Ansy Lema: 15.000 Mahasiswa Indonesia Mengenyam Pendidikan di China

Dia mengakui bahwa kemajuan China saat ini karena ditopang oleh pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
DOKUMENTASI/ANSY LEMA
Delegasi multi partai asal Indonesia saat berkunjung ke China. Foto dari Ansy Lema. 

Ansy Lema: 15.000 Mahasiswa Indonesia Mengenyam Pendidikan di China

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO--Anggota DPR RI terpilih 2019-2024 asal NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema, menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 15.000 orang mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di China.

Disampaikannya, kerja sama antara Indonesia dengan China perlu ditingkatkan.

Dia mengakui bahwa kemajuan China saat ini karena ditopang oleh pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Disampaikannya, saat ini pendidikan China terus mentransformasi diri dengan menyuplai calon tenaga kerja yang berintegritas, handal, berdaya saing dan melek teknologi.

Ansy mengadakan kunjungan ke China pada 28 Agustus hingga 4 September 2019 lalu untuk memenuhi undangan Pemerintah China.

Tergabung dalam delegasi multi partai Indonesia, Ansy mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).

“Dulu banyak anak muda China dikirim belajar ke negara-negara lain. Sekarang banyak negara lain mengirim pelajar dan mahasiswa untuk belajar ke China. Bahkan, saat ini ada 15.000 mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di China,” kata Ansy, lewat rilisnya yang diterima POS--KUPANG.COM, Rabu (11/9/2019).

Ansy mengaku sangat tertarik dengan kemampuan China memanfaatkan penelitian ilmiah untuk membangun negara.

Pemerintahnya sangat mendukung lembaga penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan hasil penelitian berkualitas, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai rujukan bagi pembangunan.

“Kami diundang untuk melihat langsung berbagai kemajuan pembangunan China serta secara khusus mengenal dan mendalami kebijakan multilateralnya tentang Belt and Road Initiative (BRI) yang diinisiasi Presiden Xi Jinping sejak tahun 2013,” ujar Ansy.

Dia berkunjung ke Fuzhou Polytechnic, Fujian, sebuah universitas vokasional di bidang transportasi.

Di sana kata dia, delegasi multi-partai asal Indonesia diperkenalkan tentang pendidikan kejuruan dan teknis.

Mulai dari Jurusan Penerbangan dan Energi Terbarukan, Jurusan Rekayasa Lalulintas Perkotaan hingga Kecerdasan Buatan dan Robotika.

“Tidak hanya responsif terhadap perubahan zaman, desain kurikulum di China telah merancang pendidikan yang berorientasi pada kemampuan teknis-profesional-terspesialisasi. Penelitian ilmiah disokong untuk menghasilkan temuan berbasis teknologi digital atau transportasi modern. Kami saksikan langsung sistem dan manajemen transportasi yang terintegrasi-terkoneksi,” terang Ansy.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved