Cerita Horor KKN Desa Penari Viral, Anak Indigo Ungkap Fakta Sebenarnya, Fiktif?
Cerita Horor KKN Desa Penari Viral, Anak Indigo Ungkap Fakta Sebenarnya, Fiktif?
POS-KUPANG.COM - Jagat maya belakangan ini dihebohkan dengan kisah horor KKN Desa Penari yang beredar viral di Twitter.
Bukan kisah horor biasa, cerita KKN Desa Penari begitu menyeramkan hingga membuat siapapun yang membacanya merinding.
Tak heran, serba-serbi tentang kisah KKN Desa Penari lantas menjadi buruan netizen hingga berhasil memuncaki trending topic selama berhari-hari.
Seperti diketahui, kisah KKN di Desa Penari merupakan buah tulisan akun Twitter @SimpleM81378523 atau awam disebut Simpleman.
• Pria SoE Ini Ngaku Kawini Kuntilanak Hingga Punya Anak, Benarkah? Mirip Kisah KKN Horor Desa Penari
• Viral Kisah KKN di Desa Penari, Sebuah Desa di Bondowoso pun Jadi Sorotan, Lihat Penampakannya!
• 10 Fakta Kisah KKN di Desa Penari, Ada 2 Mahasiswa Tewas,Tempat Kejadian Hingga Dibahas Raditya Dika
Kisah KKN Desa Penari mengisahkan tentang sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di tengah hutan.
Kegiatan KKN yang seharusnya menjadi syarat kelulusan para mahasiswa justru membawa mereka ke serangkaian kejadian mistis.
Puncaknya ketika ada 2 orang mahasiswa yang melanggar adat setempat hingga harus meregang nyawa secara tragis.
Saking seramnya, kisah KKN Desa Penari lantas menjadi perbincangan di kalangan netizen.
Sejak dirilis pada 24 Juni 2019 lalu, utas milik Simpleman tersebut telah disukai lebih dari 79 ribu netizen dan dicuit ulang sebanyak 32 ribu kali.
Bak menjadi fenomena nasional, pembahasan kisah KKN Desa Penari merambah ke acara Bisik Bisik Tetangga yang tayang di YouTube MOP Channel pada Senin (2/9/2019).
Acara yang dipandu Gracia Indri serta Ichsan Akbar ini lantas mengundang 2 tamu yang paham tentang dunia supranatural, yakni anak indigo Frislly Herlind serta paranormal Kang Alam.
"Menurut Frislly dan juga Kang Alam, cerita ini beneran ada atau hanya cerita fiktif belaka?" tanya sang host, Ichsan Akbar.
Siapa sangka, gadis cantik yang dikaruniai kemampuan indera keenam ini mengakui kebenaran kisah KKN di Desa Penari.
"Kalo dari apa yang aku lihat sendiri ini pengalaman seperti misalnya aku ngobrol sama kakak. Kak, aku datang ke tempat A terus kejadiannya kayak gini. Dan waktu itu di tahun segini," tutur Frislly Herlind.
Meski begitu, Frislly tak memungkiri kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata ini lantas dibumbui cerita-cerita fiktif agar nuansa horornya semakin terasa.
"Simpleman ini nambahin lagi ngeliat kuntilanaknya pas lagi duduk kah," lanjutnya.
Mengaku sempat berkunjung ke desa tersebut lewat mata batinnya, Frislly Herlind menyebut tempat tersebut begitu terpencil dan jauh dari peradaban.
"Sebenernya namanya bukan Desa Penari ya. Itu memang desa yang terpencil dibanding desa biasanya."
"Di lain sisi, orang di sana percaya banget dengan kepercayaan dari keturunan. Ada beberapa dari mereka yang masih melakukan kebiasaan dari orang terdahulu."
"Nah, ada suatu titik yang dihuni sama siluman. Aku bilang siluman karena dia bisa berubah menjadi apa saja," gadis indigo itu menambahkan.
Rupanya keberadaan siluman yang diungkap Frislly Herlind tersebut diamini oleh Kang Alam.
Lewat lukisannya, paranormal berambut gondrong tersebut mencoba menggambarkan wujud sosok Badarawuhi yang disebut-sebut dalam cerita KKN di Desa Penari.
"Kang, ekpresi muka penari itu walaupun cantik tetapi dingin gitu ya?" selidik Ichsan Akbar sembari memasang ekspresi takut memandang lukisan Kang Alam.
"Itu menandakan dia sudah bukan manusia lagi. Makhluk-makhluk seperti itu tatapannya sangat tajam."
"Tatapan seperti saya dapet juga karena kekecewaan. Kekecewaan kenapa sama manusia kok diungkapnya berlebihan," tandasnya.
(Grid.id/
Pria SoE Ini Ngaku Kawini kuntilanak Hingga Punya Anak, Benarkah?
POS-KUPANG.COM - Pria SoE Ini Ngaku Kawini kuntilanak Hingga Punya Anak, Benarkah? Mirip Kisah KKN Horor Desa Penari.
Pada cerita KKN di Desa Penari ada sosok Bima yang mengawini wanita penari yang ternyata siluman ular. Kali ini, ada pria kawin dengan kuntilanak.
KKN di Desa Penari menceritakan kisah horor 6 mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir kuliah, masih viral di media sosial.
Dalam cerita KKN di Desa Penari, sekelompok mahasiswa bernasib tragis karena harus berurusan dengan makhluk halus.
Kisah 6 orang mahasiswa itu dikenal dengan sebutan KKN Desa Penari, yang ceritanya terungkap dari sebuah thread di Twitter.
Dari 6 orang mahasiswa itu, adalah Bima yang dikisahkan memiliki hubungan dengan makhluk halus.
Nasib Bima berujung tragis karena mengawini sesosok wanita penari yang ternyata bukanlah manusia melainkan siluman ular.
Cerita KKN Desa Penari ini belum dapat dipastikan keasliannya, meskipun sang penulis mengatakan ini adalah kisah nyata.
• Di Balik Kematian Tragis Simon Talan, Cerita Kawini Kuntilanak, Ikhlas Jadi Tumbal Demi Keluarga
• Dihantui Kuntilanak Menyerupai Korban, 5 Tersangka Pembunuh Gadis dalam Karung Ketakutan, Kronologi
Kawin dengan Kuntilanak
Tapi cerita serupa juga terjadi di Desa Toblopo, Kecamatan Amanuban Barat, Soe, NTT.
Seorang pria bernama Simon Talan mengaku telah mengawini sesosok kuntilanak.
Bahkan Simon Talan memiliki 2 orang anak dari perkawinannya dengan kuntilanak.
Pengakuan Simon Talan itu disampaikan oleh putranya sendiri, Oma Talan.
"Selasa malam itu bapa menginap di rumah saya usai keluar dari rumah sakit karena mengalami kejang-kejang usai mabuk berat pada Minggu (25/8/2019) hingga Senin pagi.
Saat berada di rumah saya, bapak mengaku kalau dia sudah kawin dengan kuntilanak dan punya anak. Si kuntilanak ini meminta tumbal dari anggota keluarga kami.
Tetapi bapak menolak dan menjadikan dirinya sebagai tumbal," ungkap Oma kepada pos kupang. com.
Sebelum tiba-tiba menghilang pada Rabu pagi lanjut Oma, pada Selasa malam Simon sudah meminta untuk pulang kembali ke rumahnya di tepi Embung Toblopo.
Simon Talan bahkan sempat merobek-robek sarung bantal dan memaksa untuk pulang.
Karena khawatir melihat sikap sang ayah, Oma memutuskan untuk memanggil pendoa, untuk mendoakan sang ayah.
Usai berdoa, sang pendoa meminta agar Oma dan keluarganya yang lain untuk terus memperhatikan sang ayah.
Karena jika tidak sesuatu yang buruk akan terjadi pada sang ayah.
Akhirnya, Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WITA Oma dan sang suami mengantarkan Simon kembali ke rumahnya.
Setiba di rumah, Simon sempat duduk sebentar di dalam rumah sebelum keluar kembali untuk memanjat pohon kelapa untuk diambil buahnya.
Saat keluar dari rumah, Simon melihat pancing miliknya, bukannya pergi memanjat pohon kelapa, ia justru pergi memancing ikan di Embung.
Simon masih menunjukkan gelagat yang wajar, tapi ternyata hari itu adalah puncak dari perjanjiannya dengan si kuntilanak.
Diduga Simon Talan melakukan aksi bunuh diri di Embung Toblopo.
Simon Talan ditemukan tewas mengambang di Embung Toblopo, Soe, NTT.
Dikatakan Oma, sebelum korban tenggelam di Embung Toblopo pada Rabu (28/8/2019), "Saat bapa duduk pancing di pinggir Embung itu saya juga ada sementara cuci pakaian kotor milik bapa.
Bapa masih tanya saya cuci apa dan saya masih sempat jawab.
Saat saya naik ke rumah untuk siap makan siang, tiba-tiba bapa sudah tidak ada lagi di tepi Embung," tutur Oma.
Oma bersama keluarga sudah sempat berkeliling mencari korban kehutan, kebun dan rumah tetangga namun tidak menemukan keberadaan korban.
Awalnya, Oma dan keluarga tak menduga kalau korban tenggelam di Embung karena korban diketahui pandai berenang.
Namun, saat tas plastik sirih pinang korban terlihat mengapung di atas permukaan Embung, Oma dan keluarga menduga jika korban tenggelam di dalam Embung.
"Kami sudah cari keliling bapa tapi tidak ketemu. Ternyata bapa tenggelam di embung," ceritanya.
Dilansir dari pos kupang.com, proses pencairan korban di Embung Toblopo menarik perhatian masyarakat.
Sekitar 100 orang masyarakat desa Toblopo nampak duduk di tepi Embung untuk menyaksikan proses evakuasi korban.
Begitu jenazah korban terlihat, tangis histeris keluarga korban langsung pecah.
Jenazah korban yang sudah mulai kaku lalu di angkat dari air dan dibawa ke rumah duka.
Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.
Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di samping jenazah sang cucu sesuai permintaan korban sebelum meninggal.
Hal itu dimaksudkan agar keluarga korban bisa sering melihat makamnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kebenaran Kisah KKN di Desa Penari Dipertanyakan Netizen, Anak Indigo: Banyak Banget yang Ditambahin
