Ini Kata Terakhir Siswa SMP yang Tewas di Halaman Rumah, Saat Pisau Menembus Jantungnya sang Ayah

Eko Saputro (15), siswa SMP di Palangkaraya, Kalimantan Tengah menjadi korban tewas setelah pisau menancap di dadanya hingga menembus jantung.

Editor: Ferry Ndoen
Tribun Kalteng.com/Fathurahman
Mardi, ayah pembunuh anak kandung di Palangkaraya diamankan polisi 

POS KUPANG.COM - - Eko Saputro (15), siswa SMP di Palangkaraya, Kalimantan Tengah menjadi korban tewas setelah pisau menancap di dadanya hingga menembus jantung.

Penyebab siswa SMP tewas di halaman rumah ini karena tertusuk pisau pengupas jagung yang dilempar sang ayah, Mardi (45).

Sehingga Eko Saputro (15), siswa SMP tewas di halaman rumah tak lama pascainsiden.

Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube iNews Magazine, Senin (2/9/2019), Mardi yang kini dijadikan tersangka pembunuhan kepada anaknya, mengakui perbuatannya.

Mardi menegaskan bahwa hal ini adalah kekhilafan yang tak disengaja.

Sedangkan ia mengaku emosi lantaran korban berebut makanan ringan dengan adiknya.

Hanya Satu Polisi yang Tersisa, SIMAK Daftar 10 Nama Calon Pimpinan KPK Diserahkan ke Jokowi

Anda Ingin ke Kalabahi menggunakan Kapal Feri, Ini Jadwalnya!

Mardi lalu mengulangi kalimat yang diucapkannya sebelum melempatkan pisau.

"Saya bilang ini 'Ko, Ko, kamu ini sudah besar, kok enggak bisa ngasih adiknya', saya sedang emosi, dan khilaf, saya sambil duduk tak lempar pisaunya," ujar Mardi.

Pisau langsung mengenai dada korban.

Mardi mengungkapkan korban hanya mengaduh sakit di tubuhnya.

"Tahu-tahu 'Aduh, aduh, aduh' langsung tak bopong gitu, tak naikkan ke sepeda motor," paparnya.

Lihat videnya dari menit ke 0.50:

Persebaya Bahas Kuota Pemain Asing, Lizio dan Jalilov Terancam? Proses Naturalisasi Otavio Tak Jelas

Terdepak, CEO Persija Jakarta Melarang Bruno Matos Gabung ke Persebaya Surabaya? Ini Alasannya

Berpeluang Masuk Skuad Utama? Lihat Dua Pemain Muda Persib Bandung Masuk Radar Robert Alberts

Kronologi: Ayah Sempat Berkilah

Sebelumnya, saat polisi meminta keterangan atas meninggalnya korban, Mardi menceritakan kronologi yang berbeda, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (2/9/2019).

Mulanya, setelah mendapat informasi peristiwa, Polres Palangkaraya mendatangi lokasi guna mencari keterangan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved