Pejabat Dinas Pendidikan di Kupang Selingkuh,ini 4 Jenis Perselingkuhan,yang Paling Sering Terjadi?
Pejabat Dinas Pendidikan di Kupang Selingkuh,ini 4 Jenis Perselingkuhan,yang Paling Sering Terjadi?
Pejabat Dinas Pendidikan di Kupang Selingkuh, ini 4 Jenis Perselingkuhan, Mana yang Paling Sering Terjadi?
POS KUPANG.COM -- Warga Kota Kupang Nusa Tenggara Timur digegerkan dengan perselingkuhan pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan honor di kantor yang sama.
Aksi perselingkuhan ini terungkap setelah suami sang pelakor menggerebek pasangan selingkuh tersebut sedang berduaan di sebuah kamar hotel,
Perselingkuhan adalah salah satu masalah laten, yang kerap mengganggu banyak hubungan asmara, bahkan keluarga.
Mengetahui pasangan berselingkuh pun pasti bisa memberi efek emosional yang amat menyakitkan.
Namun, perselingkuhan sebetulnya tak sesederhana melihat pasangan pergi dengan orang lain atau rutin mengabari orang lain selain pasangan resmi.
Perselingkuhan memiliki berbagai macam bentuk, meskipun sama-sama berpotensi merusak hubungan.
1. Selingkuh fisik
Selingkuh fisik adalah ketika seseorang memiliki hubungan intim dengan orang lain selain pasangannya.
Bentuk selingkuh ini adalah yang paling umu
• Pacar Tolak Berhubungan Badan Karena Hamil, Sang Pria Aniaya Hingga Tak Berdaya Lalu Perkosa
• Usia Kandungan Puput Nastiti Devi Masuk 7 Bulan, Ahok Gelar Doa Syukur, Veronica Tan Sibuk ini
m terjadi. Meski begitu, efek yang dirasakan berbeda-beda pada setiap individu.
Laki-laki seringkali memandang selingkuh fisik sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan fisik.
Sementara, perempuan kerap melihat selingkuh semacam ini lebih dari itu, dan menganggap ada sisi emosional yang terlibat.
• Rocky Gerung Kritik Habis Prabowo jadi Menteri Pertahanan, Ternyata Jokowi Punya Alasan ini
• Angela Tanoesoedibjo Jadi Wakil Menteri Pariwisata, Ini Reaksi dan Doa Keluarga yang Menyentuh
2. Selingkuh emosi
Selingkuh emosi mungkin melibatkan keintiman fisik, namun sebetulnya tidak selalu perlu.
Selingkuh emosi bisa dimulai dengan pertemanan biasa.