Rocky Gerung Bintang ILC TV One Sebut Ada Bara Sosial Di mana-mana, Sindir Demo Mahasiswa di DPR
Rocky Gerung Bintang ILC TV One Sebut Ada Bara Sosial Di mana-mana, Sindir Demo Mahasiswa di DPR
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Lantas jika melihat demo mahasiswa tahun 1998, apa perbedaan dan persamaannya?
• Terbongkar! Artis Seksi Ini Blak-blakkan Ungkap Pernah Ditawari Raffi Ahmad Jadi Istri Kedua
• Meriahkan HUT ke-74 TNI, Kodim 1618 TTU Lakukan Reboisasi di Desa Humsu Wini
Rocky Gerung melihat ada kesamaan demo mahasiswa tahun ini dengan demo mahasiswa tahun 1998, termasuk soal isu moral.
"Sama-sama soal isu moral. Pulih kesadaran kampus bahwa kekuasaan itu memalsukan banyak hal dan kepalsuan itu terintip setelah kekuasaan itu terpilih. Sebelum kekuasaan itu terpilih, mahasiswa memilih meberikan kesempatan, ternyata dalam 2 bulan ini memburuk.
Pulihnya akal sehat disebabkan karena konsistensi dari kekuasaan dalam menjamin janjinya tidak dipenuhi.
Anatominya, didasarkan pada isu yang sama. Soal UU antikorupsi soal kebersihan demokrasi. Terlihat ada konsistensi ide yang saya lihat dari demo mahasiswa kali ini. Itu yang saya anggap blast poin. Jadi dia nggak dikompori lagi," tegasnya.
Secara terang-terangan Rocky Gerung menyebut bahwa demo mahasiwa kali ini sebagai gol bunuh diri untuk Jokowi.
"Gol bunuh diri buat Jokowi? karena kalau dia mengerti permainan, mestinya dia bertindak sebagai non playing captain, tapi dia berusaha cepat-cepat dapat kemenangan.
Karena berupaya membujuk agar legitimasinya naik, tapi kontra produksi dan menyebabkan dia bikin kekonyolan yaitu gol bunuh diri," tegasnya.
Bilamana gerakan demo mahasiswa terus berlanjut hingga 20 Oktober, maka akan terlihat membahayakan.
Krisis legitimasi atau kualitas hukum pun kini sedang berlangsung di istana.
"Kita masyarakat politik mau menganalisis apa yang akan terjadi kalau fenomena gerakan mahasiswa ini berlanjut sampai tanggal 20 Oktober misalnya. Hari tersbut bertepatan dengan hari pelantikan presiden.
Kalau dia bertemu dengan masalah internasional atau inkonsistensi di dalam kabinet. kelihatannya masing-masing menteri berupaya tutup mulut karena tidak tidak tahu apa yang dilakukan. Presiden pun kehilangan koordinasi," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai kurangnya koordinasi isu sehingga masyarakat tidak memahami situasi dan kondisi di Papua.
"Misalnya dipanggil semua menteri, tiba-tiba mesti rapat mendadak karena ada sistuasi di Papua. Kan nggak ada semacam koordinasi isu. Kita nggak tahu apa yang terjadi di Papua dan hubungannya dengan mahasiswa. Krisis legitimasi sedang berlangsung justru berada di istana," tambahnya.
Ia pun menyingung pepatah soal bayangan hantu berwujud raja yang lalim sedang menguasai istana, dan pasti akan terjadi seuatu yang buruk di istana tersebut.