Breaking News

Misa Awali PKKMB Mahasiswa Baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng

-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng mengawali kegiatan TA 2019/2020 dengan melaks

Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Foto Unika Stu.Paulus Ruteng/Dok
PENGENALAN-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng mengawali kegiatan TA 2019/2020 dengan melaksanakan program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan misa. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG-COM-RUTENG-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng mengawali kegiatan TA 2019/2020 dengan melaksanakan program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

Sebagaimana dijadwalkan panitia, program PKKMB ini berlangsung mulai Senin (26/8/2019) hingga Kamis (29/8/2019).

Program PKKMB FKIP Unika Santu Paulus Ruteng ini mengusung tema “Membentuk Mahasiswa yang Berkarakter Unggul pada Era Revolusi Industri 4.0”.

Simak YUK, Harapan terkait Kedatangan Penjaga Gawang Baru Persib Bandung Dhika Bayangkara

Program PKKMB pada Senin (26/8/2019) diawali dengan ekaristi konselebrasi dengan selebran utama Pastor Ledobaldus Roling Mujur, S.Fil., M.M dan Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng.

Hadir sebagai konselebran ialah para pastor yang selama ini mengabdi sebagai dosen pada Unika Santu Paulus Ruteng, yakni Pastor Dr. Inosensius Sutam, Pastor Dr. Maksimus Regus, M.Si., Pastor Bonefasius Rampung, S. Fil., M. Pd., dan Pastor Emilianus Jehadus, S.S, M. Pd.

Dalam kotbahnya, Pastor Roling Mujur menyatakan bahwa pada zaman ini dibutuhkan kesadaran akan nilai-nilai kristiani sejati. Nilai-nilai kristiani mesti diintegrasikan di dalam seluruh proses pendidikan, terutama pada era persaingan global, hal mana dibutuhkan keterampilan untuk masuk pada dunia kerja yang menuntut penguasaan terhadap teknologi.
Sementara itu, dalam sambutan saat membuka program PKKMB secara resmi, Pastor Dr. Maksimus Regus, M.Si, Dekan FKIP Unika Santu Paulus sekaligus Ketua Panitia Pelaksana PKKMB menyuarakan beberapa hal penting.

Menurut Pastor Maks, PKKMB FKIP Unika Santu Paulus Ruteng merupakan bagian dari proses awal pengenalan mahasiswa baru tentang universitas, terutama warna kehidupan akademik yang perlu dijalankan dalam spirit iman Katolik yang tangguh dan inklusif.

Melalui PKKMB mahasiswa baru diajak untuk memahami pendidikan sebagai medium utama dalam mewujudkan pesan keberlanjutan akan kehidupan yang didasarkan pada nilai-nilai keterbukaan, persaudaraan, kebersamaan dan toleransi.

“PKKMB merupakan entry point bagi mahasiswa baru untuk mulai melakukan pembelajaran dan pembangunan karakter unggul dengan aspek inovasi dan kreativitas sebagai target utama. Melalui PKKMB, mahasiswa baru diajak untuk terlibat dalam proses pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur menuju Indonesia baru,” urai Pastor Maks.

Kegiaan PKKMB FKIP Unika Santu Paulus Ruteng TA 2019/2020 diikuti oleh 687 mahasiswa (677 adalah mahasiswa baru dan 10 mahasiswa di antaranya adalah mahasiswa lama yang pada tahun lalu belum mengikuti program PKKMB).

Para mahasiswa baru peserta PKKMB ini tersebar di enam Program Studi (Prodi) di bawah FKIP Unika Santu Paulus Ruteng dengan rincian Prodi Pendidikan Teologi sebanyak 18 mahasiswa, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 99 mahasiswa, Prodi Pendidikan Matematika 63 mahasiswa, Prodi PGSD 196 mahasiswa, Prodi PG-PAUD 160 mahasiswa, dan Prodi PBSI 141 mahasiswa.

Dalam kegiatan PKKMB ini, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Pastor Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A, memaparkan sejarah Unika Santu Paulus Ruteng. Pada kesempatan ini beliau memaparkan sejarah perkembangan Unika Santu Paulus Ruteng semenjak didirikan Kursus Pendidikan Kateketik (KPK) pada 1959 hingga pada 2019 menjadi Unika Santu Paulus Ruteng.

Pastor John, sapaan akrab Rektor Unika Santu Paulus, menguraikan bahwa Unika Santu Paulus Ruteng bermula dari lembaga Kursus Pendidikan Kateketik (KPK) yang dirikan pada 1959. Dua misionaris SVD yang andil dalam pendirian KPK ialah Mgr. W van Bekkum, SVD dan Pater Y. van Roosmalen, SVD. Pastor John memaparkan bahwa pada periode ini, KPK menghasilkan banyak tenaga guru dan aktivis anti PKI.

Pada periode kedua, status KPK ditingkatkan menjadi Akademi Pendidikan Kateketik (APK) tahun 1968. Romo John menyampaikan bahwa pada periode ini APK menghasilkan banyak tokoh yang berkecimpung di pemerintahan, di antaranya Stef Agus yang pernah menjabat Dirjen Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik Kementerian Agama RI.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved