Dibawa Setan? Anda Sering Alami 'Ketindihan' Saat Tidur? Begini Penjelasan Medisnya

Pernahkah anda sulit bangun dari tidur seperti tertindih? Masyarakat pada umumnya sering menyebut kejadian tersebut sebagai ketindihan.

Editor: Ferry Ndoen
ilustrasi/grid.id
Tidur 

POS KUPANG.COM- Pernahkah anda sulit bangun dari tidur seperti tertindih? Masyarakat pada umumnya sering menyebut kejadian tersebut sebagai ketindihan.

Banyak juga yang menyebutnya dengan Ereup-ereup.

Fenomena ketindihan sering dikaitkan dengan hal-hal mitos.

Banyak orang yang menganggap ketika seseorang tidak bisa bangun dari tidur itu karena ditindih oleh hantu atau mahluk gaib.

Nah, ternyata fenomena ketindihan ini ada penjelasannya secara medis.

Lihat, Jendela Bursa Transfer Pemain Liga 1 2019 ,Persib Bandung, Arema FC, Persebaya & PSS Sleman

Dilansir tribuncirebon.com dari alodokter.com, ketindihan secara medis disebut dengan sleep paralysis, adalah peristiwa ini biasanya ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara atau bergerak saat terbangun dari tidur atau ketika akan tidur, berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Berikut ini penyebab ketindihan :

Dipicu Kelumpuhan Otot
Otot menjadi tidak aktif saat tidur, merupakan hal yang normal. Pada waktu ketindihan terjadi, ketidakaktifan otot berlanjut untuk beberapa saat dari masa tidur ke masa sadar.

Saat mengalami ketindihan, ada kemungkinan juga mengakibatkan seseorang merasa sulit bernapas.

Selain itu, tidak jarang ada yang merasakan sensasi lain, misalnya merasa ada sosok lain bersamanya. Ini merupakan jenis halusinasi yang umum terjadi.

Jenis Sleep Paralysis 

Ada dua jenis Sleep Paralysis yaitu :

Hypnagogic Sleep Paralysis
Kelumpuhan atau Paralysis jenis ini terjadi sebelum seseorang tertidur sepenuhnya. Umumnya ketika menjelang tidur, tubuh akan terasa makin rileks dan perlahan-lahan kehilangan kesadaran.

Bagi seseorang yang mengalami hypnagogic sleep paralysis, dirinya tetap tersadar, tapi dia tidak dapat berbicara atau menggerakkan tubuh.

Strategi Pelatih Maung Bandung Waspadai Agresivitas Super Elja Bentrok Persib Bandung Vs PSS Sleman

Pemain Anyar ini Merapat ke Persija Jakarta, Instagram Rafael de Vicente Diserbu The Jak Mania

Hypnopompic Sleep Paralysis.
Kelumpuhan semacam ini berlangsung ketika seseorang tersadar pada akhir masa tidur. Umumnya, masa tidur terbagi menjadi dua, yaitu NREM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved