51 Anak di Kota Waingapu Terkena Stunting, Wabup Sumba Timur Ajak Masyarakat Cegah Sejak Dini
Selain itu, 6 orang anak mengalami gizi buruk dan gizi kurang sebanyak 15 orang anak.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
51 Anak di Kota Waingapu Terkena Stunting, Wabup Sumba Timur Ajak Masyarakat Cegah Sejak Dini
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU--Sebanyak 51 orang anak di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur teridentifikasi terkena stunting per 30 Agustus 2019, Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali mengajak semua elemen masyarakat untuk mencegah stunting sejak dini.
Umbu Lili menyampaikan itu, dalam sambutanya pada acara Kampanye Pencegahan Stunting Tingkat Kecamatan Kota Waingapu, yang berlangsung di pelantaran Taman Sandelwood, Kota Waingapu, Jumat (20/9/2019).
Umbu Lili menyampaikan, terima kasih kepada semua elemen masyarakat di Kecamatan Kota Waingapu yang telah hadir dalam kegiatan Kampanye pencegahan stunting.
Kegiatan itu, merupakan upaya Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden RI untuk mencegah dan mengurangi timbulnya stunting bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Menurut Umbu Lili, terkait dengan stunting adalah pertumbuhan pada anak yang gagal, dengan kondisi tinggi badan tidak normal yang diakibatkan oleh kurangnya asupan gizi, sejak dalam kandungan dan usia dua tahun atau 1.000 hari hidup pertama.
"Ini menurut kita adalah hal yang biasa selama ini, kita tidak pernah lihat anak-anak kita yang ada penyakit yang dialami seperti stunting.Tapi sekarang kita milihat Pemerintah melibatkan kita semua untuk kampanye pencegahan stunting ini,"ungkap Umbu Lili.
Masih menurut Umbu Lili, persoalan untuk pencegahan stunting ini, bukan membutuh sumber daya yang begitu besar, namun hanya dapat dimulai dari keluarga dan diri sendiri.
Stunting ini bukan hanya terkait gagal tumbuh, namun sebetulnya yang paling utama stunting ini punya kolerasi yang sangat erat berkaitan dengan kecerdasan, sehingga perlu dicegah dari dini untuk kedepan anak-anak menjadi cerdas.
"Jadi produktifitas pertumbuhan kita bisa bertumbuh dengan baik, sejak dini kita harus hindarkan anak-anak kita dari stunting. Jika tidak terkena stunting perkembangan sel otak lebih baik, dan terhindar dari penyakit regeneratif,"tandas Umbu Lili.
Umbu Lili juga mengatakan, pihak Pemkab sangat mengharapkan kepada pihak jajaran pemerintah seperti Desa dan Kelurahan untuk memprioritaskan anggaran khususnya dana desa 30% untuk upaya pencegahan stunting. Hal ini sudah tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup).
"Dana ini untuk misalnya pemberian PMT, Posyandu, pembangunan Sanitasi seperti pembuatan jamban, air bersih dan pembangunan lainya bagi warga,"kata Umbu Lili.
Camat Kota Waingapu, Melkianus Etu Dondu, dalam sambutanya pada kegiatan itu, mengatakan, berdasarkan data per 31 Agustus 2019 sebanyak 51 anak di Kecamatan Kota mengalami stunting.
Selain itu, 6 orang anak mengalami gizi buruk dan gizi kurang sebanyak 15 orang anak.
Kata dia, sejauh ini terkait penanganan stunting bagi warga di Kecamatan Kota Waingapu, Pemerintah Kecamatan bersama dengan unit pelaksana teknis di tingkat Kecamatan seperti Desa/Kelurahan, Puskesmas dan lainnya selalu bersinergi.
• Mantan Wabub Sumba Barat Daya : Bupati Dan Wakil Bupati Fokus Pertanian, Kesehatan Dan Pendidikan
• Dipercayakan Jadi Ketua DPRD, Ini Komitmen dari Daniel Taimenas
Melkianus juga mengatakan, untuk mencegah stunting, tentu membutuhkan waktu secara bertahap dan secara terus menerus untuk meyadarkan masyarakat. Untuk terhindar dari stunting tentu dengan memperhatikan pola asu, pola makan dan lingkungan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)