Miss Grand Indonesia 2019
Keseharian Sarlin Jones Saat Sekolah Menurut Guru SMAN 3 Kota Kupang
Sejumlah guru di SMAN 3 Kota Kupang mengungkapkan keseharian Miss Grand Indonesia 2019, Sarlin Jones
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sejumlah guru di SMAN 3 Kota Kupang mengungkapkan keseharian Miss Grand Indonesia 2019, Sarlin Jones, Jumat (30/8/2019).
Sarlin Jones merupakan siswi di sekolah tersebut dan menamatkan pendidikan pada 2018 lalu.
Mantan wali kelas Sarlin Jones, Hildegunda Rony mengaku dirinya merupakan walikelas Sarlin Jones saat duduk di bangku kelas XII IPA 11.
Dikatakannya, Sarlin dikenal sebagai siswi yang memiliki kepribadian yang baik, ramah dan tenang saat berada di kelas.
• Dishub NTT Jajaki Penerbangan Pesawat AirAsia Masuk Kupang
"Dia juga merupakan anak yang rajin ke sekolah, ia tidak ke sekolah kalau lagi sakit. Kalaupun sakit, bapaknya akan menghubungi kami dan memberitahukan," kata guru yang akrab disapa Efi ini.
Selama di kelas, Sarlin merupakan siswi yang mengikuti pelajaran dengan baik.
"Untuk prestasi akademik, dia biasa-biasa saja. Tidak menonjol," paparnya.
Sarlin juga merupakan satu siswi di sekolah tersebut yang berparas ayu dan sangat feminim. Ia dikenal dengan penampilan sederhana.
• Napan dan Oepoli Layak Dapat DAK Afirmasi
Sebagai wali kelas, dirinya mengaku bangga atas pencapaian dan prestasi Sarlin yang membawa nama NTT dengan menjadi Miss Grand Indonesia.
"Kami sebagai guru juga bangga atas prestasi yang diraih Sarlin. Mudah-mudahan dia membawa nama Indonesia untuk ajang tingkat internasional," katanya.
Sarlin menghabiskan waktunya selama 3 tahun di sekolah tersebut dan aktif dalam drumband SMAN 3 Kota Kupang.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler itu, Sarlin dipercaya sebagai Cheers leader.
"Anaknya pendiam, dia lain dari teman-temannya yang dikenal cerewet," kata Rudy Helianak selaku pembina drumband SMAN 3 Kota Kupang.
Rudy menjelaskan, Sarlin bersama Drumband sekolah pada 2016 lalu pernah mendapat juara 3 dalam lomba drumband dalam rangka HUT RI.
"Waktu itu, lomba diikuti peserta dari sekolah seluruh NTT," katanya.