Berita Pendidikan
Mahasiswa Unflor Dampingi Warga Desa Wolofeo Untuk Penggunaan Pupuk Organik
Mahasiswa Unflor mendampingi masyarakat di Desa Wolofeo, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, terkait penggunaan pupuk.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Agroteknologi, Manajemen dan Ekonomi Pembangunan, Universitas Flores (Unflor) mendampingi masyarakat di Desa Wolofeo, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, terkait penggunaan pupuk.
Turut dalam pendampingan tersebut, dosen pembimbing lapangan, Agustinus JP Ana Saga, SP, MP, Yustina MSW Pu'u, SP, MP, Baltasar Taruma Djata, SE, M.Sc, serta tenaga lapangan Charly Mutiara, SP, M.Si.
Kegiatan tersebut berlangsung dari 31 Juli 2019 dan akan berakhir pada tanggal 7 September 2019.
• Penjelasan Polisi: Dua Balita di Kota Kupang NTT Diduga Tewas Akibat Luka Bacok di Kepala
Tenaga lapangan, Charly Mutiara, SP, M.Si, kepada Pos Kupang, Rabu (4/9/2019), mengatakan kegiatan yang dikemas dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) didanai oleh Kemenristek Dikti melalui Skema Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Anggaran (TA) 2019.
Charly mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema 'Pemberdayaan Masyarakat Petani dalam Pengelolaan Pupuk dan Pestisida Organik dari Tanaman Lokal di Desa Wolofeo, Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende'.
Tujuannya, kata Charly, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat petani di Desa Wolofeo tentang pupuk dan pestisida organik yang bisa didapatkan dari tanaman lokal sehingga dapat menekan input luar yang berlebihan.
• Waktu Mustajab Dirikan Sholat Tahajud Agar Doamu Cepat Dijabah, Niat, Tata Cara & Keutamaan Tahajud
Selain itu juga, katanya, untuk menyadarkan petani tentang bahaya penggunaan pupuk dan pestisida kimia serta upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan dalam kegiatan budi daya.
Menurut Charly, kegiatan tersebut melibatkan 20 mahasiswa yang berasal dari Prodi Agroteknologi, Manajemen dan Ekonomi Pembangunan Unflor dan para dosen.
Dikatakannya, adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan dan pelatihan yang semuanya dilakukan di Kantor Desa Wolofeo.
• Unipa Maumere Lepas 397 Sarjana, Siap Terjun ke Dunia Kerja
Dia mengatakan, hadir pula masyarakat dari empat dusun, yakni Nuasipi, Jalan Sumbu, Nuagiu, dan Detubapa.
Selain itu, lanjut Charly, dilaksanakan praktek langsung di kebun masyarakat.
Menurut Charly, kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyuluhan yang berhubungan dengan kegiatan pola tanam sayur dan padi, pertanian organik dan anorganik, pengendalian penanganan hama dan penyakit pada tanaman secara terpadu, Bumdes dan pemasaran produk pertanian.
• Penjabat Sekda Manggarai Sebut Usul Formasi CPNS Menunggu Keputusan BKN
Selain itu, katanya, pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati serta aplikasi pada tanaman kubis, petsai dan cabai keriting.
Selain itu, dilakukan pelatihan berupa penangganan hama lalat buah pada cabai menggunakan perangkap petrogenol dari botol air mineral serta penangganan kutu kebul, thrips, dan Aphis sebagai vektor virus kuning pada cabai keriting menggunakan perangkap kuning serta pemberian ZPT auksin dan pupuk daun nitrogen,ujar Charly.
Dia mengatakan, pelaksanaan kegiatan dilakukan berkelanjutan dan mendapatkan dukungan dari masyarakat dengan menyediakan waktu dan sarana prasarana. (*)