News

Warga Oelbubuk Nikmati Air Kran Langsung Minum, Ada Cerita Mistisnya, Simak Penuturan Lorens Nifu

Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Amerika untuk memberikan bantuan air bersih ini merupakan berkat buat warga Kampung Oelbubuk.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Benny Dasman
POS KUPANG/EDY HAYONG
Wabup Kupang, Jerry Manafe bersama undangan ketika menikmati air mentah dari kran usai peresmian di Dusun Oelbubuk, Kamis (10/10/2019) 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Edi Hayong

POS KUPANG, COM, OELAMASI - Warga Dusun Oelbubuk dan Oelnasi, Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, sudah menggapai mimpi. Pada Kamis (10/10/2019), mereka bersukacita karena secara resmi menikmati air minum dan kesehatan dari Yayasan Waha Mitra Indonesia (WMI).

Kebutuhan air minum untuk RT 5 sebanyak 28 kepala keluarga (KK) dan RT 6 sebanyak 15 KK, juga ratusan warga Dusun Oelnasi ini, diresmikan penggunaannya oleh Wakil Bupati (Wabup) Kupang, Jerry Manafe.

Tokoh masyarakat Oelnasi, Lorens Nifu, di hadapan Wabup Kupang, Kepala Desa Oelnasi, Yusak Lenati; Perwakilan WMI, Surya Santoso; Project Manager WMI di NTT, Efendi Hutagaol, di Dusun Oelbubuk, Kamis (10/10/2019) menyampaikan sejarah perjalanan daerah ini dari krisis air sampai kehadiran WMI.

Lorens Nifu menyampaikan terima kasih kepada WMI, juga Pemkab Kupang atas perhatian yang besar akan kebutuhan air bersih. Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Amerika untuk memberikan bantuan air bersih ini merupakan berkat buat warga Kampung Oelbubuk.

Lorens menyampaikan kalau dulunya wilayah ini hutan belantara. Saat ini Oelnasi dikenal di Amerika dengan hadirnya WMI.

"Dulu tidak ada air. Air ada saat nenek moyang kami buat kebun. Saat itu ada satu tanda heran saat musim gugur," katanya.
Dia menceritrakan bahwa dulu mereka punya nenek moyang ada dua orang bersaudara. Saudara laki-laki dan perempuan. Tugas saudara laki-laki menebas hutan membuka lahan pertanian, sedangkan saudarinya menenun.

"Saat itu seekor burung memercik air. Tiga kali terbang lalu percikan air. Keanehan ini kemudian disampaikan ke saudaranya. Burung itu oleh warga Dawan disebut Soenito yang membawa air. Air tidak ada tapi ko burung percik air," kata Lorens mengenang cerita nenek moyangnya.

Lorens melanjutkan, setelah mendapatkan informasi itu, saudara laki-laki membersihkan pohon ara dan ditemukan batu itu muncul air. Nenek moyang kami karena dulu belum ada gereja, maka mereka percaya pada dewa.

"Lama kelamaan air bertambah banyak. Dari air itu lalu daerah ini diberi nama Oelbubuk (Oel: air, dan Bubuk: pohon yang ada air). Maka kami percaya bahwa pohon ara itu keluar air," jelasnya.

Atas nama warga, Lorens mengucapkan terima kasih kepada WMI atas kerjasamanya membantu air. Untuk kelancaran pengelolaan air ini, maka dibentuk Komite.

Surya Santoso mewakili WMI Pusat menegaskan, program air minum dan kesehatan untuk Kabupaten Kupang seperti ini sudah dilakukan juga di Oemofa, Bone, Oefafi, Nitneno, Tesabela dan sekarang di Oelnasi.

Kebutuhan Air bersih ini, katanya, diberikan Tuhan untuk warga dan tugas WMI membantu mengolahnya untuk dikonsumsi. Selain itu, membantu warga perpendek jarak.

"Tujuan program ini adalah meningkatkan kesejahteraan warga Desa Oelnasi. Uang boleh ada tapi kesehatan lebih penting. Kalau sakit warga tidak bisa bertani, anak sekolah malas ke belajar. Maka kita dukung kesehatan melalui penyediaan air minum sehat. Kesehatan yang baik maka air harus sehat," ujar Surya.

Dia menambahkan, pendampingan WMI dilakukan selama dua tahun dengan memberikan bekal keterampilan menjaga dan merawat sumber air yang ada. Donatur asal Amerika George Fischer sangat peduli dengan warga yang mengalami krisis air bersih. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved