Berita Pendidikan
FISIP Undana Gandeng Polda NTT, Bedah Radikalisme dan Terorisme, Ini Yang Dilakukan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana Kupang menggandeng Polda NTT membedah persoalan radikalisme dan terorisme.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Apolonia Matilde
"Inti pelaku terutama para napi, mantan napi dan keluarga. Pendukung berba'iat dan simpatisan menggunakan atribut perantara," katanya.
Menurut Eko Wijayanto, berdasarkan pemetaan kelompok radikal anti Pancasila, khusus di NTT, dari data yang ada pada Polda NTT, ada saksi Yehova, eks Gafatar, eks Ahmadiyah, Pengajian Nurul Islam Timor Syiah dan Wahabi.
"Kita identifikasi ada di beberapa wilayah di Kabupaten Alor, Kota Kupang dan Lembata.
Juga Napi teroris ada juga di Lapas Kota Kupang, Atambua, Ende, Sumba Timur dan Sumba Barat diawasi agar mereka tidak mempengaruhi faham-faham radikal ke masyarakat," tegasnya.
Dia berharap kegiatan tersebut rutin dilakukan agar kampus bebas dari pengaruh radikalisme dan terorisme.
• 16 Tim Bersaing Pada Lomba CCK IMASPIKA Undana Kupang, Intip Yuk!
Kampus Undana, katanya, harus steril agar tidak terpengaruh isu-isu menyesatkan.
"Apabila di sekitar tempat tinggal ada kegiatan dari oknum tertentu yang mencurigakan, diharapkan segera melaporkan ke aparat terdekat," katanya.
Ketua panitia, Sri Chatun, SS, M.Si, mengatakan, alasan utama dilakukan kegiatan tersebut berangkat dari keprihatinan terhadap radikalisme dan terorisme yang kian marak belakangan ini.
Kampus, katanya, menjadi tempat berkumpulnya kaum idealis sangat rentan disusupi oknum-oknum yang tujuannya merusak tatanan kebangsaan yang sudah kokoh selama ini.
• 16 Tim Bersaing Pada Lomba CCK IMASPIKA Undana Kupang, Intip Yuk!
"Kita hadirkan pihak kepolisian sebagai institusi yang punya kewenangan menangani persoalan radikalisme.
Polda NTT diundang untuk mewanti-wanti para mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang mau memecah belah persatuan," katanya.
Sri mengatakan, hasil dari kegiatan tersebut diharapkan ada komitmen bersama dengan Polda untuk menjadi agenda tetap Kuliah Tamu untuk preventif agar Kampus steril dari pengaruh radikalisme dan terorisme. (*)