Kabienet Indonesia Maju

Najwa Shihab Sebut Arief Poyuono Lebih Cebong dari Cebong, Setelah Waketum Gerindra Itu Katakan Ini

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono memberi nilai 99 kepada komposisi Kabinet Jokowi Indonesia Maju. Begini tanggapan Najwa Shihab

Editor: Adiana Ahmad
CAPTURE YOUTUBE NAJWA SHIHAB
Waketum Gerindra Arief Poyuono dan Najwa Shihab di Mata Najwa 

Najwa Shihab Sebut Arief Poyuono Lebih Cebong dari Cebong, Setelah Waketum Gerindra Itu Katakan Ini

POS-KUPANG.COM- Najwa Shihab sebut Arief Poyuono lebih cebong dari cebong, setelah Waketum Gerindra itu katakan Ini

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono memberi nilai 99 kepada komposisi Kabinet Jokowi Indonesia Maju. Menanggapi pernyataan Arief Poyuono itu langsung ditanggapi Najwa Shihab.

"Berati betul sekarang anda lebih cebong dari cebong," Najwa shihab membenarkan pernyataannya setelah mendengar jawaban penilaian Arief Poyuono.

Kalimat spontan Nana, sapaan Najwa Shihab mengundang tawa tamu undangan.

Daftar Menteri Kabinet Asal NTT, Dari Jaman Soekarno Hingga Joko Widodo, Rote Sumbang 3 Nama

Pasalnya, politikus partai presiden terpilih, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Adian Napitupulu, bahkan hanya memberikan nilai 90 bagi pembetukan kabinet.

Pernyataan tersebut dikutip dari Mata Najwa Narasi TV melalui akun Youtube-nya, Najwa Shihab, Kamis (24/10/2019).  

"Pemilihannya unik, melibatkan masyarakat melalui media sosial," jawab Arief ketika Najwa Shihab menanyakan alasannya.

Arief Poyuono beranggapan keterlibatan masyarakat tercermin dari komentar warganet ketika terdapat berita kandidat yang dipanggil Jokowi ke Istana.

"Jadi masyarakat bisa ikut berkomentar dan menanggapi para calon menteri," ujarnya.

Misalnya, Bupati Minahasa Selatan, Tetty Paruntum, yang sempat dipanggil ke Istana, namun banyak mendapat komentar negatif Netizen.

Inilah Deretan Istri-istri Para Menteri di Kabinet Jokowi, dari Artis hingga Pengusaha

Arief Poyuono mengatakan, ketika kabar Tetty dipanggil menyebar, masyarakat langsung mempersoalkan pemanggilannya ke KPK.

Berdasarkan fenomena tersebut, Arief beranggapan warga juga berpartisipasi dalam pemilihan kabinet.

Lebih jauh lagi, Arief Poyuono mengatakan dirinya belum mengetahui kompetensi Kabinet Jokowi Jilid II tersebut.

"Kabinet ini kan sistenya teamwork," tuturnya.

Arief mengambil contoh Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan.

Ketika Menteri Perhubungannya bagus namun Menteri Keuangannya jelek, Menteri Perhubungan tidak akan mendapat pembiayaan.

 Arief Poyuono, semasa menjadi oposisi Jokowi sempat mengatakan Jokowi gagal.

Pada siaran pers, Senin (4/3/2019), dilansir dari Kompas.com, Abdul Kadir Karding menegaskan Pemerintahan Jokowi telah menunjukkan komitmen serius dalam upaya memerangi narkoba. 

AHY Putra SBY Beri Pesan Mengharukan Buat Presiden Jokowi dan Maruf serta Kabinet Indonesia Maju

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu mengatakan sikap tegas Presiden, menginstruksikan tembak di tempat bandar narkoba yang melawan hukum merupakan refleksi komitmen.

Seusai pernyataan tersebut, terjadi penangkapan Andi Arief, Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat yang terjerat kasus narkoba.

Arief Poyuono, menanggapi kasus tersebut, jutru berpikir itu merupakan kegagalan Jokowi menanggulangi pemasalahan narkoba.

Arief Poyuono juga sempat menyebutkan adanya pihak ketiga yang ingin memecah belah Jokowi dan Prabowo.

Arief mengungkapkan hal tersebut melalui saluran Youtube metrotvnews, Senin (1/7/2019).

LENGKAP! Nama & Profil Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi Maruf Amin 2019

Wakil Ketua Partai Gerindra itu mengatakan ada pihak yang tidak suka Jokowi dan Prabowo terjadi rekonsiliasi.

“Selalu ada orang yang ingin mengacaukan Indonesia,” katanya.

Arief berpendapat Prabowo sudah menghormati hasil sengketa Pemilihan Presiden.

Menurut Arief, sikap itu lebih tinggi nilainya disbanding ucapan selamat.

Pada program Mata Najwa, selain Arief Puoyono dan Adian Napitupulu, hadir pula Ketua Dewan Pengurus Pusat Nasional Demokrat (DPP Nasdem), Irma Suryani Chaniago.

Tidak ketinggalan, dari pihak satu-satunya oposisi tersisa, Aboe Bakar Alhabsyi, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menjadi tamu Mata Najwa.

Masih di bagian duduk yang sama, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, juga berada dalam diskusi itu.

Kemudian, terlihat Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia, duduk di bagian paling ujung kiri.

(Tribunnews.com/Nabila Ikrima)

Ternyata Ini Alasan Presiden Jokowi Pilih Prabowo sebagai Menteri Pertahanan

Presiden Joko Widodo membuat kejutan dengan menunjuk rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019 sebagai Menteri Pertahanan.

Namun ternyata Jokwo mempunyai alasan sendiri memilih rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

"Kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotong royong," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019), seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul "Presiden Jokowi Ungkap Alasan Pilih Prabowo sebagai Menhan".

Jokowi menjelaskan, di Indonesia tidak ada yang namanya oposisi seperti di negara lain.

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi gotong royong.

Oleh karena itu, Jokowi tidak masalah rivalnya masuk kabinet.

Selain Prabowo, ada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo yang menjadi menteri kelautan dan perikanan.

"Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak," kata dia.

Jokowi menyebut Indonesia memang masih menuju pada sebuah proses demokrasi bernegara.

Namun ia melihat proses tersebut sudah menuju sebuah koridor yang semakin baik ke depan.

Lalu, kenapa Menhan yang diberikan ke Prabowo? Jokowi mengaku mempertimbangkan rekam jejak Prabowo selama berkarir di TNI.

"Ya memang pengalaman beliau besar, beliau ada di situ," kata dia.

Sertijab

Di sisi lain, Prabowo dan mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah menggelar upacara serah terima jabatan di Gedung AH. Nasution, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Seusai sertijab, Prabowo menungkapkan bahwa dirinya ditugaskan Presiden untuk memperkuat TNI dan menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

"Tugas yang diberikan Presiden ke saya adalah untuk ikut membantu, memperkuat TNI. Supaya kita bisa semuanya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI," ujar Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga berjanji akan melanjutkan program-program yang sudah dirintis Ryamizard Ryacudu dan membuat terobosan baru.

Namun ia tak menjelaskan secara spesifik terobosan apa yang akan ia buat dalam lima tahun ke depan.

"Dan saya akan sekuat tenaga melanjutkan apa yang sudah dirintis untuk mencari terobosan baru," kata Prabowo.

Kenal Pamit

Mantan Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menitipkan pekerjaan rumah yang belum sempat diselesaikannya kepada Menhan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto seusai acara "Kenal Pamit" di Kantor Kemenhan RI Jakarta Pusat pada Kamis (24/10/2019).

Dalam sambutannya ia menekankan pada masalah radikalisme di Indonesia terutama ISIS dan khilafah.

Ia mengatakan, untuk itu dirinya kerap berbicara di berbagai tempat terkait ancaman tersebut.

Tidak hanya itu, ia meminta kepada Prabowo agar dapat menekan angka persebaran dan peningkatan paham radikalisme tersebut.

"Khilafah, ISIS. Harus dihancurkan!" tegas Ryamizard.

Tidak hanya itu, dalam sambutannya, Ryamizard juga menekankan bahwa ancaman ideologi tersebut juga menyasar personel TNI.

Menurutnya ideologi tersebut sangat berbahaya karena bertujuan untuk mengubah ideologi Pancasila.

"Saya sampaikan pada waktu di Mabes TNI. Ini sudah terpapar tiga persen. Bayangkan. Belum PNS, mahasiswa, BUMN. Nah ini adalah pekerjaan rumah kita Pak Prabowo. Kita stop ini bertambahnya di TNI dan keluarga besar," kata Ryamizard.(*)

Heboh Prabowo Subianto Tagar Menhan Skill Presiden,Rocky Gerung: Kini Pegang Kendali Istana Negara?

Calon Presiden Prabowo Subianto cukup memberikan kejutan dengan menerima tawaran Joko Widodo memegang jabatan sebagai menteri Pertahanan.

Padahal mantan menantu Soeharto tersebut merupakan rival berat Jokowi dalam konstestasi Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2019.

Penunjukan Prabowo menjadi menteri pertahanan juga menuai pro dan kontra baik dari pendukung Jokowi maupun pendukung Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto yang kini duduk di kursi Menteri Pertahanan menuai beragam reaksi dari publik.

Tagar #MenhanSkillPresiden pun ramai men

jadi trending di media sosial.

Rocky Gerung ungkap Prabowo Subianto dapat menjadi pemegang kendali Istana Negara?

Twitter heboh dengan tagar menjuluki Prabowo Subianto Menhan Skill Presiden, Rocky Gerung ungkap Prabowo kini dapat pegang kendali Istana Negara?

Seperti yang diketahui, Prabowo Subianto 'merapat' kepada Presiden Jokowi dengan menduduki kursi Menteri Pertahanan atau Menhan.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Prabowo Subianto mengaku dirinya diminta untuk masuk ke kabinet Jokowi -Maruf Amin.

"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 21 Oktober 2019.

Ketika diperkenalkan Jokowi pada 23 Oktober 2019 lalu, selain menyebut Prabowo Subianto menjabat Menhan, Jokowi berseloroh Prabowo lebih mengetahui hal tersebut dibanding dirinya.

Posisi Prabowo sebagai Menhan pun kini jadi sorotan publik, terutama karena sebelumnya Prabowo dan Jokowi memprebutkan kursi presiden selama 10 tahun belakang.

Tidak sedikit para pengamat politik menduga bahwa taktik Prabowo Subianto menjadi menteri pertahanan sengaja untuk menguasai Istana Negara.

Kini Menteri pertahanan RI Prabowo Subianto kini sedang hangat – hangatnya di juluki Menhan Skill Presiden #MenhanSkillPresiden di sosial media twitter.

Heboh di Twitter Prabowo Subianto Dijuluki Menhan Skill Presiden, Siap Jadi Penguasa Istana? (ist)
Tanda Pagar Menhan Skill Presiden #MenhanSkillPresiden ramai dibicarakan masyarakat di media sosial.

Pembicaraan Menhan Skill Presiden #MenhanSkillPresiden saat ini terpantau 4.553 tweet dari para pengguna Twitter.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto merupakan Menteri pertahanan kabinet Jokowi – Amin periode 2019 -2024. Sebelumnya Prabowo Subianto calon presiden no urut 02 berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Rocky Gerung Sebut Taktik Prabowo Jadi Penguasa Istana

Pengamat politik Rocky Gerung sempat membongkar skenario politik yang sedang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Dia menganalisa, Prabowo sedang menunjukkan kepada orang-orang politik kalau dirinya adalah jagoan dalam berpolitik dan paham memiliki peluang menguasaI Istana Negara.

Ya, meskipun secara formal Jokowi sebagai presidennya.

Menurutnya, nanti Prabowo Subianto yang akan memegang kendali dan mengatur ulang semua personel di Istana.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Rocky Gerung Official, Kamis 17 Oktober 2019, Rocky Gerung mengatakan akan ada perubahan kekuasaan di Istana Negara jika Prabowo Subianto jadi menteri Jokowi.

"Iya itu pasti terjadi, Prabowo dua hari ini secara intensif mondar mandir dari satu tokoh ke tokoh lain dan itu menandakan bahwa dia sadar tentang potensi dia untuk memegang kekuasaan, karena dari awal dia lakukan roadshow," kata dia.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO)

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Prabowo mengaku siap membantu di dalam pemerintahan pada periode tahun 2019-2024. (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Hal itu menurut Rocky Gerung merupakan sinyal bahwa Prabowo Subianto akan memegang kendali seluruhnya.

"Nah sinyalnya sebetulnya pesannya adalah seolah-olah Pak Prabowo ini mau mengatakan nanti seluruh kegiatan politik istana, akan ada di bawah kendali saya, kan itu yang terlihat," ungkapnya.

Nantinya kata dia, semuanya akan berubah di bawah kendali seorang Prabowo Subianto.

"Tentu efeknya personil di dalam istana mulai dari humas sampai protokoler pasti akan diatur ulang, jadi saya melihat itu akan ada pembersihan besar-besaran nanti di istana," katanya.

Yang terjadi ternyata justru cebong yang menyediakan karpet merah buat kampret di bawah kepemimpinan politik Prabowo nanti," tambahnya.

Rocky Gerung juga menilai bahwa setelah pengumuman kabinet, Prabowo Subianto akan terlihat lebih dominan di pemerintahan.

"Jadi warna Istana akan sangat berwarna Prabowo, secara aura dia mampu untuk menghasilkan retorika dan itu akan menarik publik," katanya.

Bahkan menurut Rocky Gerung, ke depannya Jokowi tak akan lagi membutuhkan abdi dalem, karena semua dikendalikan oleh Prabowo Subianto.

"Mungkin dia nggak perlu lagi abdi dalam seperti saudara Ngabalin yang kemarin viral bahwa yang bersangkutan selalu mengklaim sebagai kupingnya Presiden.

Dan ternyata jangankan mendekat ke kuping Presiden, mendekat ke daun pintu ruang Presiden saja dia dihalangi oleh satpam istana, jadi konyol," bebernya.

Adanya pergeseran abdi dalem itu, kata Rocky Gerung, akan berakibat jauh kepada pergeseran komisaris, staf khusus, dan segala macam.

Pergeseran luas di mereka yang fanatik terhadap Jokowi, dan mereka yang terpaksa musti pragmatis seolah-olah patuh pada tamu baru yang namanya Prabowo Subianto.

Jadi meja makan akan diganti menunya, dan kebiasaan-kebiasaan lama juga akan berubah," terang Rocky Gerung.

Bahkan menurutnya, Prabowo secara praktis jadi 'Perdana Menteri' di pemerintahan karena kemampuannya.

"Saya melihat secara praktis Prabowo jadi Perdana Menteri di situ, karena kemampuan dia untuk manuver, lobi kiri kanan," katanya.

Hal itu kata dia, dikarenakan Prabowo Subianto terlihat paling dominan dan tentunya disetujui oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarno Putri.

"Dua-tiga hari terakhir ini terlihat bahwa postur Prabowo akan dominan di situ, dan orang akan lihat bahwa postur Prabowo pasti direstui oleh Ibu Mega," katanya.

Kemudian, itu akan berimbas pada kecemburuan terhadap Prabowo Subianto.

"Itu sudah pasti ada kecemburuan akan muncul, tapi saya gembira aja melihat orang cemburu kepada musuhnya.

Kalau dalam istlah sleeping with the enemy, tidur bersama musuh," tandasnya. (Tribunnewsmaker/*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved