Head Line News Hari Ini
Pelindo Kupang Berlakukan Delivery Order Online, Pengusaha Terhindar Pungli?
DO Online diberlakukan di Pelabuhan Tenau Kupang dan Pelabuhan Lorens Say Maumere, Kabupaten Sikka.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Alfons Nedabang
Semua sistem, lanjutnya, sudah otomatis online dan memang harus seperti ini. Di awal agak kesulitan tapi di akhir bisa lebih mudah. Penerapan ini dibuat, katanya, salah satunya untuk menghindari pungli. "Sehingga DO Online ini sangat bagus karena lebih transparan," puji Hengky.
Kendali Jalur Tata Niaga
Pemberlakuan sistem DO Online belum tentu membuat harga barang turun. DO Online memang bisa mempercepat bongkar muat barang, yang berarti biaya bongkar muat dan gudang menjadi lebih murah.
"Apakah harga barang akan turun? Belum tentu, karena biaya bongkar muat hanya salah satu unsur biaya. Faktor lain yang juga menentukan penetapan harga barang adalah jalur tata niaga," kata Pengamat Ekonomi, Dr. Frits O Fanggidae saat dihubungi Senin (16/9/2019).
• Memanas Hubungan Ustadz Yusuf Mansur & Ustadz Maaher Atthuwalibi Dipicu Wirda Mansur Film The Santri
Menurutnya, banyak biaya yang harus dikeluarkan sepanjang jalur tata niaga. Bila jalur tata niaga tidak diatur dengan baik, akan menimbulkan tekanan yang besar terhadap biaya dan akan berpengaruh pada harga.
Selain itu, lanjut Frits, perilaku pengusaha juga sangat menentukan. Untuk komoditas yang pasarnya monopolistik atau duopoli, harga barang dominan ditentukan oleh pengusaha.
Dosen Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang ini mengatakan, apabila Pelindo telah menerapkan DO Online, hal ini sudah bagus. Selanjutnya pengendalian perlu dilakukan pada jalur tata niaga, termasuk di dalamnya perizinan.
• Tiga Mantan Wakil Ketua DPRD NTT Jadi Ketua Fraksi
• Harta Belimpah Tak Kalah dari Ashanty, Ayu Ting Ting Boyong 15 Karyawan dan Keluarga ke Labuan Bajo
Ia menegaskan, perizinan sangat penting, agar komoditas tertentu yang menguasai hayat hidup banyak orang seperti sembako, bahan bangunan seperti kayu, tidak dikuasai oleh pemain tertentu saja.
"Pemberian izin usaha untuk komoditas seperti ini harus dipercepat sehingga banyak pemain bisa terlibat didalamnya. Semakin banyak pemain, pasar akan menjadi kompetitif, bersaing secara sempurna, sehiiingga harga ditentukan oleh mekanisme pasar, bukan mekanisme paksa oleh pengusaha," tandas Frits. (yen/ii/kk)