Situasi Terkini Krusuhan di Wamena, Penjelasan Lengkap Kapolda Papua, Penyebar Hoaks Diburu
Kepolisian sedang memburu penyebar hoaks atau informasi tidak benar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang memicu terjadinya demonstrasi anarkis
"Karena itu hanya isu, guru tersebut sudah kita tanyakan dan dia katakan tidak pernah keluarkan kata-kata atau kalimat rasis, itu sudah kita pastikan," katanya.
Ia mengimbau kepada segenap warga dan elemen pendukung lainnya agar tidak cepat terhasut isu hoaks yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami berharap masyarakat di Wamena dan Papua pada umumnya tidak termakan isu hoaks atau tidak benar, bijaklah dalam bersikap dan menerima informasi," katanya.
Pengakuan Warga
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, berujung ricuh.
Unjuk rasa berujung ricuh itu diduga dipicu oleh perkataan rasial seorang guru terhadap siswanya.
Demonstran bersikap anarkis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, kantor PLN dan beberapa kios warga.
Massa menggelar aksi unjuk rasa di Wamena Ibukota Kabupaten Jayawijaya, Senin 23 September 2019.
Aksi unjuk rasa berjalan anarkis dengan adanya pembakaran sejumlah gedung dan rumah masyarakat.
Kantor Bupati setempat juga jadi sasaran massa yakni dibakar.
Sejumlah rumah penduduk juga jadi sasaran amuk massa dengan cara dibakar.
Aksi massa mulai sejak pagi sekitar pukul 9.15 WIT.
Salah seorang warga Wamena yang namanya enggan disebut mengatakan, situasi Wamena tidak terkontrol, massa bertindak anarkis.
"Situasi tidak terkontrol, media dilarang ambil gambar, massa semakin anarkis kantor Bupati Jayawijaya dibakar oknum massa," kata dia.
Bahkan situasi semakin mencekam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/wemena-rusuh.jpg)