Polisi Pasang Police Line di TKP Pembunuhan Bocah Kembar di Kupang
Police line ini dipasang melintang tepat di satu kamar di mes Hotel Ima Kupang untuk para tukang
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Sehari-hari, lanjut tetangga korban, Dewi Regina Ano menghabiskan waktunya di dalam kamarnya.
Sesekali ia pergi berbelanja di kios depan rumah dan akan kembali ke kamarnya.
"Kalau siang, dia hanya masak di depan kamar. Kan dapur ada di depan kamar. Habis baru panggil anak-anaknya untuk masuk kamar," ungkapnya.
Karena memiliki karakter yang tertutup dan jarang bergaul dengan para tetangga, sifat Dewi Regina Ano pun tidak begitu diketahui oleh para tetangga.
"Kalau kami duduk begini dia jarang duduk sama-sama untuk ngobrol. Kalau duduk sama-sama juga tidak lama dia sudah masuk ke kamar lagi," ujarnya.
Sementara itu, bocah kembar yang saat ini masih berada di ruang jenazah RSB Drs Titus Ully, sehari-hari menghabiskan waktu hanya di dalam lingkungan mes.
"Di sini, anak kecil tidak ada. Jadi, mereka bermain di sini saja. Tidak pernah bermain sampai luar pagar," paparnya.
Ayah korban juga dikenal pendiam dan lebih berfokus pada kerjanya dan pada siang hari sekitar pukul 12.00 Wita akan kembali ke mes untuk makan siang.
"Kami juga kaget ada kejadian itu, kami tahu setelah suami kasitahu," katanya.
Dikesempatan yang sama, Suyetno (66) yang tinggal berdampingan dengan korban tengah berkemas untuk pindah kamar.
"Saya takut mas, jadi tinggal di mes di bagian depan. Dari malam sampai pagi ini saya belum tidur. Tadi juga masih ada polisi yang datang," katanya.
Ditemui pada malam sebelumnya, mengetahui kejadian tersebut saat suami korban, Obir Manus dan adiknya Yoris mendobrak pintu kamar dan mendapati anggota keluarganya bersimbah darah.
Pintu dan jendela kamar, lanjut Suyetno, ditutup dari bagian dalam sehingga tidak bisa dibuka.
"Suaminya (Obir Masus) tiba lebih dahulu. Pulang kerja, langsung mandi karena mau salat Azhar. Saya lihat, suaminya sudah setengah jam tunggu di luar kamar," katanya.
Karena lama menunggu dan panggilan sang suami tidak digubris, Obir Masus dan adiknya pun langsung mendobrak pintu.