Dijadikan Pemuas Nafsu Lelaki Hidung Belang, Segini Tarif Gadis SMP Asal Bangka Saat Dijual
korban kesal setelah mendengar pengakuan anaknya yang selama ini telah "dijual" oleh terduga mucikari kepada pria hidung belang
Dijadikan Pemuas Nafsu Lelaki Hidung Belang, Segini Tarif Gadis SMP Asal Bangka Saat Dijual
POS-KUPANG.COM--Dijadikan Pemuas Nafsu Lelaki Hidung Belang, Segini Tarif Gadis SMP Asal Bangka Saat Dijual
Kasus tindakan asusila kembali terjadi.
Kali ini ada pengakuan dua orang cewek yang masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar SMP.
Mereka mengaku dipekerjakan sebagai pemuas nafsu lelaki hidung belang.
Tak tanggung-anggung, muncikari yang menjadi perantara mereka mamtok harga hingga Rp 1 juta.
Kasus ini terbongkar setelah orangtua korban melaporkan kehilangan anak nyaris satu pekan ke Polresta Pangkalpinang.
Setidaknya, ada dua cewek AA (19) dan Tersangka MR (20) ikut diamankan polisi karena diduga telah menjadi muncikari dua siswi SMP.
"Dari situ lah kami tahu kalau anak kami ada di Sungailiat. Kawan ku yang polisi itu (Polresta Pangkalpinang) ngasih tahu. Atas petunjuk tadi kami menuju Sungailiat dan berhasil menemukan anak kami di salah satu kontrakan yang ada Sungailiat," kata orangtua, satu di antara korban saat memberikan keterangan di hadapan sejumlah wartawan dan pihak kepolisian di Mapolsek Sungailiat, Senin (28/10/2019) pasca penyergapan dua orang terduga pelaku mucikari, Tersangka AA (19) dan Tersangka MR (20).
Orangtua korban kesal setelah mendengar pengakuan anaknya yang selama ini telah "dijual" oleh terduga mucikari kepada pria hidung belang di Sungailiat.
"Makanya kami lapor secara resmi ke Polsek Sungailiat, agar kasus ini dilanjutkan sesuai jalur hukum," kata orangtua korban memberikan keterangan di hadapan sejumlah wartawan dan pihak kepolisian, Polsek Sungailiat.
Pergi dari Rumah
Informasi yang dihimpun bangkapos.com dari pihak Polsek Sungailiat soal penjelasan orangtua korban menyebutkan anak mereka awalnya pergi dari rumah tanpa alasan yang jelas.
Sang anak kabur bersama korban lainnya, status anak tetangga di Pangkalpinang.
Awalnya kedua korban mengaku pergi ke Warnet, namun hingga beberapa hari tak kunjung pulang.
