Breaking News

Ini Harapan Bupati Flotim dan Lembata pada Sinode VII Keuskupan Larantuka

Bupati Flores Timur(Flotim), Antonius Gege Hadjon,dan Bupati Lembata,Yentji Sunur, menaruh harapan besar kepada penyelenggaraan

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ISTIMEWA
Uskup Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung, menandai pembukaan Sidang Sinode VII Keuskupan Larantuka 2019 di Gedung Multievent Hall St Caesilia Orang Muda Katolik (OMK), Sarotari, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Pulau Flores, Kamis (10/10/2019) petang. 

Ini   Harapan   Bupati  Flotim  dan Lembata pada Sinode VII  Keuskupan Larantuka

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA--Bupati   Flores   Timur  (Flotim),  Antonius  Gege  Hadjon,  dan  Bupati  Lembata,  Yentji   Sunur, menaruh  harapan  besar  kepada   penyelenggaraan  Sidang Sinode   VII  Keuskupan Larantuka, dimulai  Kamis   petang  hingga  Minggu  (10-13/10/20198).

Antonius mengapresiasi karya pelayanan  dalam pelbagai bidang yang telah dilakukan oleh gereja Katolik di Flores   Timur.

Ia   menaruh   harapan  gereja dan pemerintah tetap membangun integritas dan tetap bermitra dalam berjuang bersama masyarakat dengan segala kegembiraan dan harapan serta dalam segala duka dan kecemasan masyarakat.

Menurut  Antonius, Keuskupan Larantuka  harus  dapat  memastikan dirinya sebagai  bagian integral masyarakat  Flotim dan Lembata. Pergumulan, harapan dan keprihatinan  masyarakat  dari dua wilayah ini menjadi persoalan  Keuskupan Larantuka.

“Kehadiran pemerintah  ingin menegaskan prinsip kemitraan dengan gereja Keuskupan Larantuka  dalam pembangunan. Gereja  hendaknya mengintegrasikan diri  dalam  pembangunan dua   wilayah  ini,” harap  Antonius.

Sebaliknya Pemda  Flotim dan Lembata,  menanggapi  dengan  tulus  kehadiraan  gereja  sebagai mitra.

Untuk  dapat  menjadi  bagian  integral dan berpartisipasi dalam pembangunan, kata  Antonius, gereja  hendaknya memahami visi, misi, program dan kegiatan pemerintah di  Flotim dan Lembata.

“Kehadiran  pemerintah dalam sinode  ini menunjukan keterbukaan  gereja menjadi  bagian  integral   dan  mau  berpartisipasi dalam pembangunan,” imbuh  Antonius.

Asisten Administrasi Umum,  Wenselaus  Pukan,  mewakili   Bupati  Lembata mengharapkan Sinode VII menghasilkan keputusan dan rekomendasi yang dapat dijadikan pemerintah sebagai rujukan menetapkan kebijakan-kebijakan pembangunan.

Ini Tiga Poin yang Perlu Diperhatikan Untuk Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Wiranto Diserang, Nasyirul Falah Amru Khawatir, PBNU Minta Pemerintah Serius Tangani Radikalisme

Sidang Sinode VII Keuskupan Larantuka  2019  mengusung  tema Gereja Umat Allah yang Mandiri dan Misioner-Realitas Pasca Program PJPT II dan Rancang-Aksi Program PJPT III.  (Laporan  Reporter POS-KUPANG.COM, Euginus Mo'a)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved