Viral Kisah KKN Desa Penari, Begini Suasana Desa yang Diduga Lokasi hingga Klarifikasi Kepala Desa

Viral Kisah KKN Desa Penari, Begini Suasana Desa yang Diduga Lokasi hingga Klarifikasi Kepala Desa

Editor: Eflin Rote
Twitter/Simple Man
Fakta Sesungguhnya Cerita Nyata KKN Desa Penari, 2 Mahasiswa Tewas dan Jadi Bahasan Raditya Dika 

Selanjutnya, rombongan menuju ke Sumber Kamulyan.

Kepala Desa Bayu, Sugito, menjelaskan Sumber Kamulyan.

"Jadi yang dimaksud Sumber Kamulyan, orang-orang yang datang kesini ingin hidupnya mulia."

"Orang yang jauh-jauh datang k esini pasti bawa air kamulyan ini, makanya disebut Sumber Kamulyan," tutur Sugito.

Penuturan Pak Sugito
Penuturan Pak Sugito (YouTube BAJIDOT VLOG)

3. Petilasan Prabu Tawang Alun

Dalam penelusurannya, Riza bertemu dengan juru kunci Petilasan Prabu Tawang Alun yang bernama Saji.

"Situs Pertapaan Prabu Tawang Alun yang boleh masuk bukan hanya satu aliran agama, Kristen, Budha, Hindu, Katolik, Islam semuanya boleh," kata Pak Saji.

Lalu persyaratannya bawa apa saja?

"Persyaratannya bawa bunga, bawa dupa, bawa kemenyan, jika tidak membawa tidak apa-apa, yang penting di dalam kita berdoa."

"Kita memohon menurut keyakinan agamanya masing-masing," tambah Saji.

Pak Suji, Juru Kunci Petilasan Prabu Tawang Alun
Pak Suji, Juru Kunci Petilasan Prabu Tawang Alun (YouTube BAJIDOT VLOG)

Saat menuju lokasi tersebut, terdapat sejumlah pohon yang diselimuti kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih.

Untuk masuk Petilasan Prabu Tawang Alun disebut tak ada pantangannya.

"Yang penting gini, kita masuk tujuannya baik tujuannya benar, tujuannya suci," tambahnya.

"Orang-orang yang datang di situs pertapaan Tawang Alun ini bukan hanya satu daerah."

"Ada orang dari luar daerah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Banyuwangi bahkan Prancis," ungkap Saji.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved