News
Direkomendasi Tim Ahli dan Peneliti UGM, Obor Mas Bisnis Pengolahan Minyak Kelapa dan Properti
Dari pertemuan awal ini, Prof. Bambang merekomendasikan KSP Kopdit Obor Mas menggarap pengolahan minyak kelapa dan developer.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Egi Moa
POS KUPANG, COM, MAUMERE, - Rencana penggarapan 'spin off'' oleh KSP Kopdit Obor Mas Maumere kini semakin serius. Pada Kamis (26/9) dan Jumat (27/9/2019), utusan Tim 17 KSP Kopdit Obor Mas, pengurus dan manajemen menemui tim ahli dan peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Bambang, PhD, dan Eny Suryani, PhD, di Yogyakarta.
Dari pertemuan awal ini, Prof. Bambang merekomendasikan KSP Kopdit Obor Mas menggarap pengolahan minyak kelapa dan developer.
Hal ini disampaikan Sekretaris Tim Spin Off KSP Kopdit Obor Mas Maumere, Alfin Parera, S.E, M.Si, dalam pertemuan bersama Tim 17, manajemen, pengurus dan pengawas KSP Kopdit Obor Mas di Maumere, Rabu (2/10/2019) malam.
Rapat dipandu Ketua Tim 17, Hery Siku, mendengarkan dan menindaklanjuti hasil kunjungan utusan Tim 17, Alfin Parera, Valleri Samador, dan GM Obor Mas, Leonardus Fredyanto Moat Lering, 25-27 September 2019.
Setelah pertemuan awal dengan UGM ini akan disusul studi kelayakan (feasybilty study) oleh UGM. "Bukti keseriusan lainnya, tim pengkaji telah memutuskan pembentukan lembaga dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Badan usaha ini yang akan mewadahi seluruh unit usaha yang akan dibentuk, termasuk developer properti," kata Hery Siku, Kamis (3/10/2019).
Hery menyebut dasar keputusan ini mempertimbangkan aspek pasar dan pemasaran, keuangan dan aspek teknis operasional.
"Terlebih menjadi kebutuhan anggota yang direkomendasikan dalam rapat anggota tahunan," kata Hery.
Hery menjelaskan, studi kelayakan sangat dibutuhkan dalam pembangunan usaha ini. Unit usaha produksi minyak kelapa terpadu menjadi salah satu unit usaha unggulan selain developer properti, yang akan dilakukan studi dan kemudian akan dikembangkan.
Ketua Pengurus KSP Kopdit Obor Mas, Andreas Mbete, mengapresiasi Tim 17 yang telah menemui tim ahli di UGM Yogyakarta. *