Julie Sutrisno Laiskodat Ajak Investor Lirik 4 Wisata Alam di Kabupaten Ngada, Lihat Reaksinya!
Mereka mengunjungi tempat wisata alam air panas Mengeruda, Manulalu, Kampung Megelitikum Bena dan puncak Wolobobo.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Julie Sutrisno Laiskodat Ajak Investor Lirik 4 Wisata di Kabupaten Ngada, Lihat Reaksinya Mereka!
POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Sejumlah Investor dari Jakarta mengujungi Bajawa Kabupaten Ngada, Kamis (10/10/2019).
Kehadiran Investor yang terdiri dari investor Pariwisata, Bambu, Energi juga Hotel didampingi Istri Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Julie Sutrisno Laiskodat dan istri wakil gubernur NTT Josef Nae Soi, Mery Djogo Nae Soi.
Mereka tiba di Bandara Turelelo Soa dijemput Bupati Ngada Paulus Soliwoa dan ibu Kurniati Soliwoa, Sekda Ngada Theodosius Yosefus Nono dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah.
Rombongan langsung menuju wisata alam air panas Mengeruda dan dilakukan pengalungan oleh Sekda Ngada, Yos Nono serta diarak dengan tarian adat Ja'i dari siswa-siswi SMA Negeri I Soa.
Sampai di wisata alam air panas Mengeruda, mereka melakukan peninjauan dan selanjutnya Bupati Ngada Paulus Soliwoa melakukan presentasi di hadapan investor tersebut.
Bupati Ngada Paulus Soliwoa pada kesempatan mengatakan Kabupaten Ngada memiliki sejumlah potensi yang menjanjikan.
Ia mengapresiasi atas kunjungan dari para investor dan jika berkenan untuk menikmati tempat wisata di Ngada.
Rombongan para investor diantaranya, Vice President Comimissioner PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Hendrik Kolonas, Executive Chairman Mahanaim Group. Erwin Kadiman, CEO PT. Wiltar Usaha Grup Tarjanto, Komisaris PT Sekar Laut Tbk (FINNA) Harry Fong.]
Selain itu, Direktur PT.Wiltar Usaha Grup Hendrik Santoso, Direktur PT. Standarpen Industries Andre Jodjana ,Direktur PT. Dwimitra Sukses Perkasa Benny Tan, General Manager PT. Sansisco Natura Resources Andry Oeni, Project Manager PT. Petrotekno Yulius Farani juga National Marketing Communication PT Pertamina Lorenz Sandjaja.
Mereka mengunjungi tempat wisata alam air panas Mengeruda, Manulalu, Kampung Megelitikum Bena dan puncak Wolobobo.
CEO PT. Wiltar Usaha Grup, Wiliam Tarjanto, mengagumi potensi wisata di Ngada dan sangat bangga bisa datang di Ngada.
Wiliam menyebutkan ada wisata alam air panas Mengeruda, wisata Manulalu, Kampung Megalitikum Bena dan puncak bukit Wolobobo yang sangat indah dan menawan.
Hampir tidak ada didaerah lain dan tidak ada dinegara lain didunia. Karena memang memilikin keunikan tersendiri.
"Memang kalau dari sisi kami, kami melihat bahwa untuk Pariwisata di Bajawa itu sangat-sangat spektakuler. Apalagi kami sudah ke air panas dekat Soa, Manulalu, Bena dan negeri diatas awan (bukit Wolobobo). Ya, ini memang spektakuler sekali dan memang jarak dari Bajawa 10-15 sudah sampai," ungkap Wiliam.
Wiliam menerangkan bahwa jika dibandingkan dengan yang ada diluar negeri tidak ada tandingannya.
"Ini yang benar-benar, spektakuler sekali. Jepang pun kalau mendaki 4-5 jam baru selesai. Kalau disini hanya 10-15 menit saja sudah sampai dan menikmati Wolobobo. Benar-benar menakjubkan. Bukit-bukitnya banyak, kita melihat ini unik dan menarik," ungkap Wiliam.
Wiliam mengakui jika ditata benar dan dikelola secara baik, maka kawasan Wolobobo akan menjadi incaran para wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Yang kami lihat ada investasi dibidang pariwisata. Jadi memang saat ini kita masih pendataan dulu, survey dulu, tetapi bisa kita mulai. PT Wiltar sudah mulai eksis juga di Labuan Bajo. Kami kerja sama bersama PT ASDP untuk membangun Marina Labuan Bajo yaitu dermaga apung di Labuan Bajo. Kami mengatur, menata kapal-kapal menjadi aman untuk turis juga," ujarnya.
Ia berharap agar kedepan bisa menanam investasi di Ngada terutama dalam bidang Pariwisata dan ketika kembali ke Jakarta pihaknya akan mengkaji dan menelaah apa yang harus dibuatkan di Ngada demi mendorong dan memajukan Ngada kedepan.
Sementara itu, Direksi Alila Hotels & Resorts Pte Ltd. Franky Tjahyadikarta, mengaku Ngada sangat berkesan dengan potensi wisata yang luar biasa.
Namun harus terus dikembangkan dan ditata secara baik. Sehingga semakin menarik dan orang bisa menikmati.
Perlu sebuah master plan yang teringrasi oleh pemerintah daerah Ngada.
"Ngada punya potensi. Tidak hanya satu dan sangat berbeda. Sehingga membuat perjalanan itu komplit. Ngada cukup bagus, tapi perlu dibuat masterplan, yang lebih terintegrasi," jelas Franky.
Franki juga mengaku jika Bena merupakan satu kampung adat tradisional yang unik dan menarik.
Ia sudah mengunjungi beberapa desa adat didaerah lain dan jika dibandingkan, Bena salah satu yang terbaik.
"Tadi juga kita ke Bena dan itu sangat berkesan. Buat saya mengesankan. Dan saya sudah ke beberapa kampung adat didaerah-daerah lain, saya lihat Bena salah satu yang terbaik. Bena itu saya rasa bisa menjadi yang sangat bagus sekali," ujarnya.
Ia mengaku selain itu, Ngada terkenal dengan potensi tenun khas yang unik dan memang harus terus dilestarikan secara turun-temurun.
"Menenun inikan suatu skill yang kalau tidak teruskan bisa hilang. Kita berikan ruang untuk berkembang, bisa dipakai, bisa dibeli. Sehingga penenun itu bisa merasa diberi apresisasi. Mungkin generasi penerusnya itu, ingin meneruskan. Itu yang kita harapkan," ungkapnya.
Ia mengatakan terkait investasi apa yang akan ditanam di Ngada, dirinya belum bisa menentukan karena memang harus pelajari dulu semuanya. Kira-kira apa saja yang bisa diinvestasikan di Ngada.
"Untuk sementara ini kita mengamati, survey lah begitu. Mungkin nanti setelah selesai survey, pulang ke Jakarta kita akan kaji. Tapi potensi Ngada luar biasa," pungkasnya.
Sementara itu, investor lainnya, Sadoko, menyebutkan potensi dan brandnya Ngada sudah ada. Perlu dikelola dengan baik karena sekarang tidak mudah untuk dibangun kembali yang sudah.
Tentu membangun relasi atau jaringan sehingga banyak yang berminat ke Ngada.
Memang harus ada kajian lagi dari para investor dan harus terus dikembangkan kedepannya.
• Peringatan BMKG di NTT Hari Ini, Potensi Angin Kencang, Gelombang Tinggi, dan Kebakaran Lahan
• 50 Pasang Mempelai Ikut Nikah Massal Pemkot Kupang 2019
• Lihat ! Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Alak, Tersangka Disoraki Keluarga Korban
"Harus ada sinerginya. Kalau soal investasi pasti kita akan mengikuti kebiasaan disini. Artinya sinerginya harus dibangun termasuk didisini. Biasanya hotel, bisa dibidang itu. Cuma jenis hotel seperti apa, jadi menunggu apa inves yang pasti. Misalkan invest listrik alternatif. Pasti tidak terlalu berubah dari kebiasaan yang sudah ada," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)