Perkembangan Saham di NTT Meningkat, Begini Nominalnya
Otoritas Jasa Keuangan terus mengarahkan agar industri Pasar Modal lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonom
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG. COM | KUPANG -- Otoritas Jasa Keuangan terus mengarahkan agar industri Pasar Modal lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendukung ekspor dan subtitusi impor, serta membuka lebih luas lapangan kerja.
"Mencermati perlambatan ekonomi dunia ke depan, kita membutuhan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Disinilah Pasar Modal akan didorong untuk lebih berkontribusi," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Menurut Wimboh, pemanfaatan Pasar Modal sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang, seperti untuk pembiayaan program-program strategis Pemerintah maupun pembiayaan dunia usaha saat ini sudah mengalami peningkatan.
Selama tahun 2019, sampai 19 Agustus (ytd), total penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal telah mencapai Rp112,4 triliun dari 104 penawaran umum, dengan 29 di antaranya adalah emiten saham baru. Sementara, total pengelolaan produk investasi telah mencapai Rp805 triliun, tumbuh 7,6% ytd.
Selain berkontribusi, OJK juga mengarahkan Industri Pasar Modal untuk memperluas Layanan dan memperkuat perlindungan konsumen Pasar Modal sejalan dengan upaya menumbuhkan industri pasar modal yang kuat dan terpercaya, melalui produk-produk pasar modal yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat serta selalu mengedepankan perlindungan konsumen.
Berbagai kebijakan sudah disiapkan OJK, antara lain memperluas kesempatan bagi perusahaan skala kecil dan menengah untuk memperoleh pendanaan melalui Pasar Modal dengan menerapkan segmentasi pendanaan di Pasar Modal berdasarkan ukuran perusahaan yang membutuhkan dana.
Kedua, melakukan simplifikasi pembukaan rekening Efek untuk meningkatkan basis investor. Mekanisme pembukaan rekening Efek yang sebelumnya membutuhkan waktu beberapa hari, kini dapat dipersingkat menjadi sekitar 30 menit.
Selain itu, kebijakan pembentukan Perusahaan Efek Daerah akan terus dioptimalkan untuk memperluasan akses produk pasar modal di daerah-daerah.
OJK juga mendorong industri Pasar Modal mengikuti perkembangan teknologi digital agar dapat bersaing dengan negara-negara lain, karena teknologi menjadikan proses perizinan dan transaksi menjadi lebih cepat, efisien, mudah dan transparan serta jangkauan yang lebih luas.
• Kabupaten Malaka - NTT, Kapolsek Laenmanen Berikan Bola Kaki dan Kostum Buat Remaja, Ini Tujuannya
OJK telah memanfaatkan teknologi digital tidak hanya dalam proses perizinan, registrasi dan efisiensi pelaporan tetapi juga dalam proses pengawasan sektor jasa keuangan.
Kepala OJK Provinsi NTT, Robert Sianipar ketika dihubungi POS-KUPANG. COM, Senin (26/8/2019), mengatakan industri pasar modal di NTT sejak tahun 2018 terdapat 15 agen penjual Reksadana dan empat galeri investasi. Perkembangan saham di NTT meningkat Rp 16 miliar atau 12,67 persen dari Rp 48 miliar menjadi Rp 54 miliar (year on year bulan Mei 2019). Terbesar di Kupang, Ngada dan Sikka.
Sedangkan lanjutnya, pertumbuhan kepemilikan saham meningkat sebesar Rp 27,59 miliar (23,40 persen) dari sebesar Rp 118 miliar menjadi Rp 145,5 miliar.
"Terbesar ada di Kupang, Sikka dan Flores Timur," ujarnya. (*)