Surya Paloh Ajak Prabowo Makan Soto Mie di Rumahnya, Ini 3 Poin yang Disepakati, Kepoin Yuk
Surya Paloh Ajak Prabowo Makan Soto Mie di Rumahnya, Ini 3 Poin yang Disepakati, Kepoin Yuk
Surya Paloh Ajak Prabowo Makan Soto Mie di Rumahnya, Ini 3 Poin yang Disepakati, Kepoin Yuk
POS-KUPANG.COM - Surya Paloh Ajak Prabowo Makan Soto Mie di Rumahnya, Ini 3 Poin yang Disepakati, Kepoin Yuk
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediamannya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2019).
Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto itu terjadi di kediaman Surya Paloh di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2019).
Usai pertemuan tersebut, Surya Paloh dan Prabowo menemui wartawan.
Dikutip dari tayangan live KOMPASTV, Prabowo menyatakan pertemuan itu bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara partai Gerindra dan Partai Nasdem.
Prabowo mengaku sudah menjalin hubungan yang cukup lama dengan Surya Paloh.

"Tokoh-tokoh dari Partai Nasdem, beliau senior saya, kami ini berhubungan sudah cukup lama," ucap Prabowo.
Meskipun terkadang memiliki perbedaan prinsip, Prabowo menyatakan masih memiliki hubungan yang baik dengan Surya Paloh.
"Kadang-kadang berbeda, kadang-kadang berseberangan, tapi dalam suasana cinta tanah air kita satu, kita cinta negara ini, cinta bangsa ini, " ucap Prabowo.

Prabowo menyatakan dirinya memiliki persamaan prinsip dengan Surya Paloh terkait keinginan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Tadi kita bahas kita menemukan titik persamaan yang baik kita tidak ingin Indonesia rusak, kita tidak ingin negera kita pecah belah, kita bersepakat untuk menempatkan kepentingan nasional di atas segala kepentingan," ucap Prabowo.
Prabowo mengaku pertemuan kedua partai politik itu diselingi dengan acara makan malam.
"Iya lah (sambil makan malam)," ucap Prabowo.
Ia menyebutkan menu makanan dalam acara makan malam itu yakni soto mie.
"Soto Mie," kata Prabowo sambil tertawa.
* 3 Poin Kesepakatan
Terkait hasil pertemuan kedua partai itu, Sekertaris Jenderal (Sekjen) partai Partai Nasdem, Johnny G Plate membacakan tiga poin kesepakatan.
Kesepakatan pertama yakni Gerindra dan Partai Nasdem sepakat untuk memperbaiki citra kedua partai politik.

"Pertama, kedua pemimpin partai politik sepakat untuk memperbaiki citra partai politik dengan meletakkan kepentingan naisonal di atas segala kepentingan lain dan menjadikan persatuan nasional sebagai orientasi perjuangan serta menjaga keutuhan bangsa," ucap Johnny G Plate.
Poin kesepakatan kedua yakni pencegahan terhadap tindakan radikalisme.
"Kedua, dua pemimpin partai politik sepakat untuk melakukan segela hal yang dianggap perlu untuk mencegah dan melawan segala tindakan radikalisme serta paham apapun yang dapat merongrong ideologi pancasila dan konsistensi dasar kebangsaan," ucapnya.
Dan poin kesepakatan ketiga yakni soal amandemen UUD 1945.
"Tiga, kedua pemimpin partai politik sepakat amandemen UUD 1945 sebaiknya bersifat menyeluruh yang menyangkut kebutuhan tata kelola negara sehubungan dengan tantangan kekinian dan masa depan berbangsa ke depan yang lebih baik," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem), Surya Paloh, akan menggelar pertemuan pada Minggu (13/10/2019) malam.
Pertemuan antara dua tokoh partai politik itu akan diselenggarakan di kediaman Surya Paloh di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Surya Paloh tak masalah Gerindra masuk koalisi pemerintah
Setelah pertemuan tersebut, Surya Paloh mengatakan bahwa ia tak mempermasalahkan jika Gerindra masuk dalam koalisi pemerintah Presiden Jokowi.
"Kalau memiliki keyakinan (yang sama) apa yang menjadi masalah," kata Surya Paloh saat ditanya bagaimana bila nanti Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintahan.
"Saya mana ada masalah sama saya. Ketika semua itu di dalam satu semangat dan konsistensi pikiran bagaimana mengedepankan kepentingan nasional, ya jalan di situ," lanjut Surya Paloh.
Surya Paloh mengatakan tak masalah Gerindra masuk ke koalisi pemerintahan selama memiliki kesepahaman visi dan misi dengan partai-partai pengusung Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019.
Sementara Prabowo menyatakan, tak masalah berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

Ia mengatakan Gerindra siap membantu pemerintah baik saat berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
"Jadi saya sudah katakan berkali-kali, saya sudah tegas mengutamakan kepentingan nasional. Apa saja yang bisa memperkuat, mendukung Indonesia yang kuat, kepentingan nasional yang baik untuk rakyat, kami dukung," ujar Prabowo di lokasi yang sama.
Prabowo menemui Surya Paloh Paloh di kediaman Surya Paloh di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu malam.
Prabowo tiba di kediaman Surya Paloh sekitar pukul 18.30 WIB dengan menumpang Toyota Alphard putih berplat nomo B 108 PSD.
Setibanya di kediaman Surya Paloh, Prabowo langsung masuk ke dalam rumah.
Sekjen Nasdem Johnny G Plate mengatakan, Surya Paloh dan Prabowo akan membahas sejumlah agenda politik pascapemilu.
"Pasti ada agenda-agenda politik untuk dikesamakan persepsi dan persamaan perjuangan kita untuk lima tahun ke depan dalam kaitannya dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin berat," ujar Johny Plate. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Setelah Makan Malam Bersama, Prabowo dan Surya Paloh Menyepakati Tiga Poin Ini,
Megawati Soekarnoputri 'Buang Muka', Surya Paloh Bilang Kalau Tidak Gatal Gak Usah Digaruk, Maksudnya?
POS-KUPANG.COM - Megawati Soekarnoputri 'Buang Muka', Surya Paloh Bilang Kalau Tidak Gatal Gak Usah Digaruk, Maksudnya?
Video viral yang memperlihatkan aksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak menyalami Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan pentolan Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, mendapat tanggapan dari berbagai pihak termasuk Surya Paloh sendiri.
Pasca beredarnya video itu, Partai Nasdem langsung menampik keretakan hubungan dengan partai koalisi pemerintah PDI Perjuangan.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dianggap biasa saja saat tidak disalami oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.
Anggota DPR Fraksi Nasdem Willy Aditya saat hadir di acara Sapa Indonesia Malam, Kompas Tv, Rabu (2/10/2019) seperti dikutip Wartakotalive.
“Saya fikir Pak Surya kenal bu Mega tidak sehari dua hari, beliau berjuang bersama-sama dan hubungan Pak Surya dengan keluarga Bung Karno baik sekali,” kata Willy.
Oleh karenanya, ia berfikir cuplikan video itu merupakan isu yang sengaja digoreng untuk meretakan hubungan partai koalisi.
Willy menjelaskan tanggapan Surya Paloh saat tidak disalami oleh Megawati.
“Tadi saya seharian sama Pak Surya, Pak Surya ketawa-ketawa saja,” kata Willy.
Sebab jelas Willy, sehari sebelum insiden tersebut, keduanya sempat bertemu di Istana Bogor.
“Mereka bicara biasa saja gak ada masalah,” ungkap Willy.
Maka dari itu, Willy meminta publik untuk membedakan realitas media dan realitas lapangan.
“Bu Mega mungkin karena ada yang manggil atau gimana,” ujar Willy yang mengaku hanya berjarak dua baris dari insiden kejadian.
Ia meminta masalah tersebut tidak dilebih-lebihkan.
Menurutnya masih banyak masalah negara yang jauh lebih penting untuk didiskusikan.
“Bangsa ini sudah terlalu complicated masa masalah ecek-ecek dibicarakan, untuk negara ini terlalu mahal. Jangan terlalu mendramatisir, ini satu hal yang biasa-biasa saja,” kata Willy.
Willy mengungkapkan statement Surya Paloh atas kejadian tersebut.
Pesan Surya Paloh, jangan memulai jika tidak ada sebabnya.
“Gak perlu ditanggapi, kata Pak Surya kalau tidak gatal gak usah digaruk,” jelasnya.
Diberitakan Warta Kota sebelumnya, saat pelantikan anggota DPR/MPR/DPD, Selasa (1/10/2019), Megawati terlihat tidak menyalami Surya Paloh saat sedang berjalan di wilayah VIP di dalam Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen.
Orang-orang yang dilewati Megawati berdiri dan menyalami presiden ke-5 RI itu.
Momen tersebut tertangkap dari video yang beredar luas dari siaran langsung Kompas TV.
Dalam video itu pula Megawati juga melewati Agus Harimurti Yudhoyono yang sudah mengulurkan tangan.
Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratiko buka suara terkait hal tersebut. Ia menampik adanya keretakan hubungan antara kedua partai koalisi.
"Tidak ada apa-apa, orang (Megawati) lagi jalan, dipanggil kanan-kiri. Saya juga sering," ujar Hendrawan dikutip dari Kompas.com.
"Jadi kemarin begini lho, di DPP juga sering kok saat saya duduk di belakang, lalu Ibu (Megawati) lewat, salaman, dan terus ada yang manggil, itu biasa," tuturnya.
Menurut Hendrawan, peristiwa tersebut menjadi hal yang lumrah, apalagi saat acara yang kebetulan dihadiri oleh banyak pejabat penting.
"Biasa ya, apalagi yang disalami banyak. Jadi tidak disengaja, ketika dalam komunitas yang banyak orangnya, ada yang bisa salaman dan ada yang tidak itu biasa. Ini kan dibuat seolah-olah ada rivalitas antara PDI-P dan Nasdem," tuturnya.
* Surya Paloh Jalan Kaki ke Senayan
Lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019) pagi macet parah menjelang pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024.
Termasuk di ruas Jalan Asia Afrika. Dari kawasan Patal Senayan menuju Gedung DPR RI saja dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Kerabat dan masyarakat daerah pemilihan para anggota DPR RI pun terlihat berjalan kaki dari sekitar Hotel Mulia hingga Gedung DPR RI di tengah macetnya lalu lintas.
Sekitar pukul 08.45 WIB di sekitar Hotel Mulia, masyarakat terlihat mengerubungi sosok yang mengenakan setelan jas serba hitam dan kacamata hitam.
Ia adalah Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh yang memutuskan berjalan kaki untuk menuju gedung parlemen.
Ia tampak berjalan cepat didampingi pengawalnya sambil menebar senyum kepada masyarakat.
Surya Paloh tampak berjalan di trotoar melewati sejumlah sepeda motor yang nekat naik di atas trotoar.
Pelantikan anggota DPR RI, DPD RI, dan MPR RI akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Selain Surya Paloh, sejumlah tokoh partai dan pemerintahan sudah tampak di Gedung DPR RI, seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, dan pentolan Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Surya Paloh duduk bersebelahan dengan wapres terpilih Ma'ruf Amin.
AHY duduk di samping Ketua DPD DKI Golkar Rizal Mallarangeng.
AHY dan Surya Paloh Tak Disalami Megawati
Nah saat itu Megawati lewat di depan Surya Palloh, AHY, dan Rizal Mallarangeng.
Di luar dugaan Ketum PDIP itu melewati ajakan salaman dari AHY dan Surya Palloh.
Peristiwa itu menjadi multitafsir, ada yang bilang disengaja tapi ada yang bilang tak disengaja.
Karena peristiwa itu hanya ada di KompasTV, lantas ada yang berseloroh.
Bisa jadi di Metro TV, yang merupakan televisi yang didirikan oleh Surya Paloh, Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh bersalaman.
bass_doddy: Ini Kompas TV ketika Megawati melewati Surya Paloh saat Salaman, coba cek di Metro TV mgkn disalamin.
Dalam video tersebut, tampak saat Megawati Soekarnoputri melewati AHY yang sudah mengulurkan tangan.
Anehnya Mega menyalami Rizal Mallarangeng yang ada di sebelah AHY.
Surya Palloh bahkan tampak sekali sangat kecewa saat dilewati Megawati tanpa disalami.
Ia langsung duduk dengan wajah masygul.
Sebagian publik lantas mengkaitkan dengan berubahnya peta koalisi setelah Pilpres 2019.
Ditandai dengan bertemunya Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilanjutkan dengan pertemuan Teuku Umar di mana Prabowo Subianto yang merupakan pasangan Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009 itu berhadapan dengan Joko Widodo.
Di kancah Pilpres 2019, Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, sementara Joko Widodo berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
AHY dan Partai Demokrat berada di kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Sedangkan Surya Paloh dan Partai Nasdem berada di kubu pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin.
Setelah berlangsungnya pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo, pertemuan juga terjadi antara Anies Baswedan dan Surya Paloh.
Fenomena itu dikaitkan dengan akan dilaksanakannya Pilpres 2024 di mana sejumlah nama sudah disebutkan menjadi kandidat di tahun tersebut.
Nama itu adalah Puan Maharani yang akan diusung PDIP bersama koalisinya, AHY yang diusung Partai Demokrat dan koalisinya, dan Anies Baswedan yang akan diusung oleh Partai Nasdem dan koalisinya.
Meski demikian, segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Sebelum terjadinya fenomena ini, Megawati Soekarnoputri juga disorot karena dinilai tidak bersedia bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu diduga terkait dengan Pilpres 2004 dan Pilpres 2009 di mana pada kedua Pilpres itu, SBY selalu menang dan menjadi Presiden 2 periode.
Sebelum menjadi Capres 2004 dan Capres 2009, SBY diketahui merupakan sosok menteri di pemerintah Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden di tahun 2003.
Agus Yudhoyono diperkirakan akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia juga diprediksi sebagai kandidat potensial untuk menduduki Capres 2019.
Namun demikian, Agus Yudhoyono bukan satu-satunya orang yang dilewati begitu saja oleh Megawati Soekarnoputri.
Sejumlah kalangan mengaitkan peristiwa itu dengan ajang Pemilu 2024.
Megawati Soekarnoputri diduga sedang menyiapkan Puan Maharani, yang saat ini menjadi Ketua DPR sebagai Capres 2024.
Memang yang disalaminya sangat banyak, sehingga meski Agus Yudhoyono sudah mengulurkan tangan untuk menyalaminya, Megawati Soekarnoputri tidak menyambutnya.
Selain melewatinya, meski disaksikan jutaan rakyat Indonesia, Megawati Soekarnoputri pun buang muka.
Hingga akhirnya, dia seharusnya menyambut uluran tangan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Seperti halnya pada Agus Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri pun tidak menganggap ada Surya Paloh di hadapannya.
Dia menyalami sosok lainnya meski sudah berhadapan dengan Surya Paloh.
Akibatnya, media sosial pun ramai membicarakan Surya Paloh dan tindakan yang dilakukan oleh Megawati tersebut.
Jhonkosmik: Sebagai yg membanggakan @AgusYudhoyono, sy sangat tersinggung dengan sikap Mega.
Amat sangat tak elok mengabaikan uluran tangan sesama apalagi untuk bersalaman.
Entah, kalian para fans Surya Paloh yang juga diperlakukan sama oleh Mega.
Maulinaantika3: Pengusaha Seperti Surya Paloh Ini Politiknya Cari Untung.
Dia Tahu Barang Mana Yg Sedang Dan Akan Diminati Pasar.
2024 Bahkan Bisa Dipercepat.
Dia sdh start Duluan Dukung @aniesbaswedan.
Sedangkan Anak Mama Tdk Dilirik Sama Sekali.
Pelantikan DPR sudah dilakukan dan sejumlah posisi sudah diumumkan termasuk Ketua DPR, Puan Maharani.
Dugaan yang disampaikan netizen ada kemungkinan benar.
Meski demikian, bisa saja hal itu terjadi secara tidak sengaja.
Partai Nasdem memang diduga sudah mempunyai rencana besar untuk tahun 2024 meski Pilpres 2019 baru saja selesai.
Surya Paloh dianggap sebagai salah seorang politisi yang bisa memilih kandidat-kandidat terbaik untuk sejumlah posisi kepala daerah hingga presiden.
Surya Paloh dan Agus Yudhoyono belum berkomentar terkait dengan peristiwa yang dianggap tidak mengenakkan tersebut, saat acara resmi kenegaraan dilakukan.
• HEBOH! Tukang Becak Bunuh Warga, Korban Ditemukan dalam Kondisi Sujud Tengkurap di Jembatan
Sebelumnya muncul isu keretakan Nasdem dan PDIP.
Hal itu terkait pertemuan antara Ketua Umum Nartai NasDem Surya Paloh dengan Gurbernur DKI Anies Baswedan
Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate mengatakan pertemuan itu sudah direncanakan lama. Sehingga, kata dia, jika pertemuan bersamaan waktunya dengan pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kebetulan saja.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sendiri menghadiri Kongres V PDIP di Bali hari ini (8/8/2019).
Kehadirannya tersebut sekaligus untuk mengklarifikasi adanya isu yang beredar di media sosial bahwa ada keretakan antara Partai NasDem dengan Partai PDI Perjuangan.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Pesan Surya Paloh Soal Sikap Megawati yang Tak Menyalaminya di Pelantikan DPR RI,
Reaksi Surya Paloh dan AHY Saat 'Dicuekin' Megawati Soekarnoputri, Apa Alasannya?
Peristiwa ini jadi viral di media sosial, saat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri melewati Agus Yudhoyono atau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), bahkan mengacuhkan alias membuang muka.
Diduga aksi Megawati Soekarnoputri itu dilakukan secara disengaja.
Sejumlah kalangan warganet bisa melihat fakta yang beralasan dari video yang beredar luas dari siaran langsung Kompas TV.
Dalam kaitan itu, ada juga publik yang berseloroh, bisa jadi di Metro TV, yang merupakan televisi yang didirikan oleh Surya Paloh, Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh bersalaman.
Ungkapan itu disampaikan salah seorang netizen.
VIDEO - Viral Megawati Buang Muka dan Tolak Salaman dengan Surya Paloh, Ternyata Ini yang Terjadi! (Youtube)
bass_doddy: Ini Kompas TV ketika Megawati melewati Surya Paloh saat Salaman, coba cek di Metro TV mgkn disalamin.
Dalam video tersebut, tampak saat Megawati Soekarnoputri melewati AHY yang sudah mengulurkan tangan juga diikuti dengan gerakan tubuh Megawati Soekarnoputri yang lain.
Megawati Soekarnoputri dan sejumlah tamu hadir di DPR untuk mengikuti pelantikan anggota DPR.
Dalam peristiwa itu, Puan Maharani yang merupakan anak kandung Megawati Soekarnoputri dan almarhum Taufiq Kiemas diresmikan menjadi Ketua DPR.
Megawati Soekarnoputri juga tidak bersalaman dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Sejumlah kalangan publik melihat, hal itu terkait dengan berubahnya peta koalisi setelah Pilpres 2019.
Ditandai dengan bertemunya Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilanjutkan dengan pertemuan Teuku Umar di mana Prabowo Subianto yang merupakan pasangan Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009 itu berhadapan dengan Joko Widodo.
Di kancah Pilpres 2019, Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, sementara Joko Widodo berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
AHY dan Partai Demokrat berada di kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Sedangkan Surya Paloh dan Partai Nasdem berada di kubu pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin.
Setelah berlangsungnya pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo, pertemuan juga terjadi antara Anies Baswedan dan Surya Paloh.
Fenomena itu dikaitkan dengan akan dilaksanakannya Pilpres 2024 di mana sejumlah nama sudah disebutkan menjadi kandidat di tahun tersebut.
Nama itu adalah Puan Maharani yang akan diusung PDIP bersama koalisinya, AHY yang diusung Partai Demokrat dan koalisinya, dan Anies Baswedan yang akan diusung oleh Partai Nasdem dan koalisinya.
Meski demikian, segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Sebelum terjadinya fenomena ini, Megawati Soekarnoputri juga disorot karena dinilai tidak bersedia bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu diduga terkait dengan Pilpres 2004 dan Pilpres 2009 di mana pada kedua Pilpres itu, SBY selalu menang dan menjadi Presiden 2 periode.
Sebelum menjadi Capres 2004 dan Capres 2009, SBY diketahui merupakan sosok menteri di pemerintah Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden di tahun 2003.
Sebelumnya, diungkap, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri melewati begitu saja uluran tangan Ketua Kogasma dan petinggi Partai Demokrat, Agus Yudhoyono.
Agus Yudhoyono diperkirakan akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia juga diprediksi sebagai kandidat potensial untuk menduduki Capres 2019.
Namun demikian, Agus Yudhoyono bukan satu-satunya orang yang dilewati begitu saja oleh Megawati Soekarnoputri.
Sejumlah kalangan mengaitkan peristiwa itu dengan ajang Pemilu 2024.
Megawati Soekarnoputri diduga sedang menyiapkan Puan Maharani, yang saat ini menjadi Ketua DPR sebagai Capres 2024.
Megawati Soekarnoputri juga diduga akan mewariskan kursi Ketua Umum PDIP untuk Puan Maharani.
Peristiwa di saat Megawati Soekarnoputri begitu saja melewatkan uluran tangan Agus Yudhoyono dan kemudian disusul oleh Surya Paloh terjadi di depan ratusan anggota DPR RI.
Peristiwa itu juga disaksikan jutaan rakyat Indonesia di layar kaca.
Karena itu, publik langsung ramai membicarakan peristiwa itu di media sosial.
Memang yang disalaminya sangat banyak, sehingga meski Agus Yudhoyono sudah mengulurkan tangan untuk menyalaminya, Megawati Soekarnoputri tidak menyambutnya.
Dia melewatinya.
Selain melewatinya, meski disaksikan jutaan rakyat Indonesia, Megawati Soekarnoputri pun buang muka.
Hingga akhirnya, dia seharusnya menyambut uluran tangan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Seperti halnya pada Agus Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri pun tidak menganggap ada Surya Paloh di hadapannya.
Dia menyalami sosok lainnya meski sudha berhadapan dengan Surya Paloh.
Megawati menolak bersalaman dengan Surya Paloh (Capture Youtube Kompas Tv)
Akibatnya, media sosial pun ramai membicarakan Surya Paloh dan tindakan yang dilakukan oleh Megawati tersebut.
Jhonkosmik: Sebagai yg membanggakan @AgusYudhoyono, sy sangat tersinggung dengan sikap Mega.
Amat sangat tak elok mengabaikan uluran tangan sesama apalagi untuk bersalaman.
Entah, kalian para fans Surya Paloh yang juga diperlakukan sama oleh Mega.
Maulinaantika3: Pengusaha Seperti Surya Paloh Ini Politiknya Cari Untung.
Dia Tahu Barang Mana Yg Sedang Dan Akan Diminati Pasar.
2024 Bahkan Bisa Dipercepat.
Dia sdh start Duluan Dukung @aniesbaswedan.
Sedangkan Anak Mama Tdk Dilirik Sama Sekali.
Pelantikan DPR sudah dilakukan dan sejumlah posisi sudah diumumkan termasuk Ketua DPR, Puan Maharani.
Dugaan yang disampaikan netizen ada kemungkinan benar.
Meski demikian, bisa saja hal itu terjadi secara tidak sengaja.
Partai Nasdem memang diduga sudah mempunyai rencana besar untuk tahun 2024 meski Pilpres 2019 baru saja selesai.
Surya Paloh dianggap sebagai salah seorang politisi yang bisa memilih kandidat-kandidat terbaik untuk sejumlah posisi kepala daerah hingga presiden.
Surya Paloh dan Agus Yudhoyono belum berkomentar terkait dengan peristiwa yang dianggap tidak mengenakkan tersebut, saat acara resmi kenegaraan dilakukan. (Megawati Soekarnoputri Buang Muka dan Menolak Bersalaman dengan Surya Paloh dan AHY Diduga Disengaja,*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Megawati Soekarnoputri Buang Muka dan Menolak Bersalaman dengan Surya Paloh dan AHY Diduga Disengaja,
* Begini Tanggapan Surya Paloh, Video Viral Megawati Cuekin Surya Paloh dan Tolak Salami AHY di DPR
Sekretaris Partai Nasdem Johnny G Plate menanggapi soal peristiwa saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat seperti tidak menyapa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Dikutip dari Warta Kota, saat pelantikan anggota DPR/MPR/DPD, Selasa (1/10/2019), Megawati terlihat tidak menyalami Surya Paloh saat sedang berjalan di wilayah VIP di dalam Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen.
Orang-orang yang dilewati Megawati berdiri dan menyalami Presiden ke-5 RI itu. Momen tersebut tertangkap dari video yang beredar luas dari siaran langsung Kompas TV.
Dalam video itu pula Megawati juga melewati politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY yang sudah mengulurkan tangan.
Menurut Johnny, peristiwa tersebut adalah hal privat dan bukan urusan partai. "Kalau gestur atau yang sejenisnya itu adalah hal privat.
Karenanya tentu menjadi urusan yang sangat pribadi. Kalau kami Nasdem mengurus masalah bangsa," ujar Johnny saat ditemu di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
"Kami menerjemahkan dalam video itu adalah masalah personal dan privat yang kemudian diselesaikan juga secara urusan pribadi," tuturnya.
Namun demikian, Johnny mendorong masalah ini membangun sekat antara PDIP dan Nasdem ataupun melemahkan kekuatan koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kami (koalisi) akur dan solid, apalagi situasi saat ini harus membangun kekuatan untuk menyelesaikan agenda besar, yakni kerja sama politik lewat DPR, MPR, dan DPD.
Perlu kekerabatan politik yang kuat karena masih ada lobi-lobi politik," tutur Johnny.
Sekjen Partai Nasdem, Johnny G. Plate (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Sementara itu, Surya Paloh enggan mengomentari videonya dan Megawati Soekarnoputri yang tengah viral di sosial media.
"Hahaha, tanggapan saya, saya ketawa saja," kata Surya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Reaksi PDIP
Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratiko memberi penjelasan soal peristiwa saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menyapa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Dalam video itu pula Megawati juga melewati Agus Harimurti Yudhoyono yang sudah mengulurkan tangan.
Apakah video itu memperlihatkan hubungan yang tak baik antara Megawati dan Surya Paloh?
Hendrawan membantah.
"Tidak ada apa-apa, orang (Megawati) lagi jalan, dipanggil kanan-kiri. Saya juga sering," ujar Hendrawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (2/10/2019).
"Jadi kemarin begini lho, di DPP juga sering kok saat saya duduk di belakang, lalu Ibu (Megawati) lewat, salaman, dan terus ada yang manggil, itu biasa," tuturnya.
Menurut Hendrawan, peristiwa tersebut menjadi hal yang lumrah, apalagi saat acara yang kebetulan dihadiri oleh banyak pejabat penting.
"Biasa ya, apalagi yang disalami banyak."
"Jadi tidak disengaja, ketika dalam komunitas yang banyak orangnya, ada yang bisa salaman dan ada yang tidak itu biasa."
"Ini kan dibuat seolah-olah ada rivalitas antara PDIP dan Nasdem," tuturnya.
Detik-detik Megawati Lewati Surya Paloh dan AHY
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampak tidak berjabat tangan dengan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri pelantikan anggota DPR RI 2019-2024, Selasa (1/10/2019).
Hal itu tampak dalam tayangan live streaming yang diunggah di channel YouTube Kompas TV pada Selasa (1/10/2019).
Dalam video tampak Megawati yang tengah memakai sebuah kebaya merah dengan selendang putih berjalan melewati sejumlah undangan acara pelantikan.
Kemudian Megawati pun menyalami sejumlah tokoh yang dilewatinya dengan senyuman.
Namun saat Megawati melewati depan AHY, ia terlihat tidak menyalami AHY dan langsung berjalan begitu saja.
AHY juga tertangkap kamera sempat mengulurkan tangannya untuk menggapai Megawati bermaksud menyalami putri presiden pertama Indonesia itu.
Hal yang sama Megawati lakukan saat lewat di depan Surya Paloh, ia terlihat memalingkan mukanya dan tidak menengok sama sekali ke arah Ketua Umum Nasdem itu.
Padahal Surya Paloh telah berdiri untuk menyambut Megawati yang lewat di depannya itu.
Tidak dihiraukan sama sekali oleh Megawati, Surya Paloh pun kembali duduk di kursinya.
Setelah melewati Surya Paloh, Megawati kemudian menyalami Plt Ketua Umum PP Soeharso Monoarfa.
Video detik-detik Megawati tak salami AHY dan Surya Paloh ini sempat viral di media sosial.
Namun, hingga berita ini ditulis belum ada klarifikasi dari pihak terkait soal kejadian tersebut.
Pelantikan Anggota DPR RI 2019-2024
Sementara itu, dalam acara pelantikan itu, Politikus PDIP Puan Maharani secara resmi menjabat menjadi Ketua DPR periode 2019 hingga 2024, dikutip dari Kompas.com.
Putri Megawati itu diketahui maju di daerah pemilihan (Dapil V) Jawa Tengah dengan perolehan 404.034 suara.
Sebelum resmi menjadi Ketua DPR, Puan pernah menjadi kursi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diangkatnya Puan Maharani menjadi Ketua DPR itu mencetak sejarah baru bagi Indonesia lantaran menjadi perempuan pertama yang mengemban tugas itu.
"Yang pasti nantinya ini akan pecah telur baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun ketua DPR," jelas Puan pada Selasa (1/10/2019).
Saat menjabat menjadi Ketua DPR, Puan akan didampingi oleh keempat wakilnya.
Empat wakil DPR adalah Aziz Syamsuddin dari Fraksi Partai Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra, Rachmat Gobel dari Fraksi Partai Nasdem serta Muhaimin Iskandar dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.
Berikut Pimpinan DPR RI 2019-2024:
1. Puan Maharani sebagai Ketua DPR
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
2. Dr M Aziz Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR
Partai Golongan Karya (Golkar)
3. Dr Ir Sufmi Dasco Ahmad sebagai Wakil Ketua DPR
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
4. Rachmad Gobel sebagai Wakil Ketua DPR
Partai Nasional Demokrat (NasDem)
5. Dr. H.A Muhaimin Iskandar, M.Si. Wakil Ketua DPR
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TANGGAPAN Surya Paloh, Video Viral Megawati Cuekin Surya Paloh dan Tolak Salami AHY di DPR,