Dengar Tausiah Pakai Bahasa Madura, Lihat Reaksi Ustadz Yusuf Mansur, Roaming?

Dengar Tausiah Pakai Bahasa Madura, Lihat Reaksi Ustadz Yusuf Mansur, Roaming? Ustadz Yusuf Mansur juga mendapat wejangan dalam Bahasa Jawa halus

Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Facebook
Dengar Tausiah Pakai Bahasa Madura, Lihat Reaksi Ustadz Yusuf Mansur, Roaming? 

Dengar Tausiah Pakai Bahasa Madura, Lihat Reaksi Ustadz Yusuf Mansur, Roaming?

POS-KUPANG.COM - Dengar Tausiah Pakai Bahasa Madura, Lihat Reaksi Ustadz Yusuf Mansur, Roaming?

Pengajian akbar yang dihadiri para ulama dan warga NU di Malang menjadi pengalaman tersendiri bagi Ustadz Yusuf Mansur.

Apalagi pada pengajian akbar tersebut, terdapat tausiah yang diisi oleh ulama dengan menggunakan Bahasa Madura.

Ya, Ustadz Yusuf Mansur yang asal Betawi ini pun mengunggah pengalamannya tersebut dalam akun instagramnya.

Untungnya, tausiah menggunakan Bahasa Madura ini masih dicampur dengan Bahasa Indonesia, sehingga tak membuat Ustadz Yusuf Mansur kebingungan.

Meski Ustadz Yusuf Mansur mengakui tak paham akan Bahasa Madura, namun tak membuat dia roaming.

Terungkap! Alasan Sebenarnya Jokowi Pilih Mantan Rivalnya, Prabowo Subianto Jadi Menteri Pertahanan

Daftar Orang NTT yang Pernah Menjadi Menteri Kabinet Indonesia, Nomor 3 Luar Biasa

Tak hanya tausiah dengan menggunakan Bahasa Madura.

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Yusuf Mansur juga mendapat wejangan dari KH Marzuki Mustamar dengan menggunakan Bahasa Jawa halus.

Tentu membuat Ustadz Yusuf Mansur sedikit kebingungan.

Ustadz Yusuf Mansur Bertemu dan Ngopi Bareng Nabi? Begini Pengakuan Lengkapnya, 'Entah Apa Yang Merasukimu'

Siapa yang tak kenal Ustadz Yusuf Mansur? Ya pendakwah sekaligus penulis buku dan pengusaha dari Betawi ini.

Gayanya yang khas, santai dan 'slenkengean'  khas Betawi ini membuat Ustadz Yusuf Mansur banyak digemari.

Namun belakangan ini Ustadz Yusuf Mansur dibikin heboh, menyusul sejumlah video yang mengunggah tentang pengakuannya bahwa dirinya bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Tak tanggung-tanggung, bahkan ia bertemu dalam kondisi sadar, bukanlah mimpi. Benarkah?

Menanggapi hal ini, Ustadz Yusuf Mansur yang beberapa hari lalu dikaitkan dengan film The Santri yang dibintangi putrinya, Wirda Mansur, menyatakan, bahwa video-video itu ditampilkan tidak secara utuh.

Menurut Ustadz Yusuf Mansur, video yang ditayangkan tersebut merupakan hasil editan.

 KABAR SEDIH! Ustadz Yusuf Mansur Minta Sang Kakak Didoakan Semoga Cepat Sehat

Dari akun instagramnya yang terverifikasi, Ustadz Yusuf Mansur menjelaskan, agar melihat secara utuh isi ceramahnya tersebut.

Tampaknya, video itu merupakan ceramahnya satu tahun lalu, dan pernah ditayangkan di sebuah televisi swasta.

Bahkan Ustadz Yusuf Mansur bakal menayangkan secara lengkap ceramahnya tersebut ke IG TV akun instagramnya.

Ya Ustadz Yusuf Mansur menegaskan, bahwasannya ada tiga tausiah senada.

"Udah denger komplit? Saya rencana tayangin utuh di IG tv. Ada 3 tausiah senada. Kalo saya salah, ga bakal berani upload. Semoga mau dengerin baik-baik," tulis Ustadz Yusuf Mansur dalam kolom komentar.

Pada unggahan lain, Ustadz Yusuf Mansur malah menjawab dengan sedikit bergurau dengan menyetir lagu yang lagi trending saat ini

"Hehehe. Entah apa yang merasuki kita semua. Hihihi. Sampe nulis yg engga2. Ttg Nabi pula. Ga ngeri ya?
.
.
Jgn lupa shalawat ya. 1000 sehari dah. Biar idup banyak keberkahan dan keberuntungan..." tulis Ustadz Yusuf Mansur.

Berikut ini sejumlah unggahan Ustadz Yusuf Mansur yang membantah isu dirinya bertemu dengan Rasulallah SAW dalam kondisi sadar:

#

#

 Dirikan Sholat Tahajud di Sepertiga Malam, Dapatkan Keutamaan & Manfaatnya, Begini Niat & Tata Cara

 Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Lihat Keutamaan Puasa Paling Dianjurkan Rasulullah SAW Ini

 Buka Pintu Rezeki Dengan Sholat Duha, Inilah Keutamaan, Niat,Tata Cara & Waktu Terbaik Menunaikannya

Mimpi Bertemu Rasulallah

Dikutip dari BangkaPos,com yang berjudul Putri Yusuf Mansur Mimpi Dimarahi Rasulullah, dan Peristiwa Beberapa Tahun Kemudian, 

Saya mau cerita tentang mimpi Wirda ketemu Rasulullah SAW.

Malam sebelom Wirda mimpi ketemu Rasul, kami bercanda-canda di meja makan. Saat itu Wirda baru 7 tahun.

Mamahnya Wirda, Maemunah, ngasih tau saya, “Pah, Kakak dah hafal Yaasiin sampe Innamaa amruhu loh…'

Saya terkejut senang. Putrikuuuu… 7 tahun… tapi udah hafal Yaasiin sampe innamaa amruhuu… “Masa sih…?” tanya saya.

Wirda dan Mamahnya pun dua-duanya tersenyum. Lalu Wirda saya suruh baca. Mulailah Wirda baca. Saat Wirda mulai baca, menetes air mata saya. Ayah mana yang ngga terharu. Putrinya hafal Yaasiin!

“… Yaasiin Innamaa amruhuu idzaa arooda syai-an ay yaquula lahuu kun fayakuun.” Begitu Wirda baca.

Saya yang lagi terharu, eh koq liat Wirda sama mamahnya senyum-senyum. Saya baru sadar sesuatu. Apa itu?
Mereka Sedang bercanda dengan saya.

Ya, Wirda dan mamahnya bercanda. Bukannya Wirda hafal utuh satu Yaasiin. Melainkan benar-benar Yaasiin Innamaa amruhu… Itu “hanya” ayat pertama dan ayat 82. (Yaasiin 83 ayat). “Wuah.. Papah dikerjain nih.. tapi Papah senang.. 2 ayat pun, Qur’an.”

Istri saya senyum-senyum lagi. “Saya duluan Pah yang dikerjain Wirda. “Mah, Mamah, Kakak udah hafal Yaasiin sampe Innamaa amruhuu…”

Setelah itu, Wirda bilang sama saya, “Boleh ngga Pah, ngafalnya satu juz aja? Atau 15 juz dah. Ngga usah 30 juz…?”

“Kenapa…?”

“Berat. Susah.”

Sebagai ayah, saya mencoba bijak. Dan ini sekaligus saya coba jadi karakter saya, memudahkan.

“Boleh Kak…” ucap saya.

Kemudian, malam itu, sekitar pukul 9 malam, Wirda kecil, My Little Princess, tidur di kamarnya. Dan peristiwa itu pun terjadi…

Sekitar jam 2 dini hari Wirda masuk kamar saya. Bangunin saya sambil terisak. “Pah… Pah… Kakak dimarahin…”

Saya bingung… “Siapa Kak yang marahin…?”

Saya ngga ngerti, siapa yang malem-malem begini marahin…? Dimarahin siapa…?

“Rasulullah…”, kata Wirda.

Saya mencoba mulai menebak… Subhaanallaah nih kalo bener Wirda mimpi Rasul.

Saya lanjutin nanya, “Rasul koq marahin Kakak…? Kenapa…?”

“Kakak ditanya, kenapa hanya mau ngafal 1 juz? 15 juz? Kenapa ngga semuanya aja? 30 juz?” kata Wirda sambil nangis.

Saya tertegun saat itu. MasyaAllah, malamnya Wirda bercanda-canda dengan saya, eh Rasul datangin Wirda dalam mimpinya…

Wirda ngajak saya ke kamarnya. Dia nunjukin kertas. Isinya syair. “Dari Rasul…”, katanya.

“Tapi jangan dikasih tau yang lain…”

Saya kembali tertegun. Subhaanallaah…

Wirda kemudian berkata, “Kakak meniatkan dan berjanji ngafal Qur’an sampe 30 juz.”

Ya. Wirda bukannya dimarahin, tapi ditanya sama Rasul.

Saya saat itu bertanya ke Wirda, tentang gimana Rasul, gimana rumahnya? Karena Wirda bilang, diajak shalat sama Rasul di rumahnya.

Saya geleng-geleng kepala. Luar biasa. Subhaanallaah… Diajak shalat. Makmunan imaman sama Rasulullaah.

Beberapa tahun kemudian, Wirda mendapat hadiah dari Allah

Hadiah yang dimaksud adalah umrah … Pergilah ke Madinah. Ke kota Rasul.

Wirda menyimpan pertanyaan, kemana dan di mana rumah yang dia lihat, dan dia masukin? Lah emang udah ngga ada.

Wirda juga mencari jawaban, kemana sungai yang dia liat, pohon buah yang dia liat? Ya juga ngga ada.

Apalagi pohon buahnya, buah mangga. Wirda saat di mimpi melihat pohon mangga, yang buahnya udah dalam keadaan terkupas kulitnya.

Pertanyaan itu rupanya dia simpan. Dia ikutin ziarah ke makam nabi, shalat di Nabawi, ke Roudhoh…

Hingga saya kedatangan Dr. Syafiq. Asal Jember, yang menjadi ahlul Madinah. Relasinya begitu luas.

Dr. Syafiq ini bahkan pengisi suara di CD-CD sejarah Makkah, Madinah, yang diterbitkan Saudi sana. Berikut alih bahasanya.

Kemudian terbersitlah ajakan ngajak anak-anak, termasuk Wirda, ke musium Madinah. Ini rute yang ngga umum bagi jamaah umroh. Ke manakah itu?

Kami pergi ke Musium Nabawi. Sampe di sana, Wirda memekik… “Pah….!!!”

“Pah…! Lihat… Ini rumahnya Rasul…!”. Betul, ada replika rumahnya Rasul. Wirda nunjuk-nunjuk ke replika itu.

“Persis yang kakak liat dan kaka masuk…”. Saya liat matanya berbinar, dan seperti mau nangis. Dr. Syafiq kemudian berkisah.

Mengisahkan satu demi satu apa yang ada di musium Madinah tersebut…

Alhamdulillaah… Sekian dulu… Mohon doanya buat Wirda dan 4 adiknya yang lain. Saya doakan buat semuanya juga.

Saya doain semua bisa rajin shalawat, supaya bisa ke Masjid Nabawi, ziarah ke makam Rasul, dan shalat di sana, khushushon di Roudhoh.

Saya doain juga supaya bisa punya anak-anak penghafal Qur’an. Bahkan diri kita semua, bisa ngafal Qur’an. Di tengah kesibukan dan profesi.

Salam hormat,

Yusuf Mansur

Wassalaam.

(*) 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved