News

Sebelum Meninggal Simon Talan Mengaku Menikah dengan Mahkluk Halus, Pengakuan Oma Bikin Merinding

Dugaan korban tenggelam di Embung Toblopo diketahui setelah tas sirih pinang korban ditemukan mengapung di atas embung.

Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
POS KUPANG/DION KOTA
Nampak proses evakuasi jenazah Simon Talan yang tewas tenggelam di Embung Toblopo 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota

POS KUPANG, COM, SOE - Warga Desa Toblopo, Kecamatan Amanuban Barat-TTS, Simon Talan (50), yang menghilang sejak Rabu (28/8/2019) siang, ditemukan mengapung di Embung Toblopo, Jumat (30/8/2019), sekitar pukul 11.00 Wita, dalam kondisi tak bernyawa.

Rabu siang Simon pergi memancing di Embung Toblopo, berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya. Diduga, korban tenggelam saat memancing.

Anak mantu korban, Weren Talang, mengatakan, pada Rabu (28/8/2019), sekitar pukul 12.00 Wita, dia melihat korban keluar dari rumah menuju embung. Korban diduga hendak memancing, namun hingga malam hari, korban tak kunjung pulang.

Setelah beberapa hari korban tak kunjung pulang, keluarga pun melapor ke polisi. Dugaan korban tenggelam di Embung Toblopo diketahui setelah tas sirih pinang korban ditemukan mengapung di atas embung.

"Bapak keluar rumah dari Rabu siang tapi tidak kembali-kembali. Kita sudah cari ke rumah keluarga, tetapi bapak tidak ada. Saat kami cari di embung, kami lihat tas sirih pinang bapak mengapung di permukaan embung," tutur Weren.

Kapospol Neonmat, Aiptu Muhamad Pinus, mengatakan, pada Jumat (30/8/2019) pagi, masyarakat mencoba mengeringkan embung menggunakan mesin pompa untuk mencari korban tetapi karena mesin pompa berukuran kecil butuh waktu lama hingga embung mengering. Namun sekitar pukul 11.00 Wita jenazah korban naik sendiri ke atas permukaan air.

"Kita sementara memompa air embung untuk keluar, tiba-tiba jenazah korban naik sendiri ke atas permukaan dan langsung kita evaluasi ke rumah korban," ujar Muhamad.

Pantauan Pos Kupang, proses pencairan korban di Embung Toblopo menarik perhatian masyarakat. Sekitar 100 warga Desa Toblopo tampak duduk di tepi embung menyaksikan proses evakuasi.

Begitu jenazah korban terlihat, tangis histeris keluarga korban pecah. Jenazah korban yang sudah mulai kaku diangkat dari air dan dibawa ke rumah duka.

Keluarga menolak jenazah korban diautopsi. Mereka menerima kematian korban sebagai musibah.

Pengakuan mengejutkan disampaikan Oma Talan, anak pertama Simon Talan, yang ditemukan tewas tenggelam di Embung Toblopo, Jumat (30/8/2019) pagi.

Sebelum korban tenggelam, kata Oma Talan, pada Selasa (27/8/2019) malam, korban bercerita jika dirinya telah nikah dengan kuntilanak (makhluk halus berwujud perempuan, Red) dan memiliki dua anak, satu laki-laki, satu perempuan.

Kepada korban, sang kuntilanak meminta tumbal dari anggota keluarganya. Karena tak ingin ada keluarganya yang menjadi tumbal, korban memutuskan menjadikan dirinya sendiri sebagai tumbal.

"Selasa malam itu bapak menginap di rumah saya seusai keluar dari rumah sakit karena mengalami kejang-kejang Minggu (25/8/2019) hingga Senin (26/8/2019) pagi. Saat berada di rumah saya, bapak mengaku kalau dia sudah kawin dengan kuntilanak dan punya anak. Si kuntilanak ini meminta tumbal dari anggota keluarga kami. Tetapi bapak menolak dan menjadikan dirinya sebagai tumbal," kisah Oma.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved