Bupati Sidoarjo Sebut CITYNET Indonesia Forum Strategis Untuk Kabupaten/Kota Menuju Smart City

Pejabat Bupati Sidoarjo Sebut CITYNET Indonesia Forum Strategis Untuk Kabupaten/kota Menuju Smart City

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Bupati Sidoarjo/presiden Citynet didampingi Wali Kota Kupang saat jumpa pers di Sumba Suka Paradise, Kota Kupang membuka kegiatan seminar Seminar dan Sharing Best Practice City 2019, Rabu (16/10/2019). 

Pejabat Bupati Sidoarjo Sebut CITYNET Indonesia Forum Strategis Untuk Kabupaten/kota Menuju Smart City

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Gerakan menuju 100 Smart City yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI membawa perubahan mendasar bagi penataan konsep pembangunan daerah/kota.

Pemanfaatan teknologi informasi dan pengembangan inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena tujuan utama Smart City adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Polres Sumba Barat Imbau Masyarakat Waspadai Peredaran Narkoba

Demikian dijelaskan oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, presiden Citynet Indonesia dalam jumpa pers yang digelar di Suba Suka Paradise, Kota Kupang, Rabu (16/10/2019). Kota Kupang sendiri menjadi tuan rumah Seminar dan Sharing Best Practice City 2019 yang mulai digelar hari ini hingga 18 Oktober 2019.

Kegiatan akbar ini melibatkan para kepala daerah beserta jajaran dari 24 kota dan kabupaten anggota Citynet Indonesia. Selain itu, 18 Kota yang terpilih sebagai daerah pengembangan Smart City di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, 22 Pemerintah Daerah se- Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ini Seremoni Pesta Laut Dirayakan Turunan Suku Buton di Sikka

Menurut Saiful program yang digagas Kementerian Kominfo tersebut mendorong para kepala daerah untuk berlomba-lomba mewujudkannya dengan menyusun masterplan Smart City sebagai kerangka implementasi pembangunan Smart City didaerahnya masing-masing sesuai dengan kulturnya.

Salah satu langkah dan upaya mempercepat penyusunan dan implementasi masterplan Smart City tersebut adalah dengan bergabung bersama Citynet Indonesia.
Melalui program “Seminar dan Sharing Best Practice Citynet 2019”, harapannya akan memberikan ide dan gagasan dalam melakukan penyusunan dan implementasi masterplan Smart City.

Dikatakannya, selama 3 hari ke depan berbagai kegiatan sudah diagendakan, mulai dari “Strategi pengembangan Smart City” oleh Menteri Kominfo RI, Sharing Best Practice Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dalam rangka akselerasi pengembangan Smart City di Kabupaten Banyuwangi, Sharing Best Practice Strategi pembiayaan infrastruktur dan reformasi administrasi untuk mendorong pengembangan Smart City di Kota Semarang, Best Practice Luar Negeri, Sosialisasi Program Citynet Indonesia dan dilanjutkan dengan City Tour.

Saat ini, kata dia, Forum Citynet Indonesia memiliki anggota sebanyak 23 kab/kota. Salah satunya dalah Kabupaten Sidoarjo yang sudah bergabung sejak tahun 2009.
Bupati Sidorjo H. Saiful Ilah, SH, M. Hum yang juga menjabat Presiden Citynet Indonesia periode 2017 – 2021 mangatakan, banyak manfaat yang diperoleh dengan bergabung menjadi anggota Citynet.

Salah satunya adalah mengembangkan jejaring dengan berbagai kota di Indonesia. Manfaat dari jejaring tersebut akan mempermudah mengembangkan konsep Smart City, seperti yang sudah dilakukan Kabupaten Sidoarjo.
Dari 25 kab/kota yang ditunjuk Kementerian Kominfo RI dalam program gerakan menuju 100 Smart City, Kabupaten Sidoarjo termasuk salah satunya.

"Forum Citynet ini , menjadi forum jejaring dan berbagi konsep dalam membangun kota yang maju dan berkembang, sehingga setiap daerah yang tergabung dalam anggota Citynet bisa maju dan berkembang bersama-sama," ujarnya.

Dikatakannya, tahun 2015 Sidoarjo juga berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan CityNet 33rd Executive Meeting and International Seminar yang diikuti puluhan negara di Asia Pasific.

Sejak bergabung bersama Citynet, banyak manfaat yang diperoleh Sidoarjo, antara lain terbukanya peluang investor yang masuk, masuknya investor tersebut akan berdampak pada meningkatnya nilai investasi.

Tahun 2016 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo melakukan kerjasama di bidang kesehatan dengan Seoul National University, Korea Selatan. Tenaga medis RSUD Sidoarjo dikirim ke Seoul untuk mendapatkan pelatihan serta menambah pengetahuan di bidang kesehatan.

Manfaat lainnya yaitu pengembangan teknologi informasi melalui penyelenggaraan lomba aplikasi. Lomba aplikasi yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Universitas terkemuka di Jawa Timur tersebut bagian dari rangkaian kegiatan CityNet 33rd Executive Meeting and International 2015 di Sidoarjo.

Sidoarjo menjadi daerah yang pertama kali menerapkan inovasi pelayanan perizinan berbasis online. Kemudian oleh KPK RI layanan perijinan online Sidoarjo dijadikan percontohan bagi kab/kota se Indonesia.

Pada pelayanan ditingkat kecamatan, desa dan kelurahan juga sudah menerapakan aplikasi Si Praja (Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo), sebuah aplikasi layanan berbasis android yang memudahkan masyarakat dalam mengurus izin kependudukan serta izin lainnya dengan menggunakan handphone android.

Selain mengembangkan layanan berbasis teknologi informasi. Sidoarjo juga sudah memiliki Mal Pelayanan Publik, terdapat 170 jenis pelayanan, termasuk layanan instasi vertikal, BUMN/BUMD dan layanan konsultasi dari OPD teknis. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Sidoarjo ditunjang dengan pembangunan sarana infrastruktur jaringan Fiber Optik (FO). Pembangunan jaringan FO di seleuruh wilayah kabupaten Sidoarjo ditargetkan selesai tahun 2021.

Sidoarjo memiliki prinsip “Ikan sepat ikan gabus, pelayanan lebih cepat lebih bagus. Ikan sepat ikan lele, pelayanan lebih cepat tidak bertele-tele," jelasnya.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) tiap tahun mengalami peningkatan, penghargaan Invesment Award berturut-turut diterima dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Saat ini PAD Sidoarjo mencapai 1,7 Triliun Rupiah, dengan total APBD mencapai 4,7 triliun rupiah

Total investasi yang masuk di Sidoarjo tahun 2016 mencapai 16,9 triliun rupiah, tahun 2017 mencapai 17,8 triliun rupiah dan tahun 2018 mencapai 23, 8 Triliun rupiah.

"Sidoarjo menjadi daerah percontohan inovasi pelayanan perizinan online dan kabupaten dengan pencapaian kinerja tertinggi se-Indonesia berdasarkan hasil penilaian dari Kementerian Dalam Negeri. Dengan hasil capaian tersebut, harapannya bisa berkontribusi kepada daerah lain untuk berbagi pengalaman, terutama kab/kota yang tergabung di Citynet Indonesia," pungkas Saiful. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved