10 Fakta Kisah KKN di Desa Penari, Ada 2 Mahasiswa Tewas,Tempat Kejadian Hingga Dibahas Raditya Dika

Kisah horor mahasiswa KKN di Desa Penari beredar di media sosial Twitter. Sontak saja, kisah itu menghebohkan publik.

Editor: Adiana Ahmad
Twitter/Simple Man
Fakta Sesungguhnya Cerita Nyata KKN Desa Penari, 2 Mahasiswa Tewas dan Jadi Bahasan Raditya Dika 

Akhir cerita dari KKN di Desa Penari memberikan pesan moral kepada masyarakat untuk harus menjaga tata krama di mana pun berada serta untuk saling menghargai dan menjaga satu sama lain.

10. Dibahas Raditya Dika

Cerita 'KKN di Desa Penari' juga ikut dibahas oleh YouTuber Raditya Dika. Bahkan tayangan tersebut sudah ditonton oleh lebih dari 2 juta orang. 

Analisa Netter

Tiga hutan yang berada di Jawa Timur ini disebut-sebut merupakan lokasi paling identik setting cerita Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari yang tengah viral di media sosial (medsos) utamanya Twitter. 

Tiga hutan yang terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso daerah paling timur Pulau Jawa ini memang terkenal seram dan angker.

Dimanakah lokasi hutan yang identik dengan cerita KKN di Desa Penari itu? 

BREAKING NEWS:Gempa Bumi Berkekuatan 4.1 SR Guncang Wilayah Timur Laut Ruteng, Manggarai

Teka-teki dimana lokasi cerita horor KKN di Desa Penari yang tengah viral di media sosial jadi perbincangan hangat netizen.

Cerita horor KKN di Desa Penari viral setelah dibagikan oleh akun Twitter @SimpleM81378523 secara berseri.

Pengguna akun Twitter bernama SimpleMan itu menulis cuitan cerita berseri sejak 24 Juni-27 Juli 2019.

Akun tersebut menjelaskan kejadian yang dituliskannya berdasarkan kisah nyata mahasiswa KKN di sebuah desa terpencil yang disebutnya Desa Penari.

Penulis menyebutkan meski berdasarkan kisah nyata namun ia tak mau menyebut lokasi dimana kejadian tersebut.

Begitu juga nama-nama mahasiswa KKN yang disamarkannya.

Diceritakan ada 6 mahasiswa yang berasal dari sebuah perguruan tinggi di Kota S melakukan KKN di sebuah daerah terpencil yang berada di kawasan timur Provinsi Jawa Timur di akhir tahun 2009.

Dialog dalam cerita tersebut yakni Bahasa Jawa selain itu penulis juga menyertakan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved