Mengurai Kemacetan di Pertigaan Oepura, Pemerintah Rencana Bangun Flyover
Mengurai kemacetan di pertigaan Oepura, Kota Kupang, Pemerintah berencana bangun flyover
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Mengurai kemacetan di pertigaan Oepura, Kota Kupang, Pemerintah berencana bangun flyover
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kemacetan di pertigaan Oepura yang sering dikeluhkan warga Kota Kupang menjadi sorotan khusus dalam rapat bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( LLAJ) Provinsi NTT.
Dalam rapat yang digelar Senin (30/9/2019) di ruang rapat Dinas Perhubungan itu, terdapat wacana pembangunan flyover untuk mengurai kemacetan di titik jalan yang mempertemukan pengendara dari Jln Amabi, Jln HR Koroh dan Jln Soeharto.
• Hari Pertama Pendaftaran, Tiga Balon Bupati dan Wakil Bupati Mendaftar di Partai NasDem
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka ST., MM yang memimpin rapat tersebut mengatakan, persoalan kemacetan di Kota Kupang harus segera diatasi oleh pemerintah bekerja sama dengan komponen terkait.
Selain itu, flyover menjadi solusi jangka panjang demi mengatasi kemacetan yang sering terjadi pada waktu-waktu tertentu.
Untuk solusi jangka pendek, dapat dilakukan pelebaran jalan di titik jalan tersebut.
• Wakil Bupati Sumba Barat Mendaftar Sebagai Balon Bupati di Partai NasDem
Kedua solusi ini akan disampaikan oleh Isyak kepada Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat
"Khusus jalan di pertigaan Oepura, segera kami sampaikan ke pak Gubernur NTT, untuk jangka pendek tentunya bisa ada pelebaran dan jangka panjang dibuat flyover. Khusus untuk oepura tidak ada pilihan," katanya.
Sementara itu, rapat bersama ini dipimpin langsung Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka ST., MM didampingi Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Antonio Araujo Fernandes.
Hadir pula pengamat transportasi dari Unwira Kupang sekaligus Ketua Pokja LLAJ NTT, Dr Don Gaspar Noesaku da Costa ST., MT, perwakilan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Boyke Yunan, perwakilan Dirlantas Polda NTT dan perwakilan Dinas PUPR Provinsi NTT dan instansi terkait lainnya.
Rapat bersama ini merupakan wahana koordinasi antar instansi penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang memerlukan keterpaduan dalam merencanakan dan menyelesaikan permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan di Provinsi NTT.
Selain membahas persoalan lalu lintas dan angkutan jalan di Provinsi NTT, dalam pertemuan itu juga dibahas secara intensif terkait kemacetan di beberapa ruas jalan di Kota Kupang.
Beberapa ruas jalan tersebut yakni Jln Cak Doko tepatnya di depan SMAN 1 Kupang dan depan SMPN 2 Kota Kupang, Jln ER Herewila tepatnya di depan SMA Kristen Mercusuar serta pertigaan jalan di Kelurahan Oepura yakni pertemuan kendaraan dari tiga jalan yakni Jln Amabi, Jln HR Koroh dan Jln Soeharto.
Pihak Dinas Perhubungan memaparkan problem tersebut yang disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Antonio Araujo Fernandes.
Dalam pemaparannya, Antonio menyebut pihaknya telah melakukan survei terhadap kondisi jalan pertigaan tersebut dan beberapa titik jalan.
Diketahui bahwa ruas jalan tersebut mengalami kemacetan saat jam-jam tertentu seperti jam kantor dan jam pulang kantor.
Hal ini mengakibatkan jalan menjadi macet akibat mobilitas kendaraan yang dinilai padat.
"Kami sudah melakukan survei hingga pagi tadi, memang kami tidak menghitung jumlah kendaraan roda dua berapa, atau roda empat berapa, Akan tetapi kemacetan hanya pada waktu-waktu tertentu saja dan kembali normal saat tidak ada aktivitas ke kantor dan jam sekolah anak-anak," katanya.
Hal senada disampaikan perwakilan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Boyke Yunan, menurutnya kemacetan hanya pada waktu tertentu saja.
Namun demikian, hal tersebut juga harus diselesaikan secara bersama dalam forum LLAJ NTT sehingga memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam berkendara.
Selain itu, Boyke juga menyoroti diaktifkannya Pokja LLAJ NTT, menurutnya Pokja tersebut harus diaktifkan sehingga hal-hal teknis terkait problem lalu lintas dapat diinventarisir oleh Pokja dan dibawa ke Forum LLAJ NTT untuk dibahas dan dicari solusi.
Sementara itu, Rapat bersama ini dipimpin langsung Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka ST., MM mengatakan, dirinya sepakat untuk memaksimalkan Pokja LLAJ NTT yang dipimpin Dr Don Gaspar Noesaku da Costa ST., MT sehingga dapat menginventarisasi persoalan di lapangan, menganalisis dan menawarkan solusi.
"Jadi apa yang ditemukan Pokja, tugas Pokja solusi jangka pendek atau panjang, Pokja rumuskan dan dibawa ke Forum LLAJ NTT untuk dilengkapi lalu didiskusikan bersama," katanya.
Pengamat transportasi dari Unwira Kupang sekaligus Ketua Pokja LLAJ NTT, Dr Don Gaspar Noesaku da Costa ST., MT mengatakan, persoalan kemacetan di beberapa titik di Kota Kupang bersifat situasional.
"Kemacetan dipengaruhi oleh kedatangan dan keberangkatan kendaraan, jadi kalau dari segi jaringan dan jumlah kendaraan sebenarnya Kota Kupang ini tidak ada masalah," jelasnya.
Lebih lanjut, dari aspek rasio panjang dan lebar jalan serta rasio kendaraan masih aman-aman saja akan tetapi seringkali di titik jalan tertentu terdapat juga pelanggaran aturan seperti parkir di badan jalan, tidak mau mengalah sehingga mengakibatkan kemacetan.
Di lain sisi, di beberapa titik jalan dan jembatan di Kota Kupang harus dilakukan pelebaran jalan untuk menghindari kemacetan.
"Ada titik jalan tertentu memang sudah harus dilakukan pelebaran jalan seperti jembatan Liliba, jadi sejak MTI berdiri sudah mengusulkan lewat Dinas PU Pemprov NTT untuk membuat jembatan kembar," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)