News
Riri Sandjojo Launching Gerakan Cinta Tenun, Masyarakat Senang Tokopedia Promosi Tenun TTS
Bupati Epy Tahun berharap ke depan kain tenun dari TTS bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Piether Tahun, berterima kasih kepada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) yang telah menggelar kegiatan cinta tenun dan fashion show untuk mendukung kearifan lokal, Selasa (24/9/2019).
Kegiatan tersebut, diakui Bupati Epy Tahun, telah memberikan dampak positif bagi kemajuan tenun ikat di TTS.
Bupati Epy Tahun berharap ke depan kain tenun dari TTS bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional.
"Kain tenun TTS memiliki ragam warna dan motif yang kaya akan nilai budaya. Ke depan dengan suport dari Kementerian Desa PDTT diharapkan kain tenun TS bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional," ujar Bupati Epy Tahun dalam sambutannya ketika menghadiri launching Gerakan Cinta Tenun Ikat di Aula Mutis Kantor Bupati TTS, Selasa (24/9/2019).
Tenun ikat, diakui Bupati Epy Tahun, memiliki nilai ekonomi yang setiap tahunnya terus bertambah. Saat ini, tenun ikat memiliki permintaan pasar tinggi. Oleh sebab itu, dengan dilaunchingnya Gerakan Cinta Tenun Ikat diharapkan bisa meningkatkan produktivitas para penenun dalam menghasilkan kain tenun berkualitas tinggi.
"Saya berharap dengan adanya dukungan dari Kementerian Desa PDTT dan Tokopedia bisa mempromosikan kain tenun TTS, tidak hanya di pasar nasional tetapi juga pasar internasional," pintanya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup pada Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, sekaligus Ketua Panitia Gerakan Cinta Tenun ikat, Dwi Rudi Hartoyo, mengatakan, rangkaian kegiatan mulai dari pelatihan pewarnaan alami di Desa Boti hingga launching Gerakan Cinta Tenun Ikat diharapkan bisa meningkatkan kualitas kain tenun TTS.
Dwi mengajak para penenun untuk terus mengembangkan motif yang ada. Dwi juga mengajak para penenun untuk kembali menggunakan pewarna alami untuk meningkatkan kualitas hasil kain tenun.
Kementerian Desa PDTT juga menggandeng disainer nasional, Merdi Sihombing dan Tokopedia untuk mempromosikan kain tenun baik di pasar nasional maupun internasional. "Lewat pengembangan kain tenun kita ingin mengangkat perekonomian masyarakat di daerah tertinggal," jelas Dwi.
Pantauan Pos Kupang, launching gerakan cinta tenun ikat ini dimeriahkan aneka tarian daerah dan fashion menampilkan aneka motif kain tenun TTS.
Launching Gerakan Cinta Tenun Ikat ini dilakukan Riri Sandjojo, istri dari Menteri Desa PDTT, didampingi Bupati- Wakil Bupati TTS, Egusem Piether Tahun dan Jhony Army Konay; Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Julie Laiskodat, dan sejumlah pejabat lainnya. *