Sekda NTT Lantik 250 Pejabat Fungsional, Pelayanan Jemput Bola

pejabat fungsional juga harus mengedepankan pelayanan dan pelayanan dimaksud adalah pelayanan dengan sistem jemput bola.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Para pejabat fungsional yang dilantik bersalaman dengan Sekda NTT di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Jumat (20/9/2019). 

Sekda NTT Lantik 250 Pejabat Fungsional, Pelayanan Jemput Bola

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- "Saat ini kita harus lakukan pelayanan dengan sistem jemput bola. Kita harus berkompetisi dalam pelayanan demi pembangunan NTT dengan visi NTT bangkit menuju sejahtera," .

Hal ini disampaikan Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing pada saat melantik 250 pejabat fungsional Lingkup Pemprov NTT di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT Jumat (20/9/2019) petang.

Menurut Polo Maing, pejabat fungsional juga harus mengedepankan pelayanan dan pelayanan dimaksud adalah pelayanan dengan sistem jemput bola.

"Saat ini kita harus lakukan pelayanan jemput bola. Kita berkompetisi dalam pelayanan dan kalau ada yang sulit ketemu pejabat, maka kita di sini tidak," kata Polo Maing.

Dia mencontohkan ada yang ingin melihat garam, maka dirinya langsung menyampaikan kepada Kadis Perindag untuk memfasilitasi.

Dijelaskan momen pelantikan biasanya adalah pelantikan pimpinan tinggi dan pelantikan pejabat administrasi, tapi saat ini pelantikan pejabat fungsional tertentu.

"Pada intinya sama dengan pelantikan pejabat tinggi pratama dan pejabat adminitrasi," katanya.

Dikatakan, 250 pejabat fungsional yang dilantik itu merupakan sebuah kepercayaan.

Karena itu, lanjutnya diharapkan para pejabat fungsional yang dilantik dapat mengabdi di sektor yang sesuai keahlian dan keilmuan masing-masing.

"Untuk itu aktualisasikan diri untuk kerja dan kerja demi mendongkrak pembangunan di NTT. Kita tahu bersama bahwa visi NTT adalah NTT bangkit ,NTT sejahtera dalam bingkai NKRI dan saya yakin kita semua sudah tahu makna dari kata kunci dalam visi tersebut," katanya.

Sebagai ASN, lanjutnya, tentu visi itu mempunyai makna tersendiri, yaitu, Bangkit adalah komitmen bersama untuk keluar dari predikat yang ada pada daerah NTT.

"Bangkit bermakna menjalani bukan biasa saja,tapi butuh energi lebih untuk bangun daerah ini. Sedangkan sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat," katanya.

Dikatakan, pembangunan saat ini juga adalah pembangunan yang inklusif, yakni tidak mementingkan pembangunan ekonomi semata, tetapi juga akses dalam pembangunan.

Dia mecontohkan angka kemiskinan di NTT saat ini 21,09 persen dan target pada tahun 2023 ada pada 12 persen.

"Syukur jika sampai satu digit. Jika kita melihat indikator kemiskinan terkait kondisi rumah, fasilitas buang air besar (BAB), jika bisa diintervensi,maka bisa menurunkan angka kemiskinan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved