Para Tamu Dijamu di Bukit Cinta Lembata
Sejumlah tamu dan undangan kepala daerah di NTT sudah tiba Lembata untuk menghadiri acara penutupan Festival 3 Gunung Lembata.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Sejumlah tamu dan undangan kepala daerah di NTT sudah tiba Lembata untuk menghadiri acara penutupan Festival 3 Gunung Lembata.
Selain Dirjen PDT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Samsul Widodo, sudah hadir juga Dandim Kabupaten Flotim, Letkol Inf. Komang Agus, Wakil Bupati Manggarai Timur, Jaghur Stefanus dan Wakil Bupati Manggarai, Viktor Madur.
Para tamu dan undangan khusus ini dijamu langsung oleh Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday di pelataran sunset di lokasi wisata Bukit Cinta Lembata, Jumat (30/8/2019).
• Dua Hari Operasi Patuh Turangga di Kupang, Polisi Jaring Lebih Dari 100 Kendaraan
Sebelum welcome dinner, mereka menyaksikan langsung pesona matahari terbenam (sunset) dan atraksi terjun payung dari puncak bukit.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, Samsul Widodo akan berkunjung ke Kecamatan Wulandoni untuk melihat langsung pasar barter yang ada di sana.
Kolaborasi Model Kupang dan Lembata
Panitia Festival 3 Gunung juga menggelar Lomba Fashion Show ketegori anak dan remaja. Para model yang jadi juara dalam lomba ini akan tampil pada acara penutupan festival berkolaborasi dengan 5 orang model dari Timor Creative People (TCP) Kota Kupang.
• Unimor Gelar Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2019
Desainer TCP, Erwin Yuan yang juga jadi juri lomba Fashion, mengatakan para model remaja dari Kota Kupang ini juga akan mengenakan busana tenun Lembata. Dia sendiri sudah menyiapkan 10 pakaian desainnya sendiri. Enam baju perempuan dan empat baju pria.
Sebagai koordinator Timor Creative People, dia dan para model akan mempromosikan tenun NTT pada acara ini sekaligus memberi warna tersendiri bagi dunia fashion di Lembata.
Konsep untuk acara besok adalah Asimetris Nyentrik dimana busana yang dikenakan para model bernuansa tahun 1980-an, atau era anak muda mulai mengekspresikan diri.
"Saya akan memadupadankan warna jadi bentuk nyentrik, nyeleneh seperti itu," kata Perancang Padu Padan Tenun ini.
"Saya sangat antusias. Bagus Festival 3 Gunung ini. Tapi usul saya selanjutnya lebih dimantapkan lagi. Lebih gebyar lagi." (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)