Bakal Gantikan Tito Karnavian, Pria Ini Pernah Viral Lewat Video Beri Uang untuk Polisi Baju Lusuh
Siapakah pengganti Tito Karnavian sebagai Kapolri? Tampaknya hal itu tidak menjadi teka teki lagi. Presiden Joko Widodo sendiri nama penggantinya.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Kapolri, Ternyata Idham Azis Pernah Viral Lewat Video Beri Uang untuk Polisi Berbaju Lusuh
POS-KUPANG.COM - Jenderal (Pol) Tito Karnavian sudah resmi lepas jabatan Kapolri dan dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/1/10/2019).
Dengan demikian, posisi Kapolri untuk sementara lowong, menunggu penggantinya.
Siapakah pengganti Tito Karnavian sebagai Kapolri? Tampaknya hal itu tidak menjadi teka teki lagi. Presiden Joko Widodo sendiri nama penggantinya.
Diberitakan Kompas.com, Tito Karnavian merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Jokowi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang pensiun.
Tito Karnavian mulai menjabat sebagai Kapolri pada tahun 2016 hingga akhirnya dipanggil ke istana, Selasa (22/10/2019) untuk diminta menjadi menteri. Ia ditunjuk menjadi Mendagri menggantikan Tjahjo Kumolo yang digeser menjadi Menpan.
Tito diberhentikan dan juga mundur dari kepolisian setelah bertemu Jokowi.
Wakapolri Ari Dono Sukamto ditunjuk menjadi Plt Kapolri.
Karier Tito Karnavian di institusi kepolisian terbilang cemerlang.
Ia merupakan lulusan terbaik Akpol tahun 1987 dan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Selama kariernya, jenderal berbintang empat itu dikenal berpengalaman dalam bidang terorisme.
Tito pernah membongkar jaringan teroris kelompok Azahari Husin di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005, dan kelompok pimpinan Noordin M Top tahun 2009.
Ia pun dipercaya menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Mabes Polri.
Kemudian, Tito juga pernah menjadi Kapolda Papua selama dua tahun, Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya.
Di balik sederet prestasi itu, nama Tito terseret dalam kasus suap impor daging dengan tersangka Basuki Hariman atau dikenal dengan kasus "buku merah".