Pemkab di Perbatasan Diminta Awasi Pergerakan Ternak Babi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang berada di daerah perbatasan Indonesia (NTT) dan Timor Leste agar memperketat pengawasan pergerakan terna
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang berada di daerah perbatasan Indonesia (NTT) dan Timor Leste agar memperketat pengawasan pergerakan ternak babi. Selain ternak babi termasuk produk olahan dan pakan.
Hal ini disampaikan Asisten II Setda NTT, Semuel Rebo, Selasa (1/9/2019).
Menurut Semuel, Pemprov NTT telah menggelar rapat dengan intansi terkait seperti Karantina dan beberapa OPD dalam menyikapi dan mengantisipasi adanya kasus virus babi di Timor Leste.
"Kami sudah rapat dan kita minta pemeritah daerah yang ada di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste agar perketat pengawasan, terutama menyangkut pergerakan ternak babi maupun produk atau hasil olahannya termasuk pakan," kata Semuel.
Dikatakan, untuk pengawasan dan kontrol pemerintah jelas dapat dilakukan di pintu-pintu masuk atau pintu keluar yang resmi. "Namun, kita sulit deteksi yang keluar masuk melalui jalan-jalan 'tikus'.
Karena itu, kita sudah minta teman-teman di Dinas Peternakan untuk turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan pengawasan," katanya.
• Persib Bandung Bawa 3 Kekuatan ke Markas Madura United, Musuh Tanpa 6 Pemain Andal, Big Match Info
• Yakin Menang, Persib Bandung Berangkat ke Madura H-1 Laga, Ini Alasannya, Simak Beritanya
Dia mengakui, dengan turun ke lapangan, maka dapat memastikan bahwa wilayah NTT masih aman ataukah sudah terdapat kasus.
• Ambil Sperma untuk Ritual, 2 Perempuan Paksa Tukang Servis HP Berhubungan Badan, Diikat Tali & Video
"Kita minta Dinas Peternakan turun ke lapangan dan petakan semua wilayah,kemudian pastikan bahwa NTT masih bebas. Tim juga harus sosialisasi kepada masyarakat yang ada tepatnya di desa-desa perbatasan," ujarnya.
Dia mengatakan, dinas teknis harus bekerja ekstra agar lebih fokus melakukan pengawasan di perbatasan.
"Kita juga minta kontrol di perbatasan lebih fokus, baik terhadap masyarakat maupun kendaraan yang melintas," katanya.
• Lihat Jadwal dan Penerimaan CPNS 2019 Bulan Oktober, Ada Lebih dari 197 Ribu Lowongan Formasi, Info
• Valentino Rossi Sebut Kelemahan Motor Tunggangannya Jelang MotoGP Thailand 2019, Info Detail
Dia mengatakan, pemerintah tidak main-main karena virus ini belum ada vaksin dan obatnya, sehingga jika tertular maka satu-satunya jalan yang ditempuh adalah pemusnahan.
Kepala Dinas Perindag NTT, Nasir Abdullah,M.M mengatakan, kegiatan perdagangan di wilayah perbatasan sudah dipantau secara ketat.
"Kita juga koordinasi dengan semua Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang ada dalam rangka mengantisipasi pergerakan ternak babi," kata Nasir.
Dia mengatakan, untuk Timor Leste, selama ini babi dari NTT yang masuk ke Timor Leste adalah babi asal NTT, kecuali sapi yang diekspor dari Timor Leste.
Dikatakan, karantina di perbatasan sudah melakukan pengawasan pergerakan ternak.
"Setiap pergerakan barang dan ternak semuanya melalui karantina. Karena itu, kami yakin pengawasan di perbatasan saat ini sudah ekstra ketat," ujarnya.*)