MENEGANGKAN! Paus Fransiskus Terlambat 25 Menit Sebelum Umumkan Kardinal, Ini yang Terjadi di Lift

Di balik pengangkatan Mgr. Ignatius Suharyo menjadi Kardinal untuk Indonesia oleh Paus Fransiskus ternyata ada cerita menegangkan.

Editor: Agustinus Sape
TIZIANA FABI / AFP
Paus Fransiskus menyapa umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan dari jendela Istana Kepausan. 
MENGKHAWATIRKAN Paus Fransiskus Terlambat 25 Menit Sebelum Umumkan Kardinal Ini yang Terjadi di Lift

POS-KUPANG.COM, VATICAN CITY - Di balik pengangkatan Mgr. Ignatius Suharyo menjadi Kardinal untuk Indonesia oleh Paus Fransiskus ternyata ada cerita menegangkan. 

Melansir Kompas.com, Paus Fransiskus sempat terlambat menghadiri Doa Angelus di Vatikan, Minggu (1/9/2019). Paus asal Argentina itu pun mengaku dirinya sempat terjebak di dalam lift selama 25 menit.

Paus Fransiskus meminta maaf atas keterlambatannya dan menceritakan bagaimana dirinya sampai harus diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran untuk dapat keluar dari lift.

"Saya meminta maaf karena datang terlambat," ujar Paus berusia 82 tahun itu sembari tersenyum ke arah kerumunan orang yang sabar menunggunya.

"Saya terjebak dalam lift selama 25 menit. Ada pemadaman listrik dan lift berhenti, tetapi kemudian petugas pemadam kebakaran datang," lanjut Paus.

"Mari kita beri tepuk tangan untuk para petugas pemadam kebakaran," kata Paus Fransiskus diikuti sorak sorai dan tepuk tangan dari kerumunan di Lapangan Santo Petrus.

Meski baru saja mengalami kejadian tak menyenangkan, Paus Fransiskus tampak tidak terganggu, bahkan sedikit tertawa ketika dia menceritakan apa yang baru saja dialaminya.

Jaringan televisi Italia yang menyiarkan secara langsung Doa Angelus dari Vatikan, sempat dilanda kekhawatiran karena penundaan selama tujuh menit yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Semula dikhawatirkan Paus Fransiskus mungkin mengalami gangguan kesehatan, karena seperti diketahui, dia telah kehilangan sebagian fungsi paru-parunya saat muda. Paus Fransiskus pun kerap menunjukkan ekspresi menahan sakit yang dialaminya.

"Ada saat di mana rasa khawatir muncul akan apa yang mungkin terjadi padanya," kata Vania De Luca, seorang pakar Vatikan kepada Rai News.

Paus Fransiskus saat menghadiri Doa Angelus di Vatikan, Minggu (1/9/2019).
Paus Fransiskus saat menghadiri Doa Angelus di Vatikan, Minggu (1/9/2019). (AFP/TIZIANA FABI)

Selain kisahnya terjebak di dalam lift, Paus Fransiskus juga memberi kejutan lainnya, dengan mengumumkan penunjukan 13 kardinal baru.

Paus Fransiskus mengangkat 13 "Pangeran Gereja Katolik" yang akan dilantik pada awal bulan Oktober mendatang.

Salah satu dari 13 kardinal baru itu adalah Uskup Agung asal Jakarta, Indonesia, Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

Uskup Ignatius Suharyo menjadi kardinal ketiga yang pernah dimiliki Indonesia.

Kardinal pertama asal Indonesia adalah Justinus Darmojuwono, yang dilantik pada 1967 di sela pengabdiannya sebagai Uskup Agung Semarang periode 1963 sampai 1981.

Sementara yang kedua adalah Julius Darmaatmadja, yang ditunjuk sebagai kardinal pada 1994 dan merupakan pendahulu Mgr Ignatius Suharyo.

Sepuluh dari para kardinal baru yang ditunjuk Paus Fransiskus itu masih berusia di bawah 80 tahun, yang berarti akan memenuhi syarat untuk dipilih menjadi penerusnya sebagai Paus.

Selain dari Indonesia, Paus Fransiskus juga menunjuk kardinal dari Kuba, Kongo, hingga Guatemala. Hal itu terbilang mengejutkan karena mereka berasal dari negara berkembang.

Paus Fransiskus Angkat Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Jadi Kardinal untuk Indonesia

Inilah Profil 13 Kardinal yang Diumumkan Paus Fransiskus , Salah Satunya Kardinal di Indonesia

TERUNGKAP Setelah 20 Tahun Referendum, Australia Tadinya Ingin Timor Leste Tetap Jadi Bagian NKRI

Para ahli Vatikan melihat Paus Fransiskus sedang membangun kardinal yang tidak didominasi Eropa. Hal itu diyakini menunjukkan perhatian khusus Paus Fransiskus untuk membangun jembatan dengan agama lain dan mendukung masalah migran.

Ajakan Paus Fransiskus 

Saat Doa Angelus di Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus “mengundang kita untuk kemurahan hati tanpa pamrih, untuk membuka jalan bagi sukacita yang jauh lebih besar: menjadi bagian dari kasih Allah sendiri.”

Sebelum pembacaan Doa Maria, Paus Fransiskus mengingat Injil hari Minggu di mana Yesus mengambil bagian dalam perjamuan di rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi, dan mengamati bagaimana para tamu berlari untuk mendapatkan tempat teratas.

Melansir Vaticannews.va, Paus Fransiskus berkomentar bahwa "ini adalah sikap yang agak meluas, bahkan hari ini, dan tidak hanya ketika kita diundang untuk makan." "Kami juga mencari tempat pertama untuk menegaskan dugaan superioritas atas orang lain", katanya.

Pada kenyataannya, Paus Fransiskus menjelaskan, "perlombaan ke tempat pertama ini menyakiti komunitas, baik sipil maupun gerejawi, karena merusak persaudaraan."

Perumpamaan

Menghadapi pemandangan itu, kata Paus, "Yesus menceritakan dua perumpamaan singkat, yang melaluinya ia menunjukkan dua sikap yang mendasar bagi kehidupan kita: kerendahan hati dan kemurahan hati yang tanpa pamrih."

Perumpamaan pertama, kata Paus Fransiskus, "ditujukan kepada orang yang diundang ke perjamuan, dan Yesus mendesaknya untuk tidak mengambil tempat yang lebih tinggi," karena, seseorang yang lebih terhormat mungkin telah diundang ".

Sebaliknya, Yesus mengundang orang untuk mengambil tempat terendah, sehingga ketika tuan rumah datang, dia akan berkata, 'Teman, naiklah ke tempat yang lebih baik.'

Yesus, kata Paus Fransiskus, mengajarkan kita cara kerendahan hati, “karena itu adalah yang paling otentik satu, yang juga memungkinkan kita memiliki hubungan otentik. ”

Dalam perumpamaan kedua, Paus Fransiskus menceritakan bagaimana Yesus, berbicara kepada tuan rumah perjamuan, mengatakan kepadanya untuk mengundang "orang miskin, yang lumpuh, lumpuh, orang buta."

Yesus menentang arus

Di sini juga, dijelaskan Paus Fransiskus, "Yesus benar-benar menentang arus, memanifestasikan seperti biasa logika Allah Bapa."

Yesus, menurut Paus Fransiskus, "mengundang kita untuk kemurahan hati tanpa pamrih, untuk membuka jalan bagi sukacita yang lebih besar: yang menjadi bagian dari kasih Allah sendiri."

Berita ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved