4 Anggota Keluarga Ditemukan Tinggal Tengkorak di Kebun Tetangga, Bagaimana Ceritanya?
4 anggota keluara ditemukan tinggal tengkorak di kebun tetangga, bagaimana ceritanya?
POS-KUPANG.COM - 4 anggota keluara ditemukan tinggal tengkorak di kebun tetangga, bagaimana ceritanya?
Kakak adik dan anak ini telah menghilang dari rumah namun kemudian mereka ditemukan telah menjadi rangka di kebun, korban pembunuhan?
Kerangka satu keluarga ini ditemukan terpendam di kebun belakang rumah warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas.
Polisi tengah menyelidiki penemuan 4 kerangka manusia itu, karena mereka diduga menjadi korban pembunuhan.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, sedang memeriksa 10 saksi.
"Diduga kuat (korban) pembunuhan tapi kami belum tahu identitas korban dan motifnya," kata Bambang saat ditemui di Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas di Purwokerto, Senin (26/8/2019).
Bambang menjelaskan, dari 10 orang saksi yang dimintai keterangan tujuh di antaranya merupakan keluarga pemilik kebun, yakni Misem serta anak dan cucunya.
Sisanya adalah tetangga dan orang yang membersihkan kebun.
"Perkembangan yang bisa kami sampaikan untuk saat ini kami sedang melakukan penyelidikan mendalam, 10 orang saksi kami mintai keterangan dan coba kami kembangkan," ujar Bambang.
Polisi menggali bekas kubangan bebek yang meripakan lokasi penemuan empat tengkorak di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2019). (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Seperti diberitakan, warga setempat digegerkan dengan temuan empat kerangka manusia di kebun belakang rumah Misem, Sabtu (24/8/2019) petang.
Keempat kerangka tersebut diduga merupakan satu keluarga, yakni kakak beradik Ratno, Yono (50), Heri (40) dan Pipin, anak dari Ratno.
Mereka diketahui telah "menghilang" dari rumah orang tuanya, Misem sejak empat atau lima tahun yang lalu. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Periksa 10 Saksi, https://www.tribunnews.com/regional/2019/08/26/penemuan-4-kerangka-manusia-di-banyumas-diduga-korban-pembunuhan-polisi-periksa-10-saksi.
* TAK BERNURANI! 5 Pelaku Pembunuhan Gadis 16 Tahun Dalam Karung Bertingkah Konyol Peragakan Adegan
POS-KUPANG.COM- TAK BERNURANI! 5 Pelaku pembunuhan Gadis 16 tahun jasad Dalam Karung bertingkah konyol peragakan adegan pembunuhan.
Aparat kepolisian menggelar rekonstruksi pembunuhan NH gadis 16 tahun yang jasadnya ditemukan dalam karung tinggal tulang belulang.
Dalam reskonstruksi yang digelar pada Selasa (20/8/2019), kelima orang tersangka turut dihadirkan oleh polisi.
Para pelaku yakni Abdul Malik (20), Muhammad Soproi (18), Saiful Anwar (24) dan dua orang wanita dibawah umur yaitu NL (17), dan AI (15).
Kelimanya, diminta memperagakan reka adegan pembunuhan sadis tersebut.
Para tersangka memperagakan 35 adegan reka ulang kejadian dalam tiga lokasi yang berbeda.
Namun, pelaku yang dihadirkan untuk melakukan reka adegan ini malah bertingkah konyol dihadapan petugas.
Seperti dberitakan sebelumnya, jasad NH baru ditemukan 4 bulan kemudian setelah dibunuh dan tubuhnya dimasukan ke dalam karung.
Jasad NH baru ditemukan tinggal tulang-belulang dalam karung di sebuah rumah kosong, Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal pada Jumat (9/8/2019) lalu.
Ada beberapa adegan yang dipergakan oleh pelaku hingga memasukan jasad korban ke dalam karung saat menggelar rekonstruksi hari ini.
Korban diketahui tewas setelah disetubuhi dan dicekik oleh pelaku.
"Itu spontan pembunuhannya. Sebenarnya, mereka para pelaku bersama korban hanya menegak miras saja di rumah kosong sehabis jalan-jalan dari salah satu obyek wisata di Tegal.
Saat mereka semua dalam kondisi mabuk, dari sanalah mulai cekcok," terang Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jateng.
Mayat Remaja Putri dalam Karung Tinggal Kerangka, Pelaku Terdiri dari 3 Pria dan 2 Perempuan. Pelaku (kiri) dan korban semasa hidup, kondisi korban saat ditemukan dalam karung di rumah kosong. (Facebook/Millenial Tv) (Facebook/Millenial Tv)
Saat digelar rekonstruksi pembunuhan gadis berusia 16 tahun itu, pelaku malah bertingkah konyol dihadapan petugas.
Para pelaku malah bercanda hingga tertawa saat peragakan reka adegan pembunuhan gadis yang jasadnya ditemukan dalam karung tersebut.
"Para pelaku memang tampak tak ada penyesalan.
* Masih sempat bercanda.
Hal itu karena kasus pembunuhan sudah terjadi berbulan-bulan lalu, tepatnya April 2019 lalu," kata Kasatreskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo kepada Tribunjateng.com seusai memimpin rekonstruksi yang digelar di Lapangan Aspol Kalibliruk, Slawi, Selasa (20/8/2019) ini.
Dia menyebut, rekonstruksi kasus pembunuhan ini untuk melengkapi berkas perkara di Kejaksaan Negeri (Kejari).
Para tersangka memperagakan 35 adegan reka ulang kejadian dalam tiga lokasi yang berbeda.
"Kami mengambil lokasi rekonstruksi di Lapangan Aspol Kalibliruk Slawi.
Kami tidak ambil di TKP aslinya karena situasi di sana tidak memungkinkan.
Akses juga buruk," jelas Kasatreskrim.
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Ni Luh Made Arie Adi Ningsih memastikan bahwa dua tersangka perempuan yang diketahui masih di bawah umur tetap tidak akan mendapat diversi.
Selain itu, dua tersangka di bawah umur itu pun tetap diancam hukuman pidana tanpa adanya keringanan.
"Karena pidana hukum lebih dari tujuh tahun penjara sehingga tidak ada diversi namun tetap akan dibimbing.
Dari rekonstruksi ini, semua adegan sudah sesuai dengan berkas penyidikan.
Tindakan pembunuhan ini memang dipicu karena para pelaku berada dalam pengaruh miras," papar Arie yang juga hadir dalam rekonstruksi tersebut.
Sementara itu, para tersangka akan diganjar pasal berlapis.
Masing-masing Pasal 80 ayat 3 Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman kurungan 15 tahun dan Pasal 339 KUHP tentang Pembunuhan dan Pemberatan.
Mereka berlima akan dituntut hukuman kurungan penjara selama 20 tahun lamanya.
Kasus ini geger dan mencuat seusai warga sekitar menemukan jasad tinggal tulang-belulang di dalam karung pada rumah kosong, Jumat (9/8/2019) lalu.
Kelima tersangka kemudian ditangkap para penyidik Satreskrim Polres Tegal setelah 2 x 24 jam pasca-penemuan jasad.
Pelaku Dihantui Arwah Korban
Kematian NH (16) sekitar tiga bulan lalu dan tulang belulangnya baru ditemukan pekan lalu menyisakan cerita horor.
Tulang belulang NH ditemukan di dalam karung yang terikat di sebuah rumah kosong Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jumat (9/8/2019).
Karung tersebut digunakan salah satu pelaku untuk alas saat memperkosa korban lalu mencekiknya sampai tak bernapas.
Sebulan sebelum tulang belulang putri pasangan Imam Maliki dan Sosiah itu dievakuasi, sejumlah warga melihat penampakan kuntilanak di lokasi.
Kasatreskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo saat proses penyidikan membenarkan cerita warga saat berbincang dengan Tribunjateng.com, Kamis (15/8/2019).
Satu di antara pelaku pembunuhan NH (16) yang ditemukan tinggal tulang belulang itu turut menyaksikan saat pertama kali penemuan, Jumat (9/8/2019) lalu. (IST via Tribun Jateng)
Sejumlah teman terdekat, keluarga korban, dan keluarga para tersangka kerap dihantui kuntilanak atau sebulan sebelum tulang belulang NH ditemukan dan dievakuasi.
"Saat pemeriksaan orangtua korban mengaku kerap didatangi sesosok misterius berwujud kuntilanak. Warga lainnya sama, kerap melihat sosok serupa di sekitar lokasi rumah kosong saat melintas," ujar Bambang.
Tak hanya di rumah orangtua dan warga sekitar, sosok kuntilanak bergentayangan mendatangi rumah para tersangka yang berjumlah 5 orang.
Kelima tersangka adalah Abdul Malik (20), Muhammad Soproi (18), Saiful Anwar (24), NL (17), dan AI (15). Dua di antaranya remaja perempuan masih di bawah umur.
Cerita mistis soal penampakan kuntilanak didapat Bambang saat menginterogasi kelima pelaku di ruang penyidikan Satreskrim Polres Tegal.
"Mereka mengaku dalam sebulan terakhir sering didatangi dan digentayangi sosok misterius. Wujudnya menyerupai korban," ujar Bambang.
Meski begitu, selama sebulan terakhir ini warga tidak tahu-menahu jika rumah kosong itu menjadi lokasi pembunuhan sampai akhirnya kasus ini terkuak Jumat pekan lalu.
"Dari keterangan warga tiba-tiba sering muncul penampakan di sekitar lokasi rumah kosong. Tapi warga belum berpikir jauh sampai ke sana (kasus pembunuhan). Lagi pula, lokasi rumah kosong itu emang sepi," bebernya.(*)