Ini Fakta dan Alasannya, Jangan Berkunjung ke Negeri di Atas Awan 3 Bulan ke Depan, info
Setelah viral di media sosial negeri di atas awan Gunung Luhur yang berada di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, ramai di
Terkait keluhan pengunjung yang mengatakan banyak debu di negeri di atas awan,
Wahidin menjelaskan, kondisi berdebu di Gunung Luhur hanya berada di jalan menuju ke atas saja lantaran sedang ada pengerjaan jalan, sementara di puncaknya, justru memiliki pemandangan indah.
"Saya lagi bangun jalannya, banyak yang bilang ngebul-ngebul, emang ngebul, tapi di atasnya ada negeri di atas awan yang sangat indah," katanya.
Pengerjaan jalan menuju ke Gunung Luhur, kata Wahidin, sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu yang, dimulai dari Citorek.
Saat ini perkembangannya tinggal dua kilometer lagi dengan target penyelesaian tiga bulan mendatang.
"Dari awal saya promosi juga kan jalan sedang diperbaiki, menuju potensi alam negeri di atas awan di situ, tiga bulan lagi lah, emang ngebul sekarang," katanya.
4. Tidak ditutup
Wahidin mengatakan, tidak ada rencana untuk menutup obyek wisata yang terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu.
Dia hanya minta jumlah pengunjung dikurangi, karena saat ini sedang sedang ada pengerjaan jalan.
"Kami minta dikurangi agar masyarakat berpikir ulang untuk datang hingga tiga, empat bulanlah. Saya tidak katakan ditutup karena itu fenomena alam, silakan saja datang, saya cuma mengimbau jangan sekarang," katanya.
5. Tidak datang tepat waktu
Sementara itu, pengelola Gunung Luhur Sukmadi mengatakan, adanya keluhan debu dari pengunjung, menurutnya, pengunjung yang mendapati debu di Gunung Luhur tidak datang tepat pada waktunya.
"Karena saking banyaknya pengunjung, sebagian enggak dapat informasi yang benar, kami dari pihak pengelola kasih info jika awan bisa dilihat mulai pukul 05.30 hingga 08.00 WIB," kata Sukmadi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (23/9/2019).
Suasana lokasi wisata alam "Negeri di Atas Awan" yang berada di puncak Gunung Luhur, Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. (Warta Kota/Andika Panduwinata)
Sukmadi menduga, wisatawan yang mengeluh hanya melihat debu, karena datang pada siang hari. Saat itu, kata dia, memang banyak debu lantaran tengah ada pekerjaan jalan.
"Kalau dilihat di video sepertinya siang hari ya, karena sudah tidak ada awan dan wisatawan juga sedikit, kalau pagi hari di jalan tersebut banyak kabut, tidak panas seperti itu," ujarnya.