Yunus Takandewa Jadi Ketua Sementara DPRD NTT
Yunus H. Takandewa ditetapkan sebagai Ketua Sementara DPRD NTT. Sedangkan Ir. H. Mohammad Ansor sebagai Wakil Ketua sementara DPRD NTT.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
"Saya puas karena walau belum berhasil tapi saya urutan kedua perolehan suara setelah pak Mekeng. Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat NTT yang telah mendukung dirinya dan juga 64 anggota lainnya sebagai DPRD periode 2014-2019," katanya.
Dikatakan, setelah usai masa jabatannya, maka selain kembali menjadi rakyat biasa, dirinya akan menggeluti usaha sebagai wiraswasta.h masyarakat
"Saya enjoy saja dan tentu saya juga kembali ke basic saya yaitu swasta di perusahaan. Tentu kita tetap mendukung pemerintahan yang ada," katanya.
Anwar mengatakan, selain di dunia swasta, dirinya juga akan kembali menjajaki sebagai praktisi hukum,karena dirinya pernah menjadi advokat di Jakarta.
"Namanya politisi tidak berkecil dan kita akan melihat perkembangan kedepan seperti ada pilkada dan sebagai. Kita tentu tetap juga sebagai politisi dan pengurus Partai Golkar," ujarnya.
Terkait kesannya selama memimpin DPRD NTT lima tahun, ia mengakui banyak sekali hal yang ditemui, secara internal, yakni semua fungsi dan tugas dapat dijalankan, meski selalu saja ada perbedaan pandangan dan pendapat.
"Itulah lembaga politik , perbedaan pendapat pasti ada,namun semuanya berujung pada sebuah keputusan. Ada sembilan fraksi dengan pandangan masing-masing dan sebagai pimpinan harus cermat dalam melihat pandangan -pandangan itu," katanya.
Sedangkan secara eksternal, lanjut Anwar, memang NTT masih banyak hal, terutama menyangkut posisi NTT yang masih jauh tertinggal dari beberapa daerah lainnya di Indonesia.
"Tapi dibanding dengan saat ini , tentu sudah banyak kemajuan yang dicapai, seperti di bidang infrastruktur dan lainnya. Itu semua juga adalah berkat pengawasan dan dukungan DPRD NTT," ujarnya.
Anwar juga mengakui, beberapa masalah di NTT yang perlu mendapat perhatian dari lembaga DPRD NTT lima tahun kedepan adalah masalah kemiskinan, pengangguran (tenaga kerja), stunting dan lainnya.
"Saya kira itu jadi pekerjaan rumah DPRD NTT periode 2019-2024," katanya.
Dia membeberkan beberapa keberhasilan dan dukungan DPRD NTT selama lima tahun, antara lain merekomendasikan peningkatan status Polda NTT dari tipe B menjadi tipe A.
Sedangkan fungsi anggaran, DPRD NTT menyetujui alokasi anggaran untuk Pemilu dengan angka terbesar sepanjang sejara pemilu di NTT, yakni Rp 480 miliar atau hampir setengah triliun.
DPRD NTT juga lanjutnya ,menyetujui dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat NTT untuk pemekaran enam kabupaten, yakni pemekaran Kabupaten Sikka, Flores Timur, Alor , Sumba Timur, Kabupaten Kupang dan TTS .
"Kita juga dukung dalam alokasi anggaran untuk Pesta Paduan Suara Katolik dan NTT akan menjadi tuan rumah tahun 2020.