Istri Hancurkan Karir Militernya dengan Postingan Nyinyir Wiranto, Ini Reaksi Kolonel Hendi Suhendi

Istri Hancurkan Karir Militernya dengan Postingan Nyinyir Wiranto, Ini Reaksi Kolonel Hendi Suhendi

FB
facebook Suaminya Dicopot dari Dandim Kendari, Irma Nasution Menangis, Ini Komentar Suaminya Kolonel Hendi. Pencopotan Dandim Kendari di gedung utama Markas Komando Resor Militer Kendari, Sulawesi Tenggara 

Demikian ditulis pemilik akun Irma Zulkifli Nasution.

Lalu, dilanjutkan, "Saya menangis pak banyak anak bgsa mati begitu saja,…saya hnya mnyampaikan apa yg saya rasaran,.. siapapun dia kalo punya hati nurani pastilah hatinya tersayat."

Juga ditulis, "Pak Togar, saya bukan saja seorg istri seorg perwira tp jg saya seorg anak TNI -AL dan seorg cucu Polisi dan ponakan seorang TNI,.. tentunya bpk tau jiwa cintanya kpd Rakyat anak bangsa dan NKRI dan bgmana saya dibesarkan dlm lingkungan TNI."

Komentar pengelola dan pemilik akun Irma Zulkifli Nasution dan Togar Panjaitann. (HANDOVER)
Sementara, posting-an pemilik akun Fita Sulistyowati di Facebook atau istri Peltu YNS adalah ,"Jgn2 ini cam dramanya si wir,,,,buat pengalihan isu saat menjelang pelantikan, tapi kalo mmg bnr ada penusukan,,,mdh2an si penusuknya baek2 aja dan slamat dr amukan polisi, buat yang di tusuk semoga lancar kematiannya."

Posting-an atau status istri Kolonel Hendi Suhendi yang nyinyiri kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto. (HANDOVER) (HANDOVER/DOK PRIBADI/REPRO)
Posting-an atau status istri Kolonel Hendi Suhendi yang nyinyiri kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto. (HANDOVER) (HANDOVER/DOK PRIBADI/REPRO) (HANDOVER/DOK PRIBADI/REPRO)

Akun Fita Sulistyowati masih aktif hingga Sabtu (12/10/2019) pagi.

Sementara, posting-an istri Sersan Z belum ditemukan penulis.

5. Diumumkan KSAD

Pencopotan Kolonel Hendi Suhendi diumumkan langsung Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal TNI Andika Perkasa.

 "Proses administrasi (hukuman terhadap HS dan Z) sudah saya tandatangani. Tetapi besok akan dilepaskan oleh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Hasanuddin di Makassar. Karena masuk ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara," ujar Andika di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019), sebagaimana dikutip dari Antara. 

6. Dirilis di situs resmi TNI AU

Berikut kutipan isi rilis tersebut.

"Istri Unggah Fitnah di Medsos , Anggota Pomau Lanud Muljono Surabaya Dicopot"

"TNI AU.  Dalam urusan politik, posisi prajurit TNI AU dan keluarganya (KBT/Keluarga Besar Tentara) sudah jelas, netral. Oleh karena itu, KBT dilarang berkomentar, termasuk di media sosial yang berdampak pendiskreditan pemerintah maupun simbol-simbol negara."

"KBT yang kedapatan melanggar, dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku."

"Terhadap sdri, FS, istri dari Peltu YNS anggota Satpomau Lanud Muljono Surabaya yang telah menyebarkan opini negatif terhadap pemerintah dan simbol negara dengan mengunggah komentar yang mengandung fitnah, tidak sopan, dan penuh kebencian kepada Menkopolhukam Wiranto yang terluka karena serangan senjata tajam di media sosial (facebook). Akhirnya yang bersangkutan dan suaminya dikenakan sanksi."

"Peltu YNS mendapat teguran keras, dicopot dari jabatan dan ditahan dalam rangka penyidikan oleh Pomau karena melanggar UU Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer, sementara istrinya FS dilaporkan ke Polres Sidoarjo karena melanggar UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) pasal penyebaran kebencian dan berita bohong."

7. Diupacarakan di Makodam XIV/Hasanuddin

Rencanananya, upacara akan dipimpin Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen Surawahadi.

Kodim 1417 Kendari berada di bawah Kodam XIV/Hasanuddin.

8. Undang-undang dilanggar

Pencopotan kedua prajurit TNI AD tersebut telah disesuaikan dengan Undang Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer. 

Selain itu, istri mereka juga akan dilaporkan kepada polisi karena melanggar UU ITE.

"Dua individu ini kami duga melanggar Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Akan kami dorong prosesnya ke peradilan umum," ujar Jenderal TNI Andika Perkasa.

Dikutip dari https://tni-au.mil.id, Peltu YNS dan istri juga dijerat menggunakan Undang Undang Nomor 25 tahun 2014 dan UU ITE.

9. Mantan Atase Pertananan RI

Wijaya ke pejabat baru Kolonel Kav Hendi Suhendi pada upacara serahterima jabatan di Aula Jenderal Sudirman Korem 143/Ho Kendari, Kota Kendari, Sultra, yang dilakukan Danrem 143/HO Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, Senin (19/8/2019). ()

Kolonel Hendi Suhendi dicopot saat baru hampir 2 bulan menjabat Dandim 1417 Kendari.

Dia dilantik menggantikan Letkol Cpn KRT Fajar Lutvi Haris Wijaya pada Senin, 19 Agustus 2019.

Sebelumnya, Kolonel Hendi Suhendi menjabat Atase Pertahanan RI di Moscow, Rusia.(*)

Geledah Rumah Pasutri Penusuk Wiranto dan Kapolsek, Polisi Temukan Hal Janggal & Mengejutkan, Seperti Saja?

POS-KUPANG.COM - Geledah Rumah Pasutri Penusuk Wiranto dan Kapolsek, Polisi Temukan Hal Mengejutkan, Apa Saja?

Polisi telah menahan pasangan suami istri alias pasutri yang melakukan aksi penikaman terhadap Menko Polhukam Wiranto dan Kapolsek.

Ya, FA pelaku perempuan adalah warga Brebes. Dan SA, pelaku laki-laki adalah kelahiran Sumatera Utara.

Kedua tersangka tinggal di rumah kontrakan yang ada di Kecamatan Menes.

Sehari-harinya mereka berjualan pulsa kepada tetangganya.

Salahs eorang warga Kampung Sawah, Sheny, yang tinggal di RT 04/01, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten mengatakan FA tidak memiliki peralatan salat di kontrakannya.

Sheny mendengar kabar tersebut dari anak kedua pelaku.

Sang anak mengatakan ibunya tidak memiliki mukena dan sajadah.

Sheny juga sempat memasuki rumah kontrakan pelaku.

Saat itu, Shenny hendak membeli pulsa.

Ia melihat pistol dan sejumlah buku agama di rumah tersebut.

"Saya lihat ada pistol, kata anaknya yang umur 13 tahun itu punya Abi (pelaku pria)," kata Shenny di Kampung Sawah, Kamis (10/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

Warga lainnya, Nita mengatakan pelaku SA tidak pernah terlihat salat di masjid dekat rumah mereka.

Bahkan, ketika salat Jumat pun SA tidak ke masjid itu.

Ketika warga laki-laki salat Jumat, SA justru berjalan kaki entah ke mana.

Nita mengatakan pasutri itu sehari-harinya tidak berbaur dengan masyarakat.

Padahal keduanya berjualan pulsa.

Rumah pelaku selalu tertutup sehingga aktivitas keduanya tidak diketahui warga sekitar.

Saking tertutupnya mereka, Nita tidak mengetahui nama pasangan suami istri tersebut.

"Ya, memang jualan pulsa, tapi enggak pernah itu gabung-gabung. Saya juga sampai enggak tahu namanya, kita sempat curiga sih, tapi hati-hati takut timbul fitnah," katanya.

* Ketua RT Tak Curiga

Berdasarkan penuturan Ketua RT setempat, Mulyadi, kedua pelaku itu mengontak rumah sejak Februari 2019.

Awal menempati rumah itu, SA datang bersama anaknya yang perempuan berusia 13 tahun.

"Mulai ngontrak kira-kira Februari, sudah sekitar 7 bulan lah, pertama masuk dia yang laki-laki bernama Syahril Alamsyah sama anaknya perempuan umur sekitar 13 tahun," kata Mulyadi kepada Kompas.com di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Saat itu, SA tidak membawa sang istri.

Tiga bulan kemudian, sekitar bulan Agustus, SA meminta izin akan menikah di Bogor.

"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi.

Kepada Mulyadi, SA mengaku bekerja sebagai pengusaha bisnis online.

Barang yang ia jual berbagai macam seperti madu, pakaian anak-anak, pulsa, dan travel.

Mulyadi tidak menaruh curiga kepada keluarga tersebut.

Ia hanya menjalankan tugasnya sebagai ketua RT seperti menanyakan identitas dan pekerjaan sehari-hari.

Ketika SA ditangkap, Mulyadi kaget kerena tak menyangka.

Pelaku Ahli Gunakan Kunai

Pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto menggunakan senjata yang kerap muncul di serial animasi ninja Naruto.

Senjata tersebut disebut pisau kunai.

Berdasarkan foto yang beredar, pisau kunai berukuran kecil.

Ujungnya runcing dan berwarna hitam.

Bagian yang digunakan untuk menggenggam dililit dengan tali warna merah.

Di bagian ujung lainnya berbentuk bulat.

Pengamat teroris Ridwan Habib mengatakan piasu kunai itu biasanya digunakan dengan cara dilempar.

Dari cara memegang pisau kunai, Ridwan Habib menilai pelaku termasuk ahli.

Sebab, pelaku menggunakan pisau kunai secara handback.

Cara pegang tersebut tidak umum dilakukan.

"Dia pakai pisau dengan cara handback. Padahal biasanya orang memakai pisau itu menusuk ke depan. Namun dengan keahliannya, dia pakai pisau dengan cara handback sehingga tikamannya lebih kuat dan bisa berulangkali," jelas Ridwan Habib, Kamis (10/10/2019), seperti dikutip dari Tribunnews. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ini Isi Rumah dan Kepribadian Suami Istri Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto

Suami Tikam Wiranto, Istri Tikam Kapolsek, Ini Fakta Heboh Sosok Pasutri Abu Rara & Fitri Andriana

POS-KUPANG.COM - Suami Tikam Wiranto, Istri Tikam Kapolsek, Ini Fakta Heboh Sosok Pasutri Abu Rara & Fitri Andriana

Dua pelaku penikam Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan alias Menko Polhukam RI, Wiranto adalah pasangan suami istri (pasutri) bernama  Syahril Amansyah alias Abu Rara, dan Fitri Andriana alias Fitria Diana 

Ia Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31), dikenal sering menutup diri dari lingkungan sekitar.

Ia Syahril tak pandai bergaul.

Ia lebih suka menutup diri dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya di RT 04, RW 01, Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten.

"Tidak seperti masyarakat biasa," ujar Sekretaris RW 01 Kampung Sawah Yadi Suryadi (55) kepada Tribun Network, Kamis (10/10/2019).

Syahril tinggal bersama istrinya, Fitri Andriana (21), dan seorang anak hasil pernikahan sebelumnya.

Di lingkungan sekitar, Syahril lebih menutup diri.

Sehari-hari pintunya tertutup rapat. Ke luar rumah hanya untuk membeli makan.

Pernah Syahril ditegur oleh Yadi, lantaran tak pernah terlibat dalam renovasi masjid di Kampung Sawah.

"Dua hari yang lalu saya tegur untuk gotong royong renovasi masjid pas ketemu di jalan."

"Alasannya, mohon maaf masih ada kerjaan," ungkap Yadi.

Sementara, Yani, warga sekitar menceritakan, awalnya ia bersama suami dan anak, tengah heboh dengan kehadiran satu unit helikopter di Alun-Alun Menes, Kamis (10/10/2019) pagi.

Posisi Yani berjarak sekira 10 meter dari lokasi kejadian penusukan.

Siang itu, suasana di sekitar Alun-Alun ramai, karena adanya helikopter yang digunakan oleh Wiranto.

"Anak saya ingin lihat helikopter, karena dari kemarin jam 16.00 sudah ada helikopter," ujar Yani mengawali cerita.

Yani mengatakan, kejadian penusukan begitu cepat.

Begitu Wiranto turun dari mobil, Syahril dari arah belakang mobil mendekat, lalu menusuk Wiranto di perut kiri bagian bawah.

Sementara, Fitri diduga menusuk Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, di punggung.

"Suami nusuk Pak Wiranto, Istrinya nusuk Kapolsek," tutur Yani.

Yani merupakan tetangga Syahril dan Fitri di Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang.

Menurut Yani, pasutri itu sehari-hari berjualan pulsa.

"Sehari-hari jual pulsa. Orangnya jarang bergaul, jarang ke masjid."

"Lingkungan sekitar anggapanya pebisnis atau pedagang," jelas Yani.

Berdasarkan penuturan Yani, pasutri itu meninggalkan seorang anak.

"Anaknya masih sekolah dasar, perempuan, sama pakai cadar juga, tapi dari istri sebelumnya," beber Yani.

Sebelumnya, Wiranto ditusuk ketika turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang.

Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI)
Wiranto ditusuk menggunakan belati, saat hendak kembali ke Jakarta setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar.

Wiranto diserang Syahril, seorang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.

Wiranto luka di bagian perut dan kini tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat.

Berikut ini kronologi kejadian versi polisi, dalam keterangan tertulis yang diterima Wartakotalive.

Pukul 08.57 WIB Menkopolkam dan rombongan tiba di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Wiranto disambut Kapolda Banten, Danrem 064/MY, Bupati Pandeglang Dandim 0601/Pdg, dan Kapolres Pandeglang.

Pukul 09.05 wib, Wiranto menuju Kampus Universitas Mathlaul Anwar Banten, Jalan Raya Labuan KM 23 Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang.

Pukul 09.17 Wib, Wiranto tiba di Kampus Universitas Mathlaul Anwar Banten, Jalan Raya Labuan KM 23 Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang.

Wiranto selanjutnya menghadiri peresmian gedung perkuliahan Universitas Mathlaul Anwar.

Acara itu dihadiri Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir, dan Wakapolda Banten Brigjen Tomex Kurniawan.

Lalu, Danrem 064/MY Kolonel Inf Widiyanto, Dandenpom lll/4 Mayor Cpm Rukwan Hadi, Bupati Pandeglang Irna Narulita, dan Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutriyanto Amstono.

Ada juga Dandim 0601/Pandeglang Letkol Inf Denny Juwon Pranata, dan Danyon 320/BP Letkol Inf Faurizal Noerdin

Pada pukul 11.30 Wib, Menkopolhukam meninggalkan Unma menuju Alun-alun menes, dan tiba pada pukul 11.50 Wib.

Tiba-tiba dari arah belakang, Syahrial Alamsyah menusuk Wiranto hingga tersungkur.

Pelaku langsung diamankan di Polsek Menes dan dimintai keterangan.

Pukul 11.55 Wib, Menkopolhukam tiba di Klinik Menes Medical Center, untuk mendapat pertolongan

10. Pukul 12.00 Wib, Menkopolhukam dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang.

Sosok Pelaku Penusukan

1. Fitri Andriana Binti Sunarto,

Kelahiran Brebes, 5 Mei 1998.

Agama Islam, alamat Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Pelaku saat ini mengontrak rumah di Kampung Sawah, Desa/Kecamatan Menes, Pandeglang.

2. Syahril Alamsyah alias Abu Rara,

Kelahiran Medan, 24 Agustus 1988.

Beralamat di Jalan Syahrial VI No 104 LK, Ds, Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.

Selain Wiranto, korban luka adalah Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, dan pria bernama Fuad.

Wiranto mengalami luka di bagian perut, Kompol Dariyanto di bagian punggung, dan Fuad terluka di dada sebelah kiri atas.

Pelaku disebut melakukan aksinya menggunakan gunting. (Dennis Destryawan)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pasutri Penikam Wiranto Pernah Ditegur Pengurus RW karena Tak Pernah Ikut Bantu Renovasi Masjid, 

TERBARU! Kenapa Wiranto Ditusuk Orang Tak Dikenal Pakai Kunai Senjata Ninja? Ini Jawabannya

POS-KUPANG.COM - TERBARU! Kenapa Wiranto Ditusuk Orang Tak Dikenal Pakai Kunai Senjata Ninja? Ini Jawabannya

Usai hadiri acara peresmian di Universitas Mathail Anwar, Pandeglang Banten, Wiranto ditusuk orang tak dikenal.

Akibatnya Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri.

Kini WIranto menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Mengapa Wiranto yang menjadi sasaran?

Dalam jumpa pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019), mengatakan, polisi mengamankan dua pelaku, seorang pria berinisial SA dan seorang wanita berinisial FA.

Menurut Dedi, polisi menduga kedua pelaku terpapar radikalisme ISIS, yang menjadikan pejabat publik yang dijadikan sasaran atau target.

Polisi juga mendalami kaitan keduanya dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Serangan terencana Menanggapi dugaan awal polisi, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, target terhadap Wiranto merupakan serangan terpilih dan terencana.

“Terencana tapi enggak lama-lama banget. Mungkin sekitar sebulan dua bulan,” ujar Chaidar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis sore.

Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS. ((ANTARA FOTO/DOK. POLRES PANDEGLA))
Mengapa Wiranto? Ia menduga, pelaku menganggap Wiranto sebagai public enemy.

“Profil Wiranto dianggap public enemy, sering muncul," kata dia.

Menurut Chaidar, melihat pola serangan dan senjata yang digunakan, ia juga menduga ada kaitan dengan jaringan teroris seperti dugaan polisi.

“Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS.

Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu,” ujar Chaidar.

Wiranto Ditikam Teroris di Pandeglang Banten ((Kolase Istimewa))
“Ciri kedua, suami istri. Kami menyebutnya itu family terrorism," lanjut dia.

Seperti diberitakan, selain Wiranto dan Kapolsek Menes, ajudan Wiranto dan tokoh masyarakat Fuad Syauki, juga mengalami luka serius.

Meski demikian, keduanya menjalani rawat jalan. Saat menjenguk Wiranto di RSPAD, Presiden Jokowi meminta masyarakat memerangi radikalisme dan terorisme.

Presiden Joko Widodo menyampaikan sikap tentang rencana pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( RKUHP) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air. Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ujar Jokowi.

Sebelumnya Warga Sempat Merasa Janggal dengan… Berikutnya Fakta Perempuan Asal Brebes Pelaku… Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #Jernih

Ngetwit Penusukan Menkopolhukam Wiranto Settingan, Putri Amien Rais, Hanum Rais Kena Akibat Ini

POS-KUPANG.COM - Ngetwit Penusukan Menkopolhukam Wiranto Settingan, Putri Amien Rais, Hanum Rais Kena Akibat Ini

isi twitter Hanum Rais, putri dari Amien Rais mendadak jadi sorotan.

Bagaimana tidak, cuitan akun Twitter Hanum Salsabiela Rais menyinggung peristiwa penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang Banten, Kamis (10/10/2019).

Cuwitan Putri Amien Rais tentang settingan penusukan Menkopulhukam Wiranto ini, melalui akun Twitternya, @hanumrais, mendapat sorotan dan komentar pedas dari warganet.

Bahkan, tangkap layar cuitan tersebut juga sudah tersebar di berbagai platform media sosial.

"Setingan agar dana deradikalisasi terus mengucur. Dia caper. Krn tdk bakal dipakai lg. Play victim.mudah dibaca sebagai plot," tulis Hanum melalui akunnya.

Kemudian pada pukul 16.11 WIB, akun ini kembali memunculkan timeline sambil menampilkan screenshoot kicauannya, alasannya karena terhapus.

Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI)
Melalui cuwitan berikutnya, Hanum mengaku cuitannya itu terhapus secara tak sengaja.

"Kehapus. Saya hanya menyampaikan betapa masy. skrg susah memahami mana yang harus dipercayai. Dan itu sangat mengkhawatirkan," cuit akun @hanumrais.

Cuitan tersebut langsung disambar para warganet.

"Bukan, anda jelas sedang menuduh pak @wiranto1947 playing victim, bahwa insiden penusukan adalah settingan. Bahwa anda mengatakan publik bingung harus percaya yang mana, itu adalah penjelasan untuk "tak banyak yang menanggapi serius". Cara anda menetralisir is a big failure," tulis akun @Uki23.

"Kehapus” itu artinya tak sengaja dihapus. Kok bisa ya, cuitan kehapus. Hpnya kesenggol2 gitu ya?? Kebohongan yg satu digunakan untuk menutupi kebohongan yg lain," tulis akun @narkosun.

Kemudian, Hanum Rais kembali membuat cuitan.

Menurutnya, ia mengungkapkan keprihatinan atas peristiwa yang ada.

"Mlihat komen online, Anda bisa mengecek juga,sy justru mengungkapkan keprihatinan mendalam karna masy. seapatis itu dan setidakpeduli itu. Ditambah dgn media yg trs memberi info salah/gegabah. Jelas kita menyesalkan yg tjd. And we’re in the same boat: fighting against violence!" tulisnya.

"Thread sy ttg keprihatinan sy memang sy mulai dgn tweet tsb. Baru saya mau lanjutkan, tp terdel. Preseden hukum dan penegakannya yang timpang, contoh berita ambulans dll, hoax dan segala gejalanya membuat keruh cara berpikir netizen lewat komen2ny. Dan itu sangat disesalkan," tulis Putri Amien Rais ini di bagian akhir.

"Jujur saya nggak ngerti lagi ada manusia bergelar dokter, katanya pejabat yg dipilih rakyatnya punya pemikiran dan kualitas otak yg sebegitunya... malu bgt dgn gelarnya... terbuat dari apa hati dan otak anda?" tulis akun @teukuzacky.

"“Kehapus” itu artinya tak sengaja dihapus. Kok bisa ya, cuitan kehapus. Hpnya kesenggol2 gitu ya? Kebohongan yg satu digunakan untuk menutupi kebohongan yg lain,"tulis akun @narkosun.

Hanum Dilaporkan ke Polisi

Putri pendiri Partai Amanat Nasional Amin Rais, Hanum Rais, dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Relawan Jam'iyyah Jokowi-Ma'ruf Amin, Jumat (11/10/2019).

Hanum Rais dilaporkan karena dianggap telah menyebarkan berita bohong terkait peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada Kamis (10/10/2019) melalui akun Twitter.

Koordinator Jam'iyyah Jokowi-Ma'ruf Amin, Rody Asyadi mengatakan, pihaknya melaporkan Hanum Rais karena melihatnya sebagai figur publik, sehingga tidak boleh sembarangan dalam memberikan pernyataan.

"Banyak masyarakat yang sudah simpatik (dengan peristiwan penusukan Wiranto), tapi dia memberikan statement bahwa ini hanya rekayasa, settingan, hanya untuk menggelontorkan dana deradikalisasi," ujar Rody di Bareskrim Polri, Jumat (11/10/2019).

Dia mengaku merasa miris dengan twit yang ditulis oleh Hanum Rais, karena berdampak negatif di lapangan.

Twit Hanum Rais yang dimaksud itu berbunyi, 'Setingan agar dana deradikalisasi terus mengucur.

Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/Dok Polres Pandeglang)
Dia caper. Krn tdk bakal dipakai lg. Play victim. Mudah dibaca sbg plot. Diatas berbagai opini yg beredar terkait berita hits siang ini. Tdk banyak yg benar2 serius kenanggapi. Mgkn krn terlalu banyak hoax-framing yg selama ini terjadi'.

"Mbak Hanum tidak hanya kali ini memberikan pandangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, yang akhirnya memberikan pandangan masyarakat bahwa saat kejadian ini hanya rekayasa," kata dia.

Twit Hanum Rais tidak menyebutkan soal penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten.

Namun, menurut Rody, sudah sangat jelas terdapat kata "berita hits" yang dianggapnya merujuk akan peristiwa penusukan Wiranto.

Teganya Hanum Rais sebut kasus Jenderal (Purn) TNI Wiranto ditusuk adalah settingan (kolase twitter)
Hingga saat ini, Kompas.com berupaya menghubungi Hanum Rais untuk meminta tanggapan atas twit dan laporan yang disampaikan ke polisi.

Pelapor membawa bukti screenshot dari twit Hanum Rais, serta artikel pemberitaan di sebuah media.

Melalui kuasa hukumnya, Feri Afrizal, pihaknya menyebut Hanum Rais melanggar Pasal 28 Ayat 2 dan Pasal 45 Huruf a Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahaan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Sosok Pelaku Penyerangan

Kamis (10/10/2019) siang, Abu Rara mendekati Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang baru saja turun dari mobil di Alun-alu Menes, Pandeglang, Banteng.

Abu Rara berpura-pura ingin menyalami Wiranto seperti kebanyakan warga yang ingin bersalaman dengan pejabat.

Saat itu, Kapolsek Menes Kompol Daryanto menyambut Wiranto yang baru saja meresmikan gedung kuliah bersama Universitas Mathla'ul Anwar.

Namun tiba-tiba Abu Rara mengeluakan senjata tajam dan menusuk bagian perut Wiranto.

Semuanya berlangsung cepat. Wiranto nyaris tersungkur di jalan.

Kapolsek Menes yang berada di dekat Wiranto langsung mengamankan Abu Rara.

Tidak disangka, FD (sebelumnya disebut FA) seorang perempuan bercadar, istri Abu Rara menyerang punggung Kapolsek.

Korban lain yang terluka adalah ajudan Wiranto dan Fuad Syauki, tokoh masyarakat setempat.

Menko Polhukam Wiranto (tengah) memberi keterangan pers usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, sebelum ditusuk pasangan suami istri Syahril dan Fitri Andriana, sesaat turun dari mobil dan akan menuju helipad, di Menes, Banten, Kamis (10/10/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI)
Wiranto yang terluka di bagian perut segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara dua pelaku ditangkap oleh polisi.

Abu Rara atau SA kelahiran Medan tahun 1968. Saat ini dia berusia 51 tahun.

Abu Rara dikenal pintar dan cerdas. Dia menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum di salah satu universitas ternama di Sumatera Utara.

Kala itu, SA dan keluarganya tinggal di Jalan Alfakah, Kelurahan Tanjung Mulia, Hilir, Kecamatan Medan Deli.

Saat usianya 27 tahun, SA menikah dengan istrinya yang pertama yakni Netty pada tahun 1995. Sayangnya pernikahan tersebut hanya bertahan 3 tahun. Mereka bercerai.

Hal tersebut membuat SA frustasi dan mengkonsumsi narkoba jenis pik kurtak. Dia juga sering ikut judi togel.

"Sampai hitam keningnya disundutnya dengan api rokok setelah makan 12 butir kurtak. Itu di depanku," cerita Alex (39), sahabat SA di Medan.

Pengamanan untuk Presiden

Penyerangan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) siang, membuat TNI akan mengevaluasi standard operasional prosedur (SOP) pengamanan bagi Kepala Negara.

"Pada tataran lapangan, mungkin ada perubahan-perubahan (SOP pengamanan) ya," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis petang.

"Perubahan-perubahan itu sebaiknya ada, seharusnya ada. Karena itu bagian dari dampak perubahan lingkungan strategis. Perubahan itu nyata, berarti kita harus alert," lanjut dia.

Meski demikian, Sisriadi tidak dapat merinci seperti apa perubahan SOP pengamanan kepala negara.

Sebab, evaluasi untuk perubahan itu dilakukan oleh enyerangan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) siang, membuat TNI akan mengevaluasi standard operasional prosedur (SOP) pengamanan bagi Kepala Negara.

"Pada tataran lapangan, mungkin ada perubahan-perubahan (SOP pengamanan) ya," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis petang.

"Perubahan-perubahan itu sebaiknya ada, seharusnya ada. Karena itu bagian dari dampak perubahan lingkungan strategis. Perubahan itu nyata, berarti kita harus alert," lanjut dia.

Meski demikian, Sisriadi tidak dapat merinci seperti apa perubahan SOP pengamanan kepala negara.

Sebab, evaluasi untuk perubahan itu dilakukan oleh unsur Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Mabes TNI hanya akan melakukan supervisi agar perubahan SOP pengamanan lebih memiliki daya guna.

Sisriadi mengakui, Presiden Joko Widodo seunsur Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Mabes TNI hanya akan melakukan supervisi agar perubahan SOP pengamanan lebih memiliki daya guna.

Sisriadi mengakui, Presiden Joko Widodo seringkali tidak berjarak dengan rakyat pada saat berkunjung ke sebuah daerah. Jokowi tak ragu untuk dekat dengan masyarakat demi bisa bersalaman dan berfoto bersama.

Saat ditanya apakah perubahan itu akan membatasi interaksi Presiden Jokowi dengan masyarakat, ia belum bisa menjawabnya. Sebab, evaluasi juga belum dilakukan.

"Ya dilihat, dievaluasi lagi, apakah (memperbolehkan Presiden bersalaman) itu masih valid atau diperbaiki sesuai dengan ancaman hakekat ancaman yang sudah berkembang rumit seperti ini," ujar Sisriadi.

Meski demikian, Sisriadi mengatakan, hasil evaluasi nantinya bukan hanya akan dipedomani Pasukan Pengamanan Presiden, melainkan juga oleh kepala satuan wilayah di mana Kepala Negara berkunjung.

"Karena protap itu tidak hanya ada pada Paspampres. Tapi juga ada di Kodam. Kan kalau kunjungan VVIP di daerah kan sebagai komandan pelaksana operasinya Panglima Kodam masing-masing," papar Sisriadi.

Istri Anggota TNI yang nyinyir di medsos soal penyerangan terhadap Wiranto. (FACEBOOK/FS-tni-au.mil.id)
Diberitakan, Wiranto ditikam pada bagian perut di dekat pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Pelaku diketahui berjumlah dua orang yang merupakan pasangan suami istri. Pelaku laki-laki atas inisial SA alias Abu Rara. Sementara sang istri berinisial FA.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, dua pelaku awalnya berpura-pura hendak menyalami Wiranto.

"Ya pelaku mencoba bersalaman, seperti warga bertemu pejabat," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis siang.

Setelah berhasil mendekati Wiranto, pelaku laki-laki yang berinisial SA alias Abu Rara langsung mengeluarkan pisau kecil dan melayangkan tikaman ke perut Wiranto.

"Laki-laki membawa senjata tajam. Ini masih didalami, pisau atau gunting," ujar Dedi.

Setelah ditusuk, Wiranto pun jatuh, nyaris tersungkur. Dia terlihat memegang perut bagian bawah.

Pelaku diduga kuat terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Jawa Barat.

Kamis sore, Wiranto menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

"Saat ini, beliau masih dalam penanganan oleh tim dokter di RSPAD dalam proses operasi," ujar Presiden Joko Widodo, usai menjenguk Wiranto. (*)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Settingan Penusukan Menkopolhukam Wiranto Diungkap Putri Amien Rais, Twitter Hanum Rais Disorot,

Senjata Kunai yang Digunakan untuk Tusuk Perut Wiranto Adalah Senjata Ninja, 2 Pelaku Belajar Ninja?

 Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Wiranto ditusuk orang tak dikenal dengan menggunakan sejata atau pisau kunai yang disita polisi dari terduga penyerang Menko Polhukam, Wiranto di Pandeglang, Banten.

Bentuk senjata kunai itu sangat unik.

Dan sekarang senjata kunai menjadi bahan perbincangan dan jadi trending topik google sejak Kamis (11/10/2019).

Tahukah kalian, apa fungsi dari senjata kunai ini?

Senjata kunai biasanya terlihat dalam kartun fenomenal Naruto.

Pihak kepolisian pun membenarkan jika senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Wiranto adalah Kunai.

Dilansir Pos-Kupang.com dari Kompas.com, hal ini terkonfirmasi dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

"Ya (senjata yang digunakan pelaku kunai)," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2019) pagi.

Dedi menjelaskan, Menko Polhukam Wiranto mengalami luka tusuk di dua titik.

"Korban yang terkena tusuk ada dua mata luka," ujar dia.

Apa Itu Kunai?

Dilansir Pos-Kupang.com  dari Tribunnewswiki, kunai adalah salah satu senjata yang umum digunakan oleh ninja berfungsi seperti shuriken.

Berbentuk seperti belati atau pisau berujung runcing dan sering digunakan sebagai kuku oleh para ninja untuk menempel di dinding sewaktu memanjat atau menggali tanah.

Namun kunai sebetulnya merupakan alat pertanian sederhana yang berasal dari Jepang.

Ketika Kaisar Jepang mengumumkan darurat militer dan melarang senjata, alat-alat pertanian digunakan sebagai pengganti karena mudah disamarkan dan biaya pembuatannya lebih murah.

Senjata kunai merupakan peralatan serba guna untuk para ninja karena bisa dijadikan alat maupun senjata.

Fungsi Kunai sebagai Alat

Pada dasarnya untuk ninja, tidak ada perbedaan yang pasti antara alat dan senjata.

Ia ninja memanfaatkan segala sesuatu di sekitar mereka atau semua yang mereka miliki sebagai alat dan senjata.

Senjata kunai merupakan senjata yang digunakan untuk menusuk perut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. (tribun)
Senjata kunai adalah alat yang menunjukkan spesialisasi ninja.

Senjata kunai merupakan senjata ninja paling terkenal setelah Shuriken.

Senjata kunai terbuat dari baja dan bentuknya seperti irisan.

Salah satu ujungnya adalah pisau, melintasi cengkeraman, sisi lainnya adalah lingkaran dengan lubang bundar.

Senjata kunai tidak dapat ditemukan di tempat lain selain di sekolah ninja.

Dapat dikatakan bahwa Kunai adalah barang yang benar-benar asli untuk ninja.

Pertama-tama, kita akan melihat bagaimana kunai dapat digunakan sebagai alat.

peristiwa penusukan Wiranto ()
Awalnya, kunai adalah alat yang digunakan untuk memecahkan pagar atau dinding kastil.

Ia ninja membuat lubang di dinding dengan kunai dan memanjat dinding dengan meletakkan kaki mereka ke lubang.

Terkadang kunai bisa menjadi irisan logam.

Pada kesempatan lain, ninja dapat menghancurkan dinding itu dengan kunai selama tidak terlalu tebal.

Ia ninja memiliki cara menggunakan kunai untuk mencapai tempat tinggi.

Sebagai permulaan, ninja mengalirkan tali ke lubang di ujung Kunai dan mengikat tali dengan erat.

Selanjutnya, ninja melemparkan kunai ke tempat yang tinggi seperti cabang pohon dan mengaitkan atau melilitkan kunai di atasnya sehingga dapat memanjat ke tempat tinggi di sepanjang tali.

Ia ninja dapat membuat lubang di tanah dengan kunai karena fungsinya mirip sekop.

Senjata Kunai adalah sejenis alat berkebun atau sekop Jepang kuno.

Secara konvensional, panjang kunai berkisar antara 20 cm-60 cm, dengan berat antara 100-500 gram.

Senjata kunai digunakan oleh rakyat biasa sebagai alat berkebun multi guna.

Tentu saja, kunai dapat digunakan sebagai pisau karena memiliki ujung yang tajam.

Namun, kunai bukan pisau, tetapi sesuatu yang lebih mirip dengan linggis.

Biasanya hanya ujung yang akan diasah.

Fungsi Kunai sebagai Senjata

Senjata kunai juga dapat digunakan sebagai senjata yaitu pedang pendek dalam pertempuran jarak dekat.

Ia Ninja dapat membunuh dan menikam musuh mereka dengan kunai.

Dalam beberapa kasus pertarunganm ninja dapat menikam musuh dengan kunai di perut untuk mengalahkan mereka.

Dalam pertempuran jarak jauh, seorang melempar kunai seperti seorang shuriken.

Beberapa orang menyebut kunai sebagai 'Kunai-Shuriken' dan ada teknik untuk melempar kunai yang diperoleh ninja.

Tetapi pada prinsipnya, kunai pada dasarnya adalah alat yang digunakan ninja untuk menjalankan misi mereka.

Senjata kunai digunakan sebagai senjata saat dalam keadaan darurat.

Bagaimanapun, kunai dapat dianggap sebagai senjata yang benar-benar unik dan alat yang identik dengan ninja dengan banyak kegunaan.

Tentang kunai:

Nama Senjata: Kunai

Asal: Jepang

Fungsi: Senjata, Alat bercocok tanam

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Apa Itu Kunai? Senjata yang Digunakan Tusuk Perut Wiranto,

Begini Pembagian Tugas Penusukan Menkopolhukam, Laki Bertugas Tusuk Wiranto, Perempuan Tusuk Kapolsek

Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI)

Seorang warga Pandeglang, Banten, Aduy melihat langsung Menko Polhukam Wiranto ditusuk di Alun - alun Menes, Pandeglang, Banteng, Kamis (10/10/2019).

Aduy mengatakan, awalnya pelaku laki-laki menusuk Wiranto.

Namun, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto mencoba menghalau dan menarik pelaku.

Namun, Dariyanto malah ditusuk oleh pelaku wanita.

"Yang tusuk Wiranto laki - laki, ditarik sama Kapolsek pelakunya. Pelaku lainnya yang perempuan langsung tusuk Kapolsek," kata Aduy kepada Kompas.com di Alun - alun Menes, Kamis.

Kedua pelaku kemudian diringkus oleh petugas keamanan yang berada di sekeliling Wiranto.

Belakangan diketahui kedua pelaku berinisial SA dan FA.

SA alias Abu Rara mendekati Wiranto dan berpura-pura sebagai warga yang hendak bersalaman dengan pejabat.

"Ya pelaku mencoba bersalaman seperti warga bertemu pejabat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo, saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri.

SA kemudian mengeluarkan sejenis pisau kecil dan menusuk bagian perut Wiranto.

Dari penelusuran Kompas.com di kediaman SA, pelaku disebut jarang bergaul dengan warga sekitar. Hal tersebut diungkapkan Ketua RT 004 RW 001, Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang, Mulyadi.

"Dia jarang bergaul," kata Mulyadi, Kamis (10/10/2019). Mulyadi mengaku, pernah bersilaturahim dengan SA, saat pelaku pertama kali mengontrak di wilayahnya. (Kontributor Banten, Acep Nazmudin)

Tak Hanya Menko Polhukam Wiranto, Ini 5 Pejabat Negara yang Pernah Diserang di Depan Publik

Menko Polhukam Wiranto terluka setelah diserang menggunakan benda tajam oleh orang tak dikenal saat berada di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Namun insiden penyerangan yang menargetkan pejabat publik suatu negara bukan yang yang jarang terjadi. Beberapa di antaranya bahkan berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI)
Berikut ini lima insiden penyerangan yang menyasar pejabat negara yang pernah terjadi:

1. Presiden Brasil Jair Bolsonaro Ditikam saat Kampanye

Presiden Brasil Jair Bolsonaro pernah menjadi korban penusukan saat sedang melakukan kampanye menjelang pemilu presiden pada 7 September 2018.

Bolsonaro yang saat itu masih menjadi kandidat presiden yang diunggulkan dalam jajak pendapat, mengalami luka tusukan pada bagian peru kanannya.

Insiden itu terjadi di pinggiran kota Juiz de Fora, di wilayah Minas Gerais, Brasil selatan.

2. Presiden Venezuela nicolas maduro Diserang Drone

Serangan yang menargetkan Presiden Venezuela nicolas maduro terjadi di Caracas, pada 4 Agustus 2018.

Serangan yang menggunakan pesawat tak berawal atau drone tersebut datang saat nicolas maduro sedang berpidato dalam acara ulang tahun tentara Venezuela di lapangan terbuka.

Dua buah drone bermuatan bahan peledak meledak di dekat podium presiden. Tujuh tentara terluka akibat serangan tersebut, namun nicolas maduro selamat.

Diduga serangan tersebut dilancarkan oleh kelompok oposisi sayap kanan yang kalah dalam pemilu. Namun hingga kini tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

3. Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa Diteror Bom

Serangan bom terjadi di tengah agenda perkumpulan partai Zanu PF yang turut dihadiri Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa di stadion kota Bulawayo, pada 23 Mei 2018.

Insiden tersebut terjadi menjelang dilangsungkannya pemilihan presiden yang akan digelar pada 30 Juli 2018.

Ledakan terjadi beberapa saat setelah Mnangagwa menuruni tangga podium.

Sebanyak 41 orang terluka akibat ledakan, namun Mnangangwa lolos tanpa terluka. Mnangagwa menuduh teror tersebut menargetkan dirinya dan dilancarkan oleh para musuhnya.

Dia menyebut itu bukan kali pertama dirinya mengalami percobaan pembunuhan. 

4. Dubes Rusia Andrei Karlov Tewas Ditembak di Ankara

Duta Besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov, tewas ditembak oleh seorang lelaki anggota polisi anti-huru hara di Ankara, pada 19 Desember 2016.

Karlov ditembak saat menyampaikan pidato di podium dalam pembukaan pameran foto bertajuk "Rusia dari Pandangan Orang-orang Turki" di Gedung Cagdas Senat Merkezi.

Mendadak, seorang tamu di acara tersebut mengeluarkan pistol dan langsung menembak sang duta besar.

Pelaku berhasil dilumpuhkan, namun nyawa Karlov tidak terselamatkan meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

Insiden penembakan itu juga sempat terekam jelas dalam foto, yang memperlihatkan seorang pria berdiri dengan pistol di tangan kanannya.

Meski wajah pelaku terekam jelas, namun identitasnya tetap tidak dapat dikonfirmasi, dengan laporan polisi hanya menyebutkan pelaku telah dilumpuhkan tanpa informasi lebih rinci.

5. Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lindh Tewas Ditusuk

Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lindh mendapat serangan menggunakan benda tajam oleh orang tak dikenal di Stockholm, pada 11 September 2003.

Dilansir Kompas.id, Lindh mendapat luka tusukan pada bagian lengan, perut, dan dada saat berada di sebuah pusat perbelanjaan Nordiska Kompaniet, di tengah ibu kota Swedia.

Anna Lindh meninggal sehari setelah insiden akibat kehilangan banyak darah dari luka-lukanya.

Anna Lindh adalah tokoh yang berkampanye paling lantang dalam mengajak rakyat Swedia untuk memberikan suaranya dan menerima mata uang euro dalam referendum.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Wiranto Ditusuk Laki-laki, yang Perempuan Tusuk Kapolsek"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved