Persawahan di Wae Reca dan Tambak Mengalami Kekeringan

Mama Katarina, petani di Borong mengaku pasrah karena musim kemarau panjang membuat keluarga tidak bisa menanam.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ARIS NINU
Lahan persawahan di Tambak, Borong, Manggarai Timur yang mengalami kekeringan. 

Persawahan di Wae Reca dan Tambak Mengalami Kekeringan

POS-KUPANG.COM|BORONG--Dampak kekeringan membuat dua lahan persawahan di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mengalami kekeringan.

Dua persawahan yang melanda kekeringan yakni Persawahan Wae Reca dan Tambak di Borong.

Dua lokasi persawahan yang luas ini kering karena tidak ada air irigasi ke persawahan.

Ada warga yang menanam tapi mengandalkan air sisa irigasi.

Namun umumnya tidak ada aktivitas petani di dua lahan persawahan ini.

Demikian pantauan POS-KUPANG.COM di Borong, Rabu (25/9/2019) siang.

Lahan Persawahan di Wae Reca yang berada di ruas jalan negara Ruteng-Borong yang biasanya ada aktivitas menanam tidak ada petani yang bekerja.

Petak sawah tampak kering dan pecah. Tidak ada air yang masuk ke sawah dari sumber mata air dari Wae Dingin, Rana Mese.

Di Persawahan Tambak arah menuju ke Cepi Watu malah lebih parah.

Hamparan persawaan yang luas tampak kering.

Patris, warga Cepi Watu, Borong kepada POS-KUPANG.COM di Borong, Rabu (25/9/2019) siang menuturkan, persawahan di Borong memang mengandalkan air hujan tapi ada sebagian yang mengandalkan sumber mata air di Rana Mese dan bendungan.

Tetapi tahun ini, paparnya, petani harus bisa menanam tapi tidak bisa karena ketiadaan air.

"Biasanya menjelang akhir September bisa tanam tapi sekarang tidak bisa. Ada yang tanam tapi hasilnya tidak baik karena ketiadaan air," ujar Patris.

Mama Katarina, petani di Borong mengaku pasrah karena musim kemarau panjang membuat keluarga tidak bisa menanam.

"Sebagian warga jadi buruh bangunan dan tukang. Kalau sudah turun hujan baru masuk ke sawah," papar Mama Katarina.

Ia mengatakan, musim kemarau tahun ini terlalu lama sehingga petani tidak bisa mengolah sawah.

Ini Tanggapan KPK Terkait Viralnya Video dan Narasi KPK Briefing Mahasiswa Demonstran

Air Bendungan Tilong Sejak Akhir Juli Terus Mengalami Penurunan Debit, Lihat Kondisi Terakhir!

"Mau tanam air tidak ada. Kami tunggu saja kalau musim hujan baru kami bajak sawah," tutur Mama Katarina.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved