Kantor Kas Bank TLM Terapkan One Stop Banking, Apa Saja Pelayanannya?
Kantor Kas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tanaoba Lais Manekat (TLM) yang baru diresmikan di Oesapa menerapkan sistem One Stop Banking.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG -Kantor Kas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tanaoba Lais Manekat (TLM) yang baru diresmikan menerapkan sistem One Stop Banking.
Kantor kas yang berada di Jalan Timor Raya, Oesapa ini menjadi kantor kas kedua BPR TLM Kantor kas pertama di Naikoten.
Kehadiran Kantor Kas di Oesapa ini untuk lebih dekat dan memberikan pelayanan kepada nasabah dengan produk yang seusai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kami mendekatkan pelayanan kepada nasabah dengan melayani tabungan dan deposito. Selain itu juga sebagai tempat pembayaran. Dimana TLM bekerja sama dengan lima bank untuk transfer keluar seperti Mandiri, BCA, BRI dan Bank NTT. Jadi one stop banking. Satu tempat bisa menggunakan produk lima bank dan juga pembayaran listrik, air dan lainnya," kata Direktur Utama Bank BPR TLM, Robert Fanggidae, dalam sambutannya pada acara Peresmian Kantor Kas Bank TLM, Kamis (3/10/2019).
• BPBD TTS Mengaku Masih Menunggu Laporan Terkait Angin Puting Beliung
Robert menyebutkan Bank TLM memiliki 14.071 nasabah. Diusia 12 tahun Bank TLM sudah memiliki 98 karyawan, padahal waktu hadir hanya dengan 18 karyawan. Sedangkan total aset Rp232 miliar, kredit Rp208 miliar, laba per 30 September Rp4,02 miliar.
Menurutnya, OJK telah memberi jalan keluar tahun ini dengan adanya penambahan modal berupa saham seri B Rp7,865 miliar agar dapat mengatasi kesulitan modal.
Bank TLM juga menargetkan paling lambat tahun 2022 akan membuka cabang baru. Namun harus memiliki modal Rp50 miliar untuk bisa membuka di seluruh NTT.
"Ada standar untuk membuka cabang dan OJK memiliki standar yang baik, sehingga semua aspek diperhatikan. Tidak hanya mengawasi tata kelola tapi juga memerhatikan aspek kelengkapan," tuturnya.
Ia mengatakan pembukaan kantor kas ini juga bermanfaat bagi peningkatan karir. Tantangan kedepan, lanjutnya, membangun SDM yang baik dan tetap percaya bahwa selama 12 tahun BPR selalu menjadi yang terbesar dan terbaik di NTT.
Kedepan juga, kata Robert, Bank TLM juga membangun kerja sama dengan lembaga pengelola dana bergulir.

"Paling lambat Januari 2020 bisa mendapatkan dana Rp40 miliar untuk pengembangan," ungkapnya.
Sampai saat ini Non Performing Loan (NPL) BPR TLM, tidak pernah di atas tiga persen.
Sementara Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt Merry Kolimon mengatakan, peristiwa peresmian kantor kas adalah berkat Tuhan bagi BPR TLM dan GMIT.
"Sebuah anugerah yang Tuhan berikan atas kerja keras dan komitmen pelayanan dengan standar yang tinggi yang telah dilakukan. Dari tahun ke tahun kami mendapatkan laporan capaian bank dan perkembangan yang membanggakan," ujarnya..
Sejak TLM berkembang, Pdt Merry, bersyukur atas kerja sama yang baik. Karena ada harapan yang besar dengan kehadiran TLM sebagai alat pelayanan gereja bagi jemaat.
Ia mengatakan kehadiran TLM di Oesapa menjadi kabar baik bagi masyarakat Oesapa, GMIT dan masyarakat NTT.
• Ini Alasan Dilakukan Studi Kendaraan Listrik di Pulau Sumba