang karena keluarga sendiri juga pemilik meteran listrik itu.

"Ya kita bisa isi batukar, apalagi keluarga sendiri juga tetangga pemilik meteran listrik ini,"ungkap Marselina.

Sementara itu, terkait dengan persoalan pemakaian over spaning meteran listrik, bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG. COM, Rabu (30/10/2019) siang mengatakan, sampai sekarang belum mendapatkan laporan terkait over spaning meteran listrik yang digunakan oleh masyarakat.

Menurut bupati Gidion, jika memang ada terindikasi penggunaan meteran listrik dengan over spaning oleh warga masyarakat harus ditindak sesuai dengan aturan oleh pihak PLN.

"Sampai sekarang belum dapat laporan, mestinya PLN kalau ada indikasi seperti itu harus ditindak sesuai aturan,"kata bupati Gidion.

Untuk menekan jika terjadinya pemaikanan over spaning meteran mungkin dikarenakan faktor ekonomi dimana warga tidak bisa memasang meteran, mungkin pemerintah daerah membantu masyarakatnya dengan membantu pemasangan meteran gratis, kata bupati Gidion, Pemda Sumba Timur belum siap untuk itu karena keterbatasan anggaran.

Namun kata bupati Gidion, pihak PLN sendiri sudah menyanggupi bagi semua warga untuk mendapatkan penerangan listrik. Semestinya juga saat sekarang semua warga di seluruh desa mendapat penerangan listrik.

"PLN sudah sanggupi mestinya dari tahun kemarin seluruh desa bersinar, tapi belum ada tanda-tanda. Pemda belum siap anggaran untuk itu,"kata bupati Gidion. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved