Breaking News

Israel Vs Hizbullah Siap Berperang, Saling Tembakan Rudal di Apakah Negeri Ziaonis Akan Takluk?

Israel Vs Hizbullah Siap Berperang, Saling Tembakan Rudal di Apakah Negeri Ziaonis Akan Takluk?

Editor: Alfred Dama
Tribunnews.com
Israel Vs Hizbullah Siap Berperang, Saling Tembakan Rudal di Apakah Negeri Ziaonis Akan Takluk? 

Peperangan dahsyat antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah sebenarnya tidak terjadi begitu saja karena memiliki latar belakang sejarah tersendiri.

Pada akhir 1989 perang saudara yang berkecamuk selama 15 tahun di Lebanon berhenti atas jasa mediasi pihak Arab Saudi dan AS.

Pihak-pihak yang bertikai pun sepakat untuk menandatangani surat perjanjian damai yang kemudian disahkan kembali pada tahun 1991.

Istimewa
 Milisi Hizbullah Lebanon. Kelompok ini disebut sebagai milisi terkuat di dunia. Kemampuan dan peralatan militernya jauh lebih kuat dibandingkan Angkatan Bersenjata Lebanon

Suriah yang ikut berperan besar dalam proses perjanjian itu selanjutnya mendapat tugas untuk mengawal poroses perdamaian.

Tugas utama pasukan Suriah adalah melucuti senjata sejumlah milisi yang semula bertikai seperti milisi Phalangis, Druze, Al-Amal, dan lainnya.

Tapi secara diam-diam pasukan perdamaian Suriah menerapkan taktik akal bulus dengan tidak melucuti persenjataan kelompok Hizbullah yang berada di Lebanon Selatan.

Alasannya, kelompok Hizbullah ini tidak terbukti terlibat dalam perang saudara Lebanon dan lebih mengutamakan penggunaan senjatanya untuk memerangi pasukan Israel yang masih menduduki sejumlah wilayah di Lebanon.

Israel pun menjadi sangat kecewa atas sikap pasukan perdamaian Suriah yang sangat merugikan pihaknya itu.

Tanpa berpikir panjang pasukan Israel pun kemudian melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon Selatan dengan tujuan menghancurkan kekuatan Hizbullah dan menarik simpati rakyat Lebanon.

Namun serangan Israel ke Lebanon justu menimbulkan kehancuran dan membuat marah rakyat Lebanon yang kemudian malah mendukung Hizbullah.

Roket-roket Hizbullah pun makin banyak menghujani wilayah Isarel sehingga membuat pemerintah Isarel frustasi.

Pada bulan Juli-Agustus 2006 pasukan Israel kembali melancarkan serangan besar terhadap Hizbullah, suatu strategi tempur yang menandakan pasukan Israel tidak belajar dari pengalaman sebelumnya.

Pemerintah Israel makin tidak mendapat simpati, dan pejuang Hizbullah yang saat itu dalam kondisi lebih siap benar-benar berhasil menunjukkan taringnya.

Di sisi lain operasi intelijen yang dilancarkan para pejuang Hizbullah juga berlangsung efektif.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved