Dokter Elisabeth Sarankan Mahasiswa FKIP Unika Santu Paulus Ruteng Jangan Coba Barang Ini

Dokter Elisabeth E Ndori Sarankan Mahasiswa FKIP Unika Santu Paulus Ruteng Jangan Coba Barang Ini

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Foto Dok Panitia
Mahasiswa baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng yang mengikuti PKKMB, Rabu (28/8/2019) pagi serius menyimak materi penyuluhan pola hidup sehat dan bebas narkoba serta HIV/AIDS yang disampaikan dokter Elisabeth E Ndori. 

Dokter Elisabeth E Ndori Sarankan Mahasiswa FKIP Unika Santu Paulus Ruteng Jangan Coba Barang Ini

POS-KUPANG.COM | RUTENG - Mahasiswa baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng yang mengikuti PKKMB, Rabu (28/8/2019) pagi serius menyimak materi penyuluhan pola hidup sehat dan bebas narkoba serta HIV/AIDS yang disampaikan dokter Elisabeth E Ndori.

Dalam paparan materinya, Elisabeth menjelaskan, narkotika merupakan zat atau obat dari tanaman dan/atau bukan tanaman, baik sistensis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Akibat Stok BBM Menipis, Antrean Kendaraan Memadati SPBU Sumba Barat dan Sumba Barat Daya

"Narkoba sebenarnya merupakan singkatan dari narkotika dan obatan-obatan berbahaya," kata Elisabeth.

Ia mengungkapkan, istilah lain yang diperkenalkan Kementerian Kesehatan RI ialah Napza atau singkatan dari narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif.

Ia mengingatkan ketika orang mengonsumsi zat-zat tersebut maka sistem syarat pusat akan terganggu atau tidak normal bekerja.

BREAKING NEWS: Polisi Serahkan Tersangka Kades Sungkaen ke Kejari TTU

"Janganlah sekali-kali mencoba narkoba," tegas Elisabeth.

Lebih lanjut, Elisabeth memaparkan, jenis-jenis narkoba antara lain narkoba alami, narkoba semisintesis dan narkoba sintesis.

Sementara itu, jenis alkohol (sering disingkat minol) adalah minuman yang mengandung etanol. Ada pun etanol adalah bahan proaktif yang dapat menurunkan kesadaran.

Di hadapan 600-an mahasiswa baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng, Elisabeth menjelaskan, psikotropika merupakan zat atau obat yang berkhaziat memengaruhi susunan syarat pusat sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku seperti sedatin (Pil KB), Rohypnol, Magadon, Valium, Ekstase, Shabu dan lain-lain.

"Mahasiswa harus bebas narkoba karena efek dari penyalahgunaan narkoba ialah mengantuk sampai tidur, menimbulkan perasaaan nyaman dan tenang, memengaruhi koordinasi gerakan syarat, konsentrasi terganggu, dan beberapa jenis narkoba dapat menyebabkan halusinasi," urainya.
Adapun hal-hal yang bisa ditempuh untuk menghindari penyalahgunaan Napza, papar Elisaebeth, yakni jangan pernah mencoba-coba yakinkan diri anda bahwa anda tidak membutuhkan Napza, batasi pergaulan intensif dengan orang telah terkena Narkoba, serta hindari ketergantungan dengan zat-zat berbahaya.

Elisabeth pada kesempatan itu memaparkan penyalahgunaan narkoba dapat bersiko sangat tinggi untuk tertular HIV/AIDS.

Selain itu, perilaku seks bebas secara dapat menyebabkan HIV/AIDS.

Elisabeth menyampaikan beberapa ciri orang yang telah terkena HIV/AIDS, antara lain, jika diajak bicara jarang kontak mata, mulai melalaikan tanggung jawabnya, keras kepala atau sulit dinasehati sering pergi ke diskotik, dll.

Dampak penggunaan narkoba bagi pengguna, antara lain, merusak hubungan keluarga, menurunnya kemampuan belajar, kesulitan membedakan hal yang baik dan yang buruk, merosotnya produktivitas kerja, timbulnya gangguan kesehatan, dan meningkatnya kekerasan.

"Saya sungguh mengharapkan bahwa mahasiwa Unika Santu Paulus Ruteng harus memerangi narkoba dan menghindari seks bebas. Janganlah pernah mencoba-coba narkoba dan perilaku seks bebas," harap Elisabeth. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved