News

Pemkab Sumba Timur Kampanye Perangi Sampah Plastik, Semua Pegawai Diminta Bawa Tumbler ke Kantor

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur kini terus menggalakkan kampanye memerangi sampah plastik

Penulis: Robert Ropo | Editor: Benny Dasman
KOMPAS.com/Dok. Ecoton
Ilustrasi sampah plastik 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robert Ropo

POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur kini terus menggalakkan kampanye memerangi sampah plastik untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar.

Meski demikian warga setempat belum meresposnnya dengan baik karena belum paham dampak sebuah lingkungan tercemar polusi.

"Masyarakat belum paham akan dampak dari pencemaran lingkungan," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Sumba Timur, Ida Bagus Putu Punia, di ruang kerjanya, Rabu (11/9/2019) siang.

Putu Punia mengakui menyurati DPRD Sumba Timur agar saat sidang tidak boleh menggunakan air minum mineral dari kemasan plastik.

"Kita harus mulai dari orang besar untuk kampanyekan ini. Setiap kantor harus punya dispenser dan setiap pegawai atau aparatur sipil negara (ASN) bawa tumbler ke kantor saat kerja," urai Putu.

Dia mengakui masih banyak sampah-sampah plastik berserakan di Kota Waingapu, meski sangat berbahaya bagi kesehatan karena tak mudah terurai.

"Di drainase (got) kita temukan banyak sampah-sampah plastik. Hal ini tidak dibenarkan karena mencemari lingkungan, kecuali ada sistem pembuangan khusus," tegasnya.

Terkait persoalan lingkungan pada izin usaha, baik perorangan maupun badan usaha, Putu mengatakan, selama ini pihak DHLD tetap melakukan pengendalian, meskipun ada yang tidak mengurus izin.

Menurutnya, selama lima tahun terakhir pencemaran terhadap lingkungan hidup, tidak ada yang bersumber dari perusahaan-perusahaan, tetapi dari limbah pribadi dan keluarga.

Putu mengakui pencemaran lingkungan tak hanya bersumber dari limbah dan sampah plastik, juga akibat kebakaran hutan dan padang. Banyak pohon yang mati, bahkan dapat menghanguskan rumah.

"Seperti kemarin terjadi kebakaran rumah di Menggit Timbi, itu karena kebakaran padang," tandas Putu. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved