Liga 1 2019
Pesan Khusus Robert Alberts kepada Pelempar Batu Bus Persib Bandung Cederai Pemain, Ini Pesannya
Akhir laga PS Tira Persikabo vs Persib Bandung berakhir dengan insiden tak menyenangkan yang dialami oleh pemain Persib Bandung.
POS KUPANG.COM - - Akhir laga PS Tira Persikabo vs Persib Bandung berakhir dengan insiden tak menyenangkan yang dialami oleh pemain Persib Bandung.
Insiden itu terjadi ketika pemain Persib Bandung dalam perjalanan menuju hotel menggunakan bus dari Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (12/9/2019).
Bus yang ditumpangi pemain Persib Bandung serta jajaran ofisial dilempari batu oleh oknum tak bertanggung jawab.
Atas insiden pelemparan batu tersebut, dua pemain Persib Bandung menjadi korban.
Mereka adalah Febri Haryadi dan Omid Nazari.
• Kabau Sirah Semen Padang Ingin Lepas Zona Degradasi, Pelatih Persib Robert Alberts Waspadai
Berdasarkan foto yang dibagikan akun ofisial Persib Bandung, kepala Febri Haryadi dan Omid Nazari berdarah.
Bahkan, Omid Nazari harus mendapat 9 jahitan.
Atas insiden pelemparan batu terhadap pemainnya, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts menyampaikan pesan melalui channel Youtube Robert Rene Alberts pada 16 September 2019.
Ia menyayangkan insiden pelemparan batu kembali terjadi di Indonesia.
Padahal sepak bola adalah sesuatu yang dicintai dan tak seharusnya dinodai oleh aksi kekerasan.
Ia mengatakan Omid Nazari nyaris kehilangan penglihatannya.
Sebab, batu yang dilemparkan itu mendarat hanya beberapa sentimeter dari mata.
Omid Nazari berhasil menghindar sehingga batu tersebut mendarat di keningnya.
"Omid masih beruntung bisa menghindari batu tersebut yang mengarah ke matanya. Jika saja batu tersebut mengenai matanya, dia bisa saja kehilangan penglihatan," ucap Robert Alberts.
Tak hanya itu, serpihak kaca dari insiden pelemparan batu itu juga melukai pemain Persib Bandung lainnya.
Masyarakat yang mencintai sepak bola seharusnya sadar, tak ada yang perlu dibanggakan dari insiden pelemparan batu tersebut.
Bila pemain bola meninggal atas insiden yang sama terjadi, apakah hal tersebut sesuatu yang kita inginkan?
Menurut Robert Alberts, pelaku pelemparan batu ke pemain Persib Bandung harus berpikir atas apa yang telah dia perbuat.
Pelaku seharusnya merasa malu.
FOTO DAN VIDEO Bus Persib Bandung dilempar batu besar yang bikin Omid Nazari dan Febri Haryadi berdarah. (Kolase Tribun Jabar (Instagram/persib_official))
"Harusnya merasa malu, tidak ada yang bisa dibanggakan dan saya harap semua orang di sepak bola mulai satu suara dan melawan aksi kekerasan," katanya.
Insiden pelemparan batu memang bukan pertama di dunia sepak bola Indonesia.
Hal tersebut seharusnya bisa dicegah.
PSSI sebagai organisasi yang mewadahi sepak bola Indonesia juga seharusnya bertindak atas insiden pelemparan batu ini.
"Mereka (PSSI) harus mengambil tindakan, mereka harus berdiri di depan ketika insiden seperti ini terjadi," ujar Robert Albets.
PSSI seharusnya memberikan gambaran dan contoh jelas mengenai tindakan suporter yang sudah kelewat batas.
"Mereka harus membuat posisi yang jelas dimana mereka berpihak, apa yang mereka toleransi. Tak hanya memberi pernyataan kosong," ucapnya.
• Persija Jakarta Bidik Kemenangan vs Bali United di Stadon Patriot, Ingin Pertahankan Tren, Info
Atas kejadian pelemparan batu itu, Robert Alberts akan memulai sebuah kampanye.
Ia ingin semua masyarakan mencintai sepak bola tanpa harus melakukan kekerasan.
Kampanye tersebut berbunyi enough is enough.
Pemain Syok
Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir mengatakan bahwa para penggawa asing menjadi pemain yang paling terguncang.
"Memang sedikit agak syok, terutama pemain asing kami. Karena mereka mungkin baru mengalami hal hal yang tidak kita inginkan. Kami punya pengalaman sebelumnya, tetapi tetap juga, panik juga," ujar Supardi dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan di Graha Persib, Jalan Sulanjana No 17, Bandung, Selasa (17/9/2019).
Diakui Supardi, kejadian di Bogor memang sedikit banyaknya mempengaruhi mental para pemain menjelang pertandingan menghadapi Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (18/9/2019).
Namun, Supardi lebih memilih berfikir positif dan melanjutkan perjuangan di Liga 1 2019.
"Cuman kalau kejadian kemarin mempengaruhi ke psikologis pemain tidak terlalu. Saya berharap, itu kejadian terakhir dan mudah-mudahan hikmah dari itu, tim semakin baik, pepatah mengatakan semakin tinggi angin semakin kuat. Mudah- mudahan itu berlaku untuk tim kami," katanya. (*)
