BREAKING NEWS: BBM Langka di Sumba Barat Daya Harga Eceran Naik Jadi Rp 40.000 Per Botol

BREAKING NEWS: BBM langka di Sumba Barat Daya harga eceran naik jadi Rp 40.000 per botol

Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Petrus Piter
Suasana kendaraan memadati SPBU Rada Mata Sumba Barat Daya mengisi BBM. Nampak antrean tak beraturan karena berebut mengisi BBM. Foto Selasa (8/10/2019) 

BREAKING NEWS: BBM langka di Sumba Barat Daya harga eceran naik jadi Rp 40.000 per botol

POS-KUPANG.COM | TAMBOLAKA - Persediaan bahan bakar minyak ( BBM) terutama bensin dan solar di Kabupaten Sumba Barat Daya sangat langkah selama seminggu terakhir ini.

Bahkan harga bensin sangat melonjak tajam dari Rp 15.000/botol naik hingga Rp 40.000/botol bahkan sampai Rp 50.000/botol.

Bupati Deno Kamelus Lantik Tiga Kepala SKPD di Manggarai, Siapa Saja Mereka?

Terhadap kondisi seperti itu pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya diminta segera menertibkan para pengecer yang berseliweran di dalam kota Tambolaka bahkan di seluruh wilayah Sumba Barat Daya. Lebih aneh lagi, pengecer berjualan di depan SPBU. Jangan menutup mata, kasihan masyarakat kecil yang sangat membutuhkannya.

Pantuan POS.KUPANG.COM di Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Selasa (8/10/2019), nampak padat antrean kandaraan di dua SPBU dalam kota Tambolaka yakni SPBU taworara dan SPBU Rada Mata. Kendaraan sepeda motor dan pickup mendominsasj antrean pengisian BBM. Sebagian besar kendaraan yang antre mengisi BBM adalah untuk kepentingan bisnis.

Bantuan Pangan Non Tunai Ringankan Beban Keluarga di Sikka

Karena itu, warga meminta pemerintah segera menertibkan perilaku yang meresahkan itu.

Ivon, Yuliana Ngongo dan David Kaka, tiga warga Sumba Barat Daya yang ditemui mengatakan, saat ini harga besin sudah melangit yakni Rp 50.000/botol dari sebelumnya Rp 15.000/botol. Selain harganya mahal juga stoknya terbatas. Bahkan kemarin sore pukul 17.00 wita keatas di wilayah dalam kota sudah habis. Yang ada hanya di sekitar pinggiran kota dengan harga lebih mahal lagi.

Karena itu, ketiganya meminta pemerintah jangan membiarkan kondisi itu terus terjadi. Kasihan masyarakat kecil yang hanya membutuhkan satu dua liter untuk perjalanan suatu urusan mendesak terkendala karena tidak tersedianya BBM. Kondisi itu terjadi hingga hari ini, Selasa (8/10/2019). (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved