Gelar KKBM di Batas RI-RDTL, Politani Kupang Kembangkan Pertanian Berbasis Kearifan lokal
Gelar KKBM di Batas RI-RDTL, Politani Kupang Kembangkan pertanian Berbasis Kearifan lokal
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Diakuinya, respon Pemerintah Kabupaten TTU sangat baik karena bukan hanya hadir akan tetapi memberikan bantuan moril dan materil.
"Ada bantuan secara moril dan bantuan materi seperti perlengkapan untuk mendukung kegiatan kami. Pemkab TTU juga menggerakkan Dinas Peternakan Kabupaten TTU dengan menghadirkan tenaga teknis untuk memberikan tenaganya untuk vaksinasi di lima desa kecamatan Insana Utara. Jadi kami juga bersama pihak dinas dan siswa SMK Perikanan Wini melakukan vaksinasi pada ternak babi, kambing dan sapi selama 3 hari," jelasnya.
Melalui kegiatan ini, ujar Yohanes, diharapkan komunikasi baik pihak kampus dengan pemerintah desa dapat terbangun dengan baik.
Selain itu, Politani Kupang sebagai perguruan tinggi di Kota Kupang semakin dikenal masyarakat luas.
Kepada masyarakat, rangkaian kegiatan dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian sebab, lanjut Yohanes, Desa Hamusu Wini merupakan pintu masuk negara tetangga yakni RDTL.
"Sehingga kami kami kembangkan dan dapat masyarakat dapat menangkap peluang di desa mereka sendiri," ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Sekertaris KKBM Politani 2019, Yuliance Rina Halundaka mengatakan, melalui kegiatan tersebut, masyarakat mendapatkan edukasi pertanian.
Sebab, masyarakat Desa Hamusu Wini mayoritas menggantungkan hidup pada sektor agraris.
"jika dilihat, latar belakang pendidikan mereka juga kurang, sehingga melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu SDM masyarakat," ungkapnya.
Koordinator KKBM Politani Kupang, Dr. Melkianus D. S. Randu, S.Pt., M.Si mengatakan, selama berkegiatan, wajah Desa Hamusu Wini berubah.
Hal ini dapat dilihat dari hutan di Kampung Manufunu dan pantai Wini mendapat banyak kunjungan usai dilakukan revitalisasi dan pembersihan oleh mahasiswa dan masyarakat.
"Sekarang sudah ada banyak yang foto-foto baik di hutan maupun pantai Wini," jelasnya.
Menurutnya, respon masyarakat sangat baik selama dua minggu kegiatan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat yang juga terlibat dalam kegiatan.
"Antusiasme mereka tinggi. Hanya kami dibatasi waktu. Kalau kunjungan ke sana dari berbagai kampus sangat banyak. Tapi kami berbeda karena kami langsung turun ke lapangan, bahkan mereka minta tahun berikutnya kembali lagi ke tempat itu," paparnya.
Pihaknya berharap, pihak kampus perlu ada kemitraan dan kerja sama dengan Pemerintah Desa sehingga apa yang dilakukan dapat berkelanjutan
"Kalau kita bermitra dengan desa, maka akan ada banyak hal yang bisa dilakukan perguruan tinggi kepada masyarakat," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)