Kabinet Jokowi
PKS Ingatkan Prabowo dan Gerindra Soal Konsekuensi Lima Tahun Yang Akan Datang
PKS yang menjadi partai Koalisi Gerindra di Pilpres lalu mengingatkan Prabowo dan Gerindra soal konsekuensi lima tahun akan datang
Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo yang turut mengenakan kemeja putih dan celana krem.
Keduanya tidak berbicara satu patah pun kepada awak media dan hanya melambaikan tangan saja.
Sebelumnya, Jokowi telah memanggil sejumlah orang untuk menduduki menteri seperti Erick Thohir, Wishnutama, hingga Pratikno.
Oleh sebab itu, Prabowo menjadi orang ke-12 yang dipanggil Jokowi menjelang pengumuman menteri.
Fadli Zon Jawab Isu Menhan
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon angkat bicara mengenai isu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi menteri pertahanan pada periode mendatang.

Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon, ditemui di kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2019). (Tribunnews.com/Rina Ayu)
Menurut Fadli kebenaran mengenai Prabowo akan menjadi menteri pertahanan dapat diketahui saat pengumuman kabinet oleh Jokowi.
"Nanti kita lihat saja," kata Fadli saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, (20/10/2019).
Fadli mengatakan bahwa perumpamaan Abraham Lincoln yang menawarkan jabatan kepada lawannya, William Seward, yang disampaikan Prabowo dalam Rapimnas Gerindra 17 Oktober lalu, bukanlah tanda kepastian Prabowo bakal menjadi Menhan.hal itu hanya perumpamaan mengenai kemungkinan Gerindra masuk koalisi.
"Engga (Menhan) itu perumpamaan bahwa di dalam politik ada kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan nasional, kadang-kadang kita harus mengorbankan kepentingan kelompok, kepentingan partai untuk kepentingan yang lebih besar, itu maknanya," kata Fadli.
• Ini Deretan 11 Nama yang Sudah Penuhi Panggilan Jokowi, Prabowo Siap Jadi Menteri Pertahanan
Fadli mengatakan partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk menentukan sikap politik apakah akan masuk ke dalam pemerintahan atau tidak. Termasuk mengenai pos kementerian yang ditawarkan Jokowi kepada Gerindra.
"Kita lihat nanti semuanya dari sisi Gerindra kita sudah serahkan kepada Pak Prabowo untuk mengambil sikap baik itu berkoalisi atau berada di luar pemerintah," pungkasnya.
Sebelumnya Prabowo Subianto santer diisukan jadi menteri di kabinet Jokowi.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengaku bersyukur jika kabar tersebut benar.
Sementara reaksi JK saat ditanya cocok atau tidak Prabowo jadi menteri Jokowi, ia sebut pertanyaan tersebut sensitif.